DIA TIDAK BERHATI NYAMAN!

64 42 14
                                    

Hari pertama kuliah begitu melelahkan bagi malika.Terlebih menyesuaikan diri dilingkungan baru.Hari pertama nya menimba ilmu tanpa Ruby dan Vivin.Ruby masih satu kampus namun berbeda fakultas dengan nya.Ruby tinggal dikomplek kontrakan mewah sedangkan ia tinggal dikos kosan sederhana didaerah taman sari.Vivin kuliah di Bandung mereka masih sering sesekali mengobrol via telpon.Vivin berjanji akan berkunjung ke Jogja jika liburan,, ibunya bekerja di Jogja katanya.

Minggu pertama Dijogja Malika hanya menghabiskan waktu dikamarnya.Ia tidak tahu harus kemana.Ia belum hafal jalan Dijogja.
Suara handphone nya berdering.Dengan malas ia raih tanpa melihat siapa yg menelpon.
Malika memencet tombol hijau.
"Iya"  Katanya singkat.Hari ini rasa malas menguasai dirinya.
"Gak sopan! terdengar suara dari seberang sana.Malika kaget dan melihat layar telpon nya.Ibuk!
" Assalamu'alaikum buk.. ucap Malika cengengesan.
"Hmp..Wa'alaikumsalam..
" Maaf buk td Lika nggak lihat siapa yg nelpon,, asal angkat aja ujar Malika
"Kamu sakit Lika???ujar suara yg Malika panggil Ibu.
" Enggak buk,, Lika cuma lagi malas ngapa ngapain soal nya Malika baru disini jadi belum berani kemana mana hehehe
"Oh...gimana kos kosan kamu??nyaman???
" Iya buk nyaman kok.Ibuk kos nya juga ramah.Hmpp Ibuk sehat sehat aja kan??
"Alhamdulillah Ibuk sehat Lika.Oh ya jaga diri dan jaga kesehatan ya.Ibuk gak suka kamu sakit!
" Siap komandan!!!
"Ya sudah Nalika.Ibuk masih ada pekerjaan yg belum selesai.Sering- sering telpon Ibuk ya nak.
" Iya Buk.
"Eh siapa nama teman mu yg bantu kamu cari kos kosan kemarin???
" Gilang bu,,, kenapa bu?
"Sampaikan salam ibu sama dia.Bilang terimakasih!
" Oke bu,, nanti kalo ketemu Gilang malika sampai kan.
"Iya.Assalamu'alaikum lika.
" Wa'alaikumsalam buk.

*****
Entah sudah berapa lama Ale tidur.Kepala nya masih berat.Ia merasakan ada seseorang mengenggam tangan nya.Perlahan ia membuka matanya.
Ia melihat Nadia duduk di tepi ranjang.Menatap wajah nya.Menggenggam tangan nya.Ale terkejut.Ia dengan cepat duduk.Nadia pun tidak kalah terkejut nya terlebih dengan reaksi Ale.Ale menarik tangan nya dari genggaman Nadia.Nadia merasa tidak enak hati.
"Sejak kapan kamu disini Nad???ujar Ale.Ia menarik selimutnya ke atas perut nya.Karena suhu badan nya panas jadi ia tidak mengenakan baju.
" Baru kok Al ujar Nadia.Ia salah tingkah.
"Kamu kok nggak ketuk pintu dulu?kalau aku ga pake apa-apa gimana?Nadia tertawa melihat tingkah aneh Ale.
" Aku udah ketuk pintu tapi nggak dijawab ya udah aku masuk ternyata kamu nya tidur.
"Setidaknya kamu bangunin aku Nad, ujar Ale muka nya masih terlihat panik.Belum pernah perempuan masuk ke kamar nya sebelum ini.
" Tidur mu nyenyak a Ale,, aku tidak mau mengganggu mu.Aku cuma mau tahu keadaan mu Al.Aku khawatir kamu sudah tiga hari sakit.
"Aku ga apa-apa Nad, ujar Ale dingin.Terkadang ada rasa bersalah menghampirinya ketika ia bersikap dingin terhadap Nadia.Namun wanita ini tetap hangat.Tetap baik, tetap peduli.
" Iya kata Nadia singkat.
"Iya apa???
"Iya, kamu udah nggak apa-apa lagi.Badan mu sudah tidak terlalu panas.Tinggal istirahat aja.
Ale diam tidak menjawab.
" Mas Dewa kesini??? tanya Nadia.
"Enggak.Kenapa?
" Kemarin dia nanyain keadaan kamu sama aku.Seketika hati Ale bahagia mendengar ucapan Nadia.Belum pernah Dewa mencemaskan Dia atau bertanya mengenai dirinya pada orang lain.
"Lalu kamu bilang apa Nad??
" Aku suruh dia cari tahu langsung.Aku fikir dia kesini.
"Enggak.Dia enggak kesini Nad.
Nadia tersenyum.setidaknya dia menanyakan kamu, Al.
" Iya Nad.
"Oh ya ini aku bawakan pizza kesukaan mu.Ada Keju Mozarella nya.
Nadia menyodorkan sekotak pizza kepada Ale.Ale menerima nya dengan antusias.
" Makasih nad ujar Ale.ia membelai rambut Nadia.Nadia tersenyum.

*****
Malam itu malika memberanikan diri keluar.Ua pergi ke Malioboro. kata ibuk pemilik kos, Malioboro rame pada malam minggu.Banyak pertunjukan musisi jalanan katanya.Malika penasaran karena belum pernah ke Jogja sebelumnya.Ia menumpang becak untuk sampai kesana.Malam itu begitu banyak wisatawan disepanjang jalan.Tanpa terasa ia sampai di tujuan.Malika menghirup udara dingin Jogja malam itu.i
Ia memejamkan matanya.ia berusaha menghubungi Ruby tapi tidak diangkat.Ia menelpon Gilang, sama saja!
Malika menggerutu dalam hati.Kenapa kedua orang ini tidak mengangkat telpon nya.Kemana mereka?
Ah ya sudahlah.Nikmati saja malam ini sendiri batin Malika.Kagu-lagu yg dibawa kan musisi-musisi jalanan itu cukup membuat Malika terhibur.Pertunjukan selesai.Para penonton membayar dengan sukarela.m
Malika merogoh tas selempang nya.Menemukan beberapa recehan disana.Ia masukkan ketempat kotak uang yg telah disediakan.Ia meneruskan perjalanan menyusuri trotoar.Tenggorokan nya mulai kering.Ia melihat ada stand yg menjual minuman coklat dingin.Nalika bergegas kesana dan memesan.Tak lama menunggu pesanan nya sudah siap.Ia membayar dengan uang lebih.Uang kembalian segera ia terima dan memasukkan kedalam tas nya.Ia berbalik tanpa melihat kedepan karena mata nya fokus menutup resleting tas nya, dab braaak ia menabrak seseorang.Cup minuman coklat ditangan nya tumpah dan mengenai baju lelaki yg ia tabrak.
Malika kaget,, lelaki didepan nya lebih kaget lagi dan bercampur marah.
"Ya ampun... mulut Malika terbuka.Baju lelaki didepan nya basah dan kotor karena minuman yg ia bawa.
" Ma...ma..mmmm ma maaf mas ujar Nalika gugup.Malika mengeluarkan tisu dari tas nya, berusaha membersihkan baju lelaki didepan nya.Namun dengan cepat lelaki itu menepis tangan nya.
"Kamu jalan itu pake mata nggak sih???kamu tahu berapa harga baju saya???
" Mmm ma maaf mas.Saya tidak sengaja.Nalika makin panik.Ia tidak tahu harus berbuat apa.Orang-orang disekeliling nya memperhatikan mereka.
Lelaki itu menyadari puluhan pasang mata memperhatikan mereka.Ia tidak mau terlihat berlebihan didepan orang-orang itu, dengan menahan emosi ia berlalu meninggalkan Malika yg masih mematung dengan rasa panik yg tidak bisa ia sembunyikan.

Malika ( Ongoing / Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang