Malam-malam Hueningkai tengah berjalan dipinggiran jalan sendirian. Sesekali laki-laki itu bersenandung kecil. Menikmati hembusan angin tengah malam.
Ketika matanya sedang menatap kearah kanan, langkah kakinya terhenti. Matanya tertuju pada suatu objek.
Hueningkai menyipitkan matanya. Melangkah mendekati semak-semak. Dibalik semak-semak dia bersembunyi. Sambil memperhatikan seseorang.
"Siapa dia?" Gumam Hueningkai sangat pelan. Tidak mau orang yang ada disana mendengarnya.
Disana, Hueningkai melihat seseorang memakai jubah hitam dengan penutup kepala. Orang itu baru saja memasukkan mayat kedalam koper.
Lalu koper itu dibuang kedekat semak-semak yang menjadi tempat persembunyian Hueningkai. Membuat Hueningkai tersentak dan langsung merunduk.
Jantung Hueningkai berdegup kencang karena itu. Untung saja orang yang ada disana tidak melihat keberadaannya Hueningkai.
Hueningkai memegang dadanya sendiri. Mencoba mengatur nafas.
Lalu ia kembali melihat orang itu. Namun pergerakannya terlambat. Orang itu sudah menghilang. Membuat Hueningkai menyatukan alisnya, penasaran.
"Siapa dia?" Tanyanya pada diri sendiri.
Laki-laki bermuka blasteran itu menerawang kembali orang itu.
Jika diperhatikan, meskipun orang itu memakai jubah panjang tapi itu tidak menghalangi penglihatannya kalau orang itu memakai sepatu hak tinggi.
Sudah jelas-jelas orang itu adalah seorang perempuan.
Tapi siapa?
Dengan jubah panjang dan kebesarannya, Hueningkai tidak bisa memprediksi lekukan tubuh orang itu.
Karena hanya dengan memperhatikan lekukan tubuh seseorang, Hueningkai bisa mengetahui dia itu siapa.
"Aku harus memberitahu Taehyun..." Gumam Hueningkai lalu merogoh sakunya untuk mencari handphone.
***
Bella kembali menidurkan dirinya diatas kasur. Gadis itu baru saja selesai dari kamar mandi.
Bella membenarkan posisi tidurnya, lalu menarik selimut agar menutupi tubuhnya sampai sebatas bahu.
Gadis itu jika sudah terbangun dimalam hari, maka selanjutnya ia tidak bisa tertidur lagi.
Dan harus Yeonjun yang menidurkan nya kembali.
Tapi sayangnya.... Yeonjun sudah tidak ada didunia ini.
Hal itu sukses membuat air mata Bella terjatuh. Gadis itu sedang rindu pada kakaknya. Sudah berapa lama ya sejak kepergian Yeonjun?
Bella meratapi nasibnya sendiri. Merasa miris dengan hidupnya. Jika boleh merasa iri, maka gadis itu akan iri pada Yuna.
Gadis berdurasi hitam panjang itu menjalani hidupnya dengan normal. Tanpa ada beban apapun.
Bella semakin terisak mengingatnya. Gadis itu kemudian memejamkan matanya. Mencoba berusaha untuk tidur lagi, meskipun sulit.
Sampai pada akhirnya gadis itu terlelap dengan sendirinya.
***
Diwaktu yang sama, Yeji baru saja melihat Hueningkai sedang bersembunyi dibalik semak-semak. Setelah kepergian Hueningkai, gadis bermata tajam itu mendekati semak-semak.
Dia melihat ada koper disana. Ya, Yeji tahu didalamnya ada mayat yang tubuhnya sudah dipotong-potong.
Yeji juga melihat orang itu. Orang yang sama yang Hueningkai lihat tadi. Dan Yeji juga menyadari kalau orang itu adalah seorang perempuan.
Yeji tidak bisa mengelak fakta itu.
"Siapa perempuan itu? Apakah dia orang yang selalu diberitakan di TV?" Tanya Yeni pada diri sendiri.
"Tentang kasus pembunuhan dalam koper?"
Berbagai pertanyaan pun terus melintas di pikiran Yeji. Namun semua pertanyaan itu, tidak ada satupun jawaban yang ia ketahui.
Yeji mendengus keras, "Aku harus beritahu Kak Hyunjin."
Setelahnya, Yeji pun pergi dari sana dengan cepat. Meninggalkan seonggok mayat dalam koper begitu saja.
***
"Kau serius?"
Taehyun terus menatap Hueningkai dengan alis yang saling bertautan.
Hueningkai berdecak, "Mukaku terlihat bercanda memangnya?"
Taehyun terdiam. Laki-laki itu jadi penasaran dengan orang yang dilihat Hueningkai itu.
"Apa yang harus kita lakukan?" Tanya Hueningkai.
Jadi, sekedar pemberitahuan, selama jika ada berita tentang kasus pembunuhan dalam koper, maka pelakunya bukanlah Taehyun.
Laki-laki itu bahkan tidak tahu siapa pelaku aslinya.
Tapi setiap ada berita itu, baik Beomgyu ataupun Soobin pasti akan selalu curiga padanya.
Padahal Taehyun sudah bersikeras menolak fakta itu. Tapi kedua orang itu malah keras kepala dan tidak mau mempercayainya.
Eh, bagaimana mau percaya? Kedua keluarga ini kan tidak saling akur. Dari jaman nenek moyang juga keluarga ini tidak terlihat akur sama sekali.
Taehyun berdehem pelan, "Kita cari tahu pelan-pelan saja. Karena kita juga tidak tahu sebahaya apa perempuan itu."
"Kita harus lebih pintar darinya." Tambah Hueningkai sambil memanggut-manggut.
Keduanya pun kembali pada kegiatan awal mereka masing-masing.
Yaitu tidur. Mereka kembali ke kamarnya masing-masing. Besok mereka harus sekolah. Waktu menunjukkan sudah 3 bulan lagi mereka akan lulus.
Ngomong-ngomong, Taehyun sedang mampir di apartemen nya Hueningkai. Laki-laki itu akan menginap semalaman disini.
Besok pagi-pagi sekali dia akan kembali kerumahnya. Melihat keadaan gadisnya apakah dia akan baik-baik saja atau tidak, jika ditinggal sendirian.
Namun kenyataan pahit menimpanya.
Besok paginya, Taehyun tidak melihat batang hidung gadis itu. Dikamar, didapur bahkan dikamar mandi, gadis itu tidak ada.
Dan hal itu sukses membuat Taehyun menggeram marah.
************************************
Nah loh nah loh.
Kenapa semuanya jadi begini???
Kenapa aku jadi geregetan sendiri😣
Aku jadi pengen cepet-cepet tamarin cerita ini deh:(
Tapi sepertinya cerita ini akan memakan banyak part. Gapapa kan??
Salam manis,
AFR❤
KAMU SEDANG MEMBACA
S(He) is Psycopath - Kang Taehyun
Mystery / Thriller"Dia itu psikopat. Tapi aku mencintainya." -Choi Bella. "Aku memang psikopat. Punya masa lalu yang kelam, dan ingin balas dendam. Tapi dendamku terhalangi, karena aku mencintai seorang gadis." -Kang Taehyun. 'KESALAH PAHAMAN, BISA MENIMBULKAN PEPERA...