Hal yang paling layak untuk dicintai adalah cinta itu sendiri dan hal yang paling layak dibenci adalah kebencian itu sendiri" (Fahri, mengutip Syaikh Said Nursi)
"Aku ingin cintaku kepada Aisha seperti bunga-bunga makrifat di hati para orang-orang salehh (salehin) dan para nabi, bunga-bunga makrifat yang tumbuh dari kalimat-kalimat thayyibah yang akarnya menghujam ke bumi dan buahnya timbun dilangit, bunga-bunga makrifat itu tidak pernah layu, selalu mekar sepanjang musim, bunga-bunga makrifat itu begitu indah, keindahannya hanya bisa ditangkap oleh mata batin para pecinta sejati..
Bunga-bunga makriftat itu menguapkan aroma keharuman yang menyegarkan ruh, menyegarkan pikiran, jiwa dan raga, aku ingin cintaku kepada Aisha seperti itu." balas Fahri akan nasehat yg dituju kepadanya untuk menikah lagi dan disuru melupakan aisha, istrinya yg salehah yg lama hilang dan tak ada kabar lagi
mendengar kalimat itu gue bertakbir
"Allahu akbar..!"
takbir gue lantang sambil berdiri yg membuat seisi XXI kala itu kaget dan gugup, sebagian dari mereka malah berhamburan keluar ruangan sambil gue dengar teriakan-teriakan yg gue gk faham...
"bom.. bomb..booom.."
"larii..lari.."
"keluar cepetaaann setaann.."
"anjir..mati gue..cepet wooiiiyy yg depan pintu jgn diem-diem bae.."
mendengar teriakan-teriakan gitu gue gk peduli, gue kembali duduk dan kembali menikmati film yg lagi gue tonton
oh iya, tadi pas gue takbir bini gue doang yg nimpalin..
"Allahu akbar.." teriaknya lembut sambil duduk, entah karena latah atau respek karena kami kan alumni 212
"Nikahi aku fahri...aku mohon.." kata keira, gadis Yahudi yang dulu sangat membeci Fahri kini harus memohon cintanya Fahri meski Keira tau Fahri sudah menikah dengan Hulya, sepupunya
asal kalian tau ya.., Fahri tuh orangnya baik, baik pada siapa pun, walaupun pada orang yg gk dia kenal atau yg membencinya sekalipun!sebuah contoh saat balik dari masjid, Fahri melihat beberapa lelaki berjubah menghardik wanita bercadar, wanita bercadar inilah yg kemudian akan mengilhami bini gue ikut memakai cadar..,
Masyaalah...
Tabarakallah...
Alhamdulillah...
"Ia pengemis, malas, gk mau berusaha," cemooh begundal pengeroyok merendahkan.
"Aku bukan pengemis. Aku berdagang tapi daganganku dicuri," bela wanita itu setengah terisak dan ini semakin membuat Fahri tersentuh hingga akhirnya diajaknyalah wanita itu ke rumahnya.dan wanita itu memperkenalkan dirinya bernama, Sabina.
dengan kejadian itu, Hulya yg adalah sepupu Aisha, semakin mengagumi Fahri. tentang kebaikan-kebaikannya di kampus, kepada tetangga, kepada Sabina, semuanya ia kagumi, dan dari kekaguman itulah, Hulya tak bisa menyembunyikan cintanya,
Cinta itu bersemi di dahan yg terselimuti kebaikan
cinta itu tumbuh, seiring siraman ketulusan di tiap paginya
cinta itu merekah, seiring kehangatan sapa di setiap harinya
HULYA JATUH CINTA! (mbacanya sambil nyanyi yak, kek lagu 'jatuh cinta'-nya dewa era once)
dan ketika ayah Sabina datang ke Inggris, ia langsung meminta Fahri menikahi Hulya. Namun Fahri dengan lembut tapi tegas menolak. Ia masih menunggu cinta Aisha.cinta Fahri bukan sembarang cinta, cinta fahri mungkin hanya ada di 1 dari 1000 hati setiap lelaki
YOU ARE READING
Alhamdulillah, bini gue sekarang berniqob : Part 1, Digoda Merbot
Short Storykisah unfaedah dan hanya imaji belaka