❤Prolog❤

26 4 6
                                    

NYC, New York City


Starbucks, tempat dimana semua orang berkumpul menikmati minuman maupun makanan yang disajikan di tempat itu.

Entah itu remaja, sampai orang dewasa pun tak jarang nongkrong di tempat tersebut. 

Salah satunya, dua sahabat sejak SD itu sedang menikmati minuman yang mereka pesan. Bercerita beberapa hal yang tidak penting sama sekali, menggosip, dan hal-hal yang biasa dilakukan cewek.

Gadis berambut lurus pendek itu menyeruput coffee-nya, ibu jarinya dengan malas mengusap layar handphone-nya ke atas dan ke bawah.

Gadis yang di depannya tak henti-hentinya ceplas-ceplos dengan suara yang cukup membuat pria berpakaian kerja di belakang mereka merasa tak nyaman.

"Nah, aku hampir lupa menceritakan ini padamu!" teriak si gadis yang sedari tadi berbicara sambil menggebrak kecil meja yang mereka tempati.

Gadis berambut pendek itu menatap sahabatnya sekilas, lalu mengangkat kedua alisnya menyuruh untuk dilanjutkan.

"Kim Taehyung, dia baru saja merilis majalah seragam musim panas!" ujar gadis itu antusias, lalu menunjukkan wajah pria tampan yang kira-kira berumur 20-an.

Lagi-lagi dirinya hanya melirik dua detik tak tertarik, mengangguk sekali hanya sekedar mengiyakan dan tak ingin tahu lebih jauh.

"Lagi?" heran gadis cerewet itu.

"Kau benar-benar tidak tertarik pada artis??"

Gadis itu kembali menyeruput coffee disampingnya, matanya tetap tertuju pada layar ponselnya.

"Aku tidak peduli, sama sekali tak membuatku tertarik." jawabnya singkat.

"Ayolah Yoo Sora!! Bagaimana bisa kau tak tertarik sedikit pun pada malaikat tampan ini?" kembali gadis yang diketahui adalah sahabat Sora itu memperlihatkan foto idolanya.

"Ck, aku benci laki-laki berwajah feminin!" kesal Sora pada sahabatnya yang tiap hari terus mencekokinya dengan oppa Korea berwajah cantik.

Sora bukan membenci artis Korea, dia hanya tak suka idol pria yang berwajah cantik. Itu menggelikan di matanya.

Ponsel ditangannya tiba-tiba bergetar, dilihatnya siapa yang menelepon. Ternyata teman kursusnya.

Sora menjawabnya, memberitahu pada seseorang dibalik telepon jika ia akan pergi sekarang. Telepon dimatikan sepihak, Sora berdiri dari tempatnya.

"Yuni, aku duluan. Ada janji dengan teman kursus!"

Yuni a.k.a sahabat Sora itu menggerutu. Sora berbalik sebentar mengambil minumannya yang tertinggal.

"Jangan lupa bayar minumannya, daahh!" kali ini Sora benar-benar pergi.

"Duh, iya iya! Sudah pasti kubayar.."





×××××××××××××××××××××××

Halo readers, author back with another story! Sebelumnya, author bener² minta maaf karna udh ngecewain pembaca brokenhome terutama yg spesial selalu komen:*
Author beneran abis ide lho, ternyata mikirin eps selanjutnya tuh gk segampang yg kalian pikirkan:')

Owhhya, di story kali ini author pakek PJM, soalnya pengen aja gitu:*
Bye gaes, see u on chapter one;*

14 Desember 2019

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A Story About MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang