-part-3 orang asing

20 3 2
                                    

"Apa aq mati saja?" sebuah kata yg tak ingin kuucapkan dengan keras, tapi lolos begitu saja dari mulutku , yaah...mungkin inilah yg terbaik , tapi apa ini tiba2
"Kenapa kau ingin mati?"
seseorang disini, memegang tgn ku. Ugh..sial aq lupa aq ada di luar sekarang, bukan hanya dia tapi aq berada di tengah keramaian dan mereka semua menatapku sekarang  , mereka memandangku dgn aneh , seakan2 aq ini monster , menatap jijik seperti itu pd org yg ingin mati ? Mungkin itu keputusan bijak kan? Tak ada yg menginginkan org sepertiku..benar, ibuku saja pergi ,kalian siapa mau menemaniku?
Karena inilah aq benci keramaian, aq benci org2 yg lebih bahagia dariku , kenapa mereka bisa bahagia dan aq tidak? Sungguh tidak adil bukan?   Kenapa mereka terlihat cantik sedang aq tidak? Kenapa mereka terlihat lengkap sedang hatiku ini masih terasa hampa? Kalian tidak adil , Aku benci kehidupanku dan org2, terutama karena mereka tak perlu bersusah payah menahan Penderitaan ini, karena mereka terlihat tak menanggung beban seperti diriku ini...
"Kenapa kau ingin mati?"
dia mengulanginya lagi , apa yg dia ingin kan sebenarnya ..sungguh sebuah pertanyaan bodoh untuk org yg putus  asa
"Lepas..."
dia melepas tgn ku , tapi tetap berdiri di sini, coba lihat dia..menatapku seakan aq gadis kecil yg patut di kasihani, seluruh keramaian sudah bubar,tp kenapa dia tetap disini ,? Pria aneh macam apa dia?

Aku melangkah lagi , meninggalkan pria gila itu sendirian, dia masih di sana , entah pria seperti apa dia itu dan kenapa bisa ada org yg seingin tahu itu pd masalah org lain
Angin dingin menerpa kami berdua, menurunkan hoodie yg kupakai dan menerbangkan rambut panjangku, lalu tanpa kutahu dia sudah di belakangku  , menangkap rambutku yg terbang ke wajahnya dan berkata
" apa kau seputus asa itu? Nona?"
  Aku menoleh, mau tidak mau dia melepas rambutku , lalu kubalas perkataannya,
  
"Apa aku pernah mengenalmu?"
Dia termangu sebentar , lalu menggelengkan kepalanya , aku tidak tertarik dan langsung pergi, cukup sudah omong kosong, di hari yg terik ini,  aku ingin pulang dan mengurung diriku , tak ada gunanya lagi, aku
Berada di sini,

"Maafkan aku nona, aku tak bermaksud membuat mu malu tadi, aku cuma sensitiv dengan topik seperti itu, dan aku mau memberimu brosur ini..!"
Dari ucapannya dia terdengar semangat, tapi...sayang ya, aku sudah terlalu jauh untuk menjawabnya, dan lagi pula aku benci org yg terlalu semangat, mereka membuatku ingat diriku yg dulu, diriku yg masih sangat naif dan melihat indah pd dunia yg sudah lapuk ini.

Tanpa peduli pada sekitar, aku terus berjalan ,tak peduli pada org yg melihatku dgn tatapan aneh, yah... memang aneh sih seseorang , apalagi seorang gadis memakai jaket hoodie dan jeans pada musim panas begini , saat semua gadis memilih bermain di pantai menggunakan bikini, aku malah
Akan diam di rumah saja , mengurung diri di kamar dan meratapi kesendirian ku ini..., sungguh bodoh ya? Ya kan? Aku sudah tau...kalau aku ini bodoh dan naif , atau sebut saja aku gila , bahkan untuk menyapa keluargaku sendiri saja aku sudah ogah...apalagi org yg baru kutemui itu

Yaah, sejujurnya aku juga kurang peduli sekitar, aku tak tau apa perasaanku masih ada atau tidak, aku mulai berhenti menangis sepuluh tahun yg lalu, yg kuingat tangisan terakhirku itu....saat kematian ibuku, setelah itu jangankan tangisan, berekpresi saja sudah mulai jarang, pandanganku pada dunia juga berubah, dari dunia yg indah menjadi dunia yg lapuk dan sudah tua

To be continue

Sementara itu....
Ada satu org yg merana karena ulah heroine kita, sang org asing....
'Yaaah...aku di kacangin..' tgn nya pun mulai keram, apa yg dia akan lakukan?

VioletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang