12

840 100 0
                                    

Hari ini kau sedang lari pagi sendirian. Kau sebenarnya sudah mengajak Rowoon, tapi dia malah tidak membalas pesanmu. Dan pasti, dia masih belum kembali dari mimpinya.

Setelah lama berlari, kau iseng untuk melewati rumah Rowoon. Saat kau sampai didepan rumahnya, kau dapat melihat ibunya sedang menyiram tanaman kesayangannya, mungkin. Kau hanya memperhatikannya saja, tapi saat ibu Rowoon akan berbalik masuk, ia malah tergelincir karena tumpahan air untuk menyiram bunga tersebut. Kau melihat ibunya sangat kesakitan, jadi kau langsung masuk dan membantu ibu Rowoon. Ibunya hanya diam dan menerima bantuanmu. Kau pun membawa ibu Rowoon ke ruang tamu dan pergi mencari kotak obat. Setelah dapat, kau langsung mengambil salep untuk mengobati pergelangan kaki ibu Rowoon. Karena yang kau tahu, beliau itu sedang terkilir.

Setelah selesai mengobati kaki ibu Rowoon, kau tetap diam dan mengemasi obat yang kau pakai. Tak lama ibu Rowoon membuka percakapan.

"Kenapa kau disini?, dan kenapa malah membantuku?," tanya ibu Rowoon.

"Aku hanya kebetulan lewat dan aku melihat bibi terjatuh tadi," jawabmu sopan.

"Aku sudah menjahati dan bahkan tidak menghargaimu. Kenapa kau malah menolongku?," tanyanya lagi.

"Setiap perbuatan yang buruk tidak harus dibalas dengan hal buruk juga kan?, lagipula aku tidak mempersalahkan hal yang kemarin bibi," ucapmu sambil tersenyum tipis.

"Aku tidak tahu harus menyukaimu atau tidak. Tapi kau wanita kedua setelah ibuku, yang mengucapkan itu," katanya.

"Aku sangat senang jika bibi bisa menerimaku dan menyukaiku. Dan aku harap bibi benar-benar bisa menyukaiku. Tapi semua yang aku lakukan ini ikhlas, tidak semata ingin mengambil simpati darimu," ucapmu lagi.

"Kalau begitu aku pamit dulu. Berhati-hatilah mulai sekarang bibi," ucapmu lagi sambil tersenyum manis.

"Tunggu. Aku mungkin akan berusaha untuk itu. Karena sepertinya, Rowoon benar-benar menyukaimu. Jadi, aku akan memikirkannya lagi," ucapnya padamu.

Kau hanya tersenyum dan membungkuk untuk pamit. Setelah itu kau berjalan keluar dengan senyuman yang mengambang dibibirmu. Kau sangat berharap, bahwa orang tua Rowoon bisa menyukaimu.

...

Sesampainya di rumahmu, kau mengambil handuk dan bersiap untuk mandi. Tiba-tiba ponselmu berbunyi dan tertera nama Rowoon dilatar ponselmu. Dan ternyata ia mengirim mu pesan.

"Kau kerumahku?.

"Iya, aku hanya lewat saja. Aku ingin mengajakmu jogging, tapi kau malah tidur.

"Maaf. Tapi apa kau yang membantu ibuku. Soalnya aku lihat ibu sedang sakit dan ada bekas salep dipergelangan kaki ibu.

"Oh, itu. Iya, aku yang membantu ibumu. Tadi ibumu terpeleset.

"Tapi, raut wajah ibuku tadi tidak mengisyaratkan kemarahan, malah ibuku tersenyum.

"Benarkah?. Mungkin beliau sedang memikirkan sesuatu.

"Apa mungkin ibuku mulai menyukaimu. Hah,aku selalu berharap ibu dan ayahku bisa menyukaimu ya.

"Semoga. Yasudah, aku mandi dulu ya.

"Baiklah.

Kau berharap penuh, semoga ibu Rowoon dapat menyukaimu.

Kau meletakkan ponselmu, lalu pergi mandi. Karena sesungguhnya kau sudah sangat kepanasan sehabis jogging.

...




Hari ini, kalian berdua pergi ke kampus. Berjalan menuju kelas bersama-sama. Seperti biasa, Rowoon selalu mendapat banyak hadiah dari para penggemar setianya itu. Bahkan kau berpikir, apakah mereka semua tidak lelah ya mengirim hadiah setiap hari. Mereka bahkan tidak memperdulikannya yang berada disamping Rowoon.

Rowoon memerima hadiah tersebut dan langsung menarikmu dari tempat tersebut menuju ke kelas.

Sesampainya dikelas, kau langsung mengomel pada Rowoon.

"Kenapa sih kita lama sekali tamat kuliah. Aku sangat jengkel melihat fans mu itu," ucapmu kesal.

"Aduh, pacarku jangan marah dong. Seharusnya kau bangga punya pacar seperti ku," balas Rowoon sambil mencubit hidungmu.

"Iya, aku bangga. Tapi mereka selalu saja mengganggumu, tidak lihat apa kau sudah punya pacar," ucapmu lagi.

"Jangan marah dong. Nanti sore, bagaimana kalau kita pergi kerumahku. Orang tuaku mengajakmu makan bersama," kata Rowoon dengan senyum merekah.

Kau yang tadinya cemberut, sontak membulatkan matamu dan juga terkejut.

"Apa!, aku tidak salah dengar?," tanyamu.

"Tidak y/n. Aku bahkan juga berekspresi sama sepertimu. Aku kira orang tuaku bohong, tapi ternyata tidak. Sepertinya mereka sudah bisa menerimamu," ucap Rowoon.

"Aku sangat senang. Kalau begitu, nanti aku akan bersiap-siap dan berdandan dengan baik," katamu lagi.

"Baiklah. Aku tidak sabar melihatmu nanti, pasti lebih cantik dari yang sekarang," goda Rowoon.

Kau hanya memukul lengan Rowoon dan juga menunduk menutupi pipi merahmu.





...

Gaje ya?. Mian deh..

Nanti semoga bisa update lagi.

Bonus pict:

Semoga tetap suka sama cerita aku ya.

Terimakasih....

Popular • Rowoon x You [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang