"Bisa kita bertemu sebentar?".
begitulah isi pesan singkat adriana yg di tujukan kepada axenna .Tak beberapa lama, mereka bertemu di tempat dan waktu yg telah mereka janjikan . TAMAN KOTA, selalu menjadi tempat favorite mereka ketika bertukar cerita . hari itu, sore hari tepatnya mereka bertemu duduk saling diam dan sibuk dengan pikiran masing .
Axenna dengan berjuta rasa penasaran tentang hal apa yang akan adriana bicarakan, sebab ini kali pertama adriana mengajaknya bertemu lebih dulu .
Terdengar adriana yg menghela nafas berat, tatapannya kosong dan lurus ke depan .
"Bagaimana dengan penyakitmu? apa sudah ada ginjal yang cocok untukmu?" tanya adriana, yg langsung mendapat tatapan aneh dari axenna .
"Mengapa kau bertanya begitu?"
"Tak apa, kamu hanya perlu menjawabnya bukan bertanya balik"
"Seperti yang kau ketahui, aku terlalu bosan cuci darah dan mencari kesana kesini ginjal yg cocok untukku . sebenernya jika saja keluarga ku tau akan penyakit ini? mereka dengan mudah menemukan ginjal yg cocok, tapi sayangnya untuk hal ini aku memilih berusaha sendiri tanpa campur tangan keluargaku ." jelas axenna .
"Kalau begitu, aku akan mendonorkan ginjalku untukmu"
Nyesss
Kalimat yg terlontar begitu saja dari mulut adriana, membuat axenna semakin berpikir heran untuk arah pembicaraan mereka .
"Kau sehat? lalu bagaimana denganmu? . kau memiliki sakit yang bahkan lebih parah dariku, dan seenaknya kau memberikan ginjalmu untukku? are you kidding me?" ucap axenna dengan respon terkejutnya .
Adriana tersenyum dan kemudian berkata "Kemarilah, kemarikan kepalamu untuk bersandar diatas pangkuanku Nak". Axenna menuruti .
"Aku ingin mendonorkan ginjalku, anggap saja aku membuat diriku lebih berguna sebelum ajalku . tapi berjanjilah satu hal padaku, rahasiakan ini pada siapapun termasuk keluargaku . aku tak meminta apapun padamu, cukup rahasiakan ini dan satu hal lagi .." kalimat adriana terhenti dan kemudian ia lanjutkan .
"Cari anak ku, bertemu dengannya dan bertemanlah . sayangi dia seperti kau menyayangiku, jadikan ia sosok adik dan sahabat bagimu . sama seperti kita yang sekarang ."
"Tunggu, bukan aku tak mau menuruti yg ke dua . aku hanya ingin bertanya, mengapa kau menyuruhku untuk sedekat itu pada anakmu?" tanya axenna, kali ini ia benar benar terheran akan maksud dari semua ini .
"Anak ku yang malang, karna ku hidupnya begitu menderita . kami hanya berdua, saling mengisi dan melengkapi . di sekolah, tak ada yang mau berteman dengannya . entah apa alasan mereka, yang jelas aku begitu miris mendengar ia berkata Mengapa mereka tak ingin berteman denganku bu? apa salahku? ." tanpa terasa saat mengucapkan itu, adriana sedikit berkaca kaca .
"Aku berjanji padamu, akan menjadikan anakmu teman sekaligus sahabat dan akan kuanggap seperti adikku sendiri . aku akan menyayanginya seperti kau dan aku yang saling menyayangi . dan aku ingin berterimakasih, pertemuan kita membuat aku belajar banyak hal darimu . sosok hebat sepertimu, mungkin tak akan lagi kutemukan dimanapun bahkan di negaraku sendiri . rasanya aku semakin takut kehilanganmu, bahkan lebih dari siapapun kau mengerti diriku . sama seperti mommy ku, hanya saja aku sedang berjauhan dengan mereka jadi banyak hal yg belum aku ceritakan pada mommy . tapi setelah ini, aku akan bercerita tentang pertemuan ku denganmu padanya ." axenna mengucapkannya dengan senyum yg mengembang .
"Terimakasih" ucap adriana .
"Hei, tidak tidak . seharusnya aku yg berterimakasih padamu bu" kali pertama axenna menyebut adriana dengan ucapan Bu . seakan akan memang ia sudah sangat menganggap adriana ibu nya .
KAMU SEDANG MEMBACA
StarLa
Teen FictionKetika pahit nya hidup membuat hatimu yang sebelumnya sehangat senja kini berubah menjadi sebeku es . Masalalu, kehilangan, kenyataan . mau tidak mau, siap tidak siap ketika kau berada dalam situasi itu semua akan kau terima . Pahitnya kehilangan...