Hari ini adalah hari perdana mereka masuk sekolah setelah libur idul fitri selama dua minggu, kurang lebih.
Semalam anak-anak disuruh pada siap-siapin perelengkapan sekolah mereka kayak baju seragam, topi, dasi, gesper, sepatu kaos kaki gitu.
Tapi yang ngelaksanain cuman Renjun, Chenle sama Jisung doang. Chenle Jisung juga mau gerak setelah di ceramahin sama Renjun dulu.
Sedangkan sisanya? Mereka mah bodo amat katanya, "gampang".
Paginyaaaaaa....
"MAS, KOH, BANG KAOS KAKI HAECHAN MANA?"
"MAS, KOKOH, ABANG LIAT GESPER JENO GAK?"
"CELANA JAEMIN KEMANA YA?"
"JENO ITU CELANA GUE!!"
"CELANA GUE MANA?"
"ANJING SEMPAKNYA KETINGGALAN!!"
"WOY DASI SAMA TOPI GUE ILANG YA ALLAH!!"
kayak gitu deh...
Jisung, Chenle sama Renjun udah siap di meja makan, lagi dibikinin roti dan susu sama Kun.
"Tuh. Apa kokoh bilang, siapin dari malem biar gak kayak abang-abang kamu tuh." kata Renjun ke Chenji yang lagi makan sambil merem melek, masih ngantuk bund.
Chenle sama Jisung manggut aja cari aman.
"Asu sepatu belom di cuci."
"Liburnya di perpanjang bisa ga sih?! ribet!!"
"Gesper gue engga ada masa pake tali rapia sih?"
"Berisik!!!" teriak Taeyong yang baru saja turun dari lantai atas.
Semuanya pusing mendengar sambatan anak-anak sekolah apalagi Taeyong.
"Apa yang gak ada?" tanya Kun.
"Gesper Jeno koh."
"Topi Jaemin."
"Dasi Haechan."
Kun mengangguk lalu masuk ke kamar barbar. Gak ada lima menit balik lagi dengan barang di tangan.
"Cari pake mata jangan pake mulut." kata Taeyong sambil menoyor kepala tiga anak barbar ini gantian.
"Waktu echan cari dia ngumpet kali koh, giliran kokoh cari baru nongol." alibi Haechan sambil makai dasinya.
"Alesan!"
"Udah makan!!" suruh Kun.
Kun berperan sebagai ibu kalau di rumah, dia yang ngurus segala keperluan rumah dari masak dan ngurus Jisung.
kalau Taeyong sebagai ayah yang ngejaga dan ya ngomelin anak-anak kalau pada badung.
Semua urusan rumah tangga engga Kun semua yang tanganin, kalau masak memang Kun, kalau cuci baju itu urusan Taeil sama Yuta yang bawa pakaian ke laundry.
Cuci piring gantian, pokoknya gak jauh dari 99,00,01 dan 02 line.
Harus di bagi sama rata.
"Ayo mas anterin." kata Taeyong.
Taeyong mengambil kunci mobilnya dan jalan duluan ke halaman rumah buat ngeluarin mobil. Setelah mereka selesai sarapan meteka pamitan dan berangkat ke sekolah.
Sampai disekolah mereka langsung turun, Taeyong temenin sampai depan gerbang karena Jisung yang minta.
"Salim." kata Jeno sambil mengulurkan tangan nya ke Taeyong, gantian juga sama yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah NCT
ФанфикDisebuah rumah yang dihuni 18 anak lelaki tampan yang memiliki kadar kenormalan di atas rata-rata, beda emak, beda bapak tapi seperti satu keluarga. jangan baca takut nyesel, karena ga berfaedah. ⚠ harsh word ⚠ 2019 oktober, ©cloudsfairy_