Beribu kali dipikir, nyatanya waktu itu telah berlalu. Benar, jika ada yang berkata semua ada masanya. Dulu Selena seakan tak mungkin keluar dari kesulitan, ia bersyukur dirinya memiliki sifat pengecut untuk takut bunuh diri. Ia bertahan walau tak tahu harus bagaimana dan apa yang akan terjadi kedepannya.
Seribu kali dirinya mengeluh tetap tak akan bisa ia temukan alasan untuk berhenti, entah karena tak rela melihat mereka menjadi pemenang atau merasa tak suka pergi tanpa membiarkan mereka merasakan apa yang dirinya rasakan. Dan akan banyak 'mereka' di masa lalu dan di masa yang akan datang.
Daun kering berterbangan begitu mobil melaju di aspal yang lurus memanjang itu. Tak ada yang berbicara, isi pikiran kelima orang yang berada di dalam mobil hanya mereka yang tahu. Selena memandangi pemandangan diluar, Maxcel sibuk menyetir, Giorald dan Margaret kompak dengan ekspresi datarnya sedangkan Lussy menampikan wajah tenang ditengah-tengah mereka. Semua tahu setelah ini semua akan sulit diperkirakan.
*
Tap..tap..tap
Derap langkah kaki terdengar samar, terdengar seperti sebuah bisikan di Mansion mewah kediaman Maroll.Kemudian suara keras alarm berbunyi. Maxcel sedang mendekap Selena dalam posisi tidurnya. Mata tajamnya terbuka sempurna.
Selena menggeliat, lalu dengan cepat otaknya bereaksi akan bunyi yang memekakkan telinga itu. Benar-benar penjahat ceroboh! Maxcel tahu dia harus memasang keamanan ekstra ketat dan seorang penyusup langsung melancarkan aksinya begitu mereka pulang setelah menghilang dari intaian mereka. Kadang jika terlalu agresif akan menghancurkan segalanya.
"Kau dengar itu? Bagaimana ini?" Selena panik.
Maxcel menempelkan jari telunjuknya ke bibir Selena dan membiarkan lampu kamar tetap padam.
"Tenanglah, jangan kemana-mana aku akan keluar. Kunci pintu dan jaga diri mu baik-baik."
Maxcel bangkit dan mengancingkan semua kancing kemejanya.
"Tidak ku sangka mereka bertindak secepat ini."Maxcel berjalan tenang melewati lorong-lorong, penjagaan dengan penambahan pengawal sengaja tidak ia lakukan lihatlah, rumah sangat sepi Maxcel yakin para pengawal akan dengan mudah dihempaskan seperti membasmi serangga.
Maxcel telah sampai ditangga bawah, matanya melirik liar ke segala penjuru ruangan. Cahaya temaram membuatnya tak menyadari dari mana datangnya sebuah jarum kecil yang tiba-tiba menusuknya tepat dibagian pundak kanan. Rasa pening mulai menjalar, tubuh kekar itu ambruk dilantai dan tak sadarkan diri. Yang jelas lebih dari satu orang menyeret tubuh Maxcel keluar, melangkahi para bodyguard yang entah mengapa telah pingsan tanpa terkecuali.
Mereka membawa Maxcel ke dalam mobil jeep. Tanpa mereka sadari ada sepasang kaki mungil yang berdiri diambang pintu utama, memperhatikan mereka seksama.
"Mereka mengincar mu Max, bukan aku!" Selena tak melepaskan perhatiannya sampai jeep itu menjauh.
Selena kembali masuk dengan wajah biasa saja. Kembali ke kamar dan menekan tombol yang ada di lukisan abstrak didinding kamar. Tubuhnya kini menembus tembok sebelum pintu rahasia tersebut tertutup kembali. Satu jentikan ruangan rahasia itu menjadi terang benderang.
Dikeluarkannya enam sampai sepuluh keping logam berukuran kecil berbentuk bulat dari genggamannya. Bahkan Maxcel tak mengetahui jika Selena menyimpan benda pengintai dan kamera tersembunyi dibeberapa bagian tempat. Entah apa yang akan ia lakukan dengan benda yang berserakan dimeja itu.
*
Sepasang sepatu dengan kaos kaki putih turun dari sebuah mobil. Seorang bocah lelaki diikuti teman wanitanya.
Giorald begitu percaya diri menampikan senyumnya sedangkan Margaret menatap sekeliling memperhatikan sekolah barunya. Ia bersyukur bisa bersekolah ditempat se elit ini tanpa biaya sepeser pun hanya kerena Giorald meminta kepada Selena agar ia bersekolah ditempat yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Knight (Complete)✓
RomanceBerawal dari liburan 'Selena Maroll' ke pinggiran kota California, saat menikmati liburannya dengan berkeliling ia malah tersesat dihutan terlarang. Penduduk sekitar mengklaim siapapun yang memasuki hutan itu tidak akan bisa keluar. Mengapa? Apakah...