Prolog

13 2 0
                                    

"Tolong jelaskan, kita ini sebagai apa?" gadis itu berkata dengan pelan.

"Maksudmu?" tanya laki laki yang berada tepat di depannya. Laki laki itu belum mengerti akan dibawa kemana percakapan ini. Ia mengerutkan keningnya.

"Tentang hubungan kita. Maksudku, kita ini sebagai apa?" gadis itu mulai gemas.

Laki laki itu memutar bola matanya mengalihkan ke arah lain.

Ia nampak berpikir untuk mencari kata yang tepat untuk di ucapkan.

"Bagaimana aku akan menjelaskannya?" tanya-nya kemudian seraya menatap mata lawan bicaranya.

Gadis itu balas menatap mata laki laki itu.

"Tolong jelaskan saja"

"Hmmmm.... Begini, kita sangat dekat satu sama lain"

"Lalu?"

"Ya, kau membuatku merasa seperti...."

"Seperti apa?"

Laki laki itu berpikir keras untuk melanjutkan katakatanya. Sedangkan gadis dihadapannya sedang menebak nebak apa yang akan di katakan laki laki itu selanjutnya.

"Hmmm... Seperti tidak ada hal indah lain yang dapat membuatku bahagia selain dirimu" tutur laki laki itu dengan nada pelan.

"Oh ayolah, jangan berbasa basi" gadis itu mulai kehilangan kesabarannya.

"Apa yang mau kau dengar dariku?"

"Aku hanya ingin tau, kita ini sebagai apa?"

"Untuk saat ini, kita hanya teman. Tidakkah semuanya jelas?"

Ekspresi wajah gadis itu datar. Terlihat raut kekecewaan di wajahnya.

"Hanya teman?" tanya gadis itu meyakinkan pendengarannya tidak salah.

"Ya. Hanya teman"

DEGG! Tiba tiba tubuh gadis itu lemas dan rasa sesak memenuhi hatinya.

Tanpa terasa air mata mengalir dari pelupuk matanya.

"Hei, kau kenapa?" laki laki itu panik dan dengan reflek menyeka air mata gadis itu dengan tangannya.

Gadis itu tersenyum seraya menghela nafas.

"Tidak. Aku tidak apa apa"

"Kau yakin?"

Gadis itu mengangguk perlahan.

Nyanyian AnginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang