Karya : Adriel
Aku memakai jas putih kebanggaanku, dengan langkah santai namun angkuh, diiringi senyuman menawan yang mampu membuat semua wanita didunia ini jatuh cinta padaku. Ya, aku memang sangat tampan, melebihi siapapun. Jangankan wanita, pria saja sampai jatuh cinta padaku, percayalah padaku, ini bukan omong kosong.
Setelah beberapa tahun melewati rintangan yang begitu sulit, akhirnya, aku bisa lulus dengan nilai tertinggi, dan menjadi seorang Dokter Spesialis Jantung. Selama kuliah, hidupku terlalu santai. Disaat teman-temanku sibuk mengerjakan tugas dan hal lainnya. Aku sangat menikmati hariku bersama secangkir kopi panas dan komputer kesayanganku, untuk memainkan game online dan menonton film action. Aneh bukan? Seorang mahasiswa kedokteran yang kehidupannya terlalu santai, bisa menjadi dokter dengan nilai diatas rata-rata. Karna, prinsipku itu sangatlah simple, 'Jalani kehidupan dengan perlahan tapi pasti'. Kira-kira seperti itu.
Ternyata seperti ini rasanya menjadi seorang dokter. Sangat menyenangkan bisa menolong banyak orang, ada kalanya juga merasa bersalah, karena tak dapat menolong nyawa seseorang. Beginilah kehidupan, dimana ada kesenangan, disitu ada kesedihan. Maka, jalani hidup sebaik mungkin, lakukanlah apa yang ingin kau lakukan. Keluarkan dan kembangkan bakatmu selagi mampu, jangan menyerah dengan keadaan. Karena sebelum kau berwacana, Tuhan sudah berencana. Menurutku, tak ada yang tidak mungkin didunia ini, selagi Tuhan berkehendak. Terima takdir dan nasibmu, karna itulah yang terbaik untukmu.
"SUSTER!!! SUSTER!!! TOLONG ANAK SAYA."
"DOKTER!!! SUSTER!!! BANTU ANAK SAYA"
"NAK!! ALVAN, BERTAHANLAH UNTUK BUNDA!!"
Teriakan dan tangisan seorang ibu yang menggendong seorang anak laki-laki terdengar sangat memilukan, beberapa orang yang sedang berjalan, berusaha menyingkir kala melihat tim medis melakukan pertolongan pertama. Seorang suster muda memanggi-manggil namaku, dan disitulah, pertarungan didalam gameku hancur. YA, AKU KALAH KARENA SUSTER ITU. Sangat menyebalkan. Dengan wajah malas, aku menghela napas kasar, dan, menatap datar suster itu.
Dengan wajah panik, suster yang bernama Yati Suyani itu mengatakan dengan penuh semangat, bahwa ada pasien darurat yang membutuhkan pertolongan. Seketika aku lemas, mengapa keadaan ini menimpaku sekarang? Padahal tadi, aku hampir memenangkan permainan itu. Ada-ada saja. Apa mungkin, karna aku Dokter Spesialis Jantung yang sedang tidak memiliki kesibukan apapun, ya?
Dengan berat hati, akupun beranjak dari zona nyaman dan segera menangani pasien. Ternyata, anak yang bernama Alvan itu mengidap Gagal Jantung sejak lahir. Dan sekarang, jantungnya semakin fatal sehingga harus melalukan transplantasi jantung. Untungnya, ada seorang pria yang rela mendonorkan jantung mendiang anaknya kepada Fahri dan syukurlah, jantungnya cocok. Setelah beberapa jam melakukan operasi, akhirnya selesai juga. Dan hasilnya sangat memuaskan. Menyenangkan sekali ketika menjadi seseorang yang berguna untuk orang lain.
###
Sekian, maaf bila ada kesalahan dalam cerita ini. Karna, saya bukan mahasiswa kedokteran, dan saya juga tidak berminat menjadi seorang dokter.
Terimakasih, salam, Adriel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kerikil Kata || CERPEN
Short StoryAku tidak pandai merangkum. Kau coba baca saja sendiri. Aku menyimpan kenangan tentang seseorang dalam setiap bab di buku ini. Ku perbolehkan kau menyukainya💓 @Kuningan @Bandung