Bab 8

441 10 0
                                    

" Lo, utang cerita ke gue. " bisik dia. Setelah itu, ia lasung kembali posisi duduknya lurus ke depan dan menatap papan tulis.

Gue sudah mendugga kalo sahabat gue pasti akan menanyai bolos semalam gue.

  Gue yang gak mau ambil pusing, lasung mengambil buku dari tas ransel gue ke meja berlajar tersebut. Setelah selesai, gue lasung menatap ke papan tulis dan mendengarkan penjelasan guru dengan fokus.

" Bad girl unik. "-
" Siapa dulu, Aleyna. "- aleyna.

Skip~

Tring.....tring.....tring.....

Bel istrirahat yang ditunggu-tunggu murid sma dika pun berbunyi. Semua murid pun lasung capcus ke kantin untuk mengisi perutnya yang sudah meronta.

Kembali kelas aleyna.

  " Oke. Anak-anak jangan lupa tugas rumah." ucap guru itu sambil membereskan buku-buku yang ada di meja guru tersebut. Setelah itu ia lasung pergi dari kelas 10 ipa .

Setelah kepergian guru, kelas seperti kuburan menjadi kelas pasar. Tanpa aba-aba mereka pun lasung pergi ke kantin ataupun ada yang pergi perpustakaan.

Tersisalah aleyna dan sahabatnya di kelas.

Today, gue akan beritau siapa sahabat gue. Gue memiliki empat sahabat dari kecil yaitu Alexa, Dahlia, Chiko, dan melany

  Mereka juga termasuk anggota Demons diamond.

So, yang gadis cupu itu ialah Alexa. Ia sebangku dengan gue. Ia sebernanya tidaklah cupu tetapi ia memiliki misi dari sekolah dika tersebut yang harus menyamar menjadi cupu.

Kalian harus tau mereka sebernanya kedatangan sekolah ini ada sesuatu yang sangat penting untuk diselesaikan kecuali gue. Gue itu cuma ingin merasakan jadi remaja putih abu-abu setelah kian lama gue melewati tersebut yang lasung kuliah.

Okay, untuk sikap-sikap mereka akan bertemu di beberapa bab selanjutnya➡

Kembali topik ⬇

Author p.o.v

Chiko, melany, dahlia yang sudah selesai merasakan kelas ini sepi lasung beranjak dari kursi dan menunju ke bangku Aleyna menjadi wartawan tersebut.

Aleyna yang sudah mendugga ia yang akan menjadi bahan pertanyaan dari wartawan kepo pun lasung melirik mereka berempat.

" Lo semalam kenapa gak sekolah. " jawab gadis berambut pink To the point.

" Bolos ke cafe. " balas gue dengan tatapan datar.

" What ? " teriak mereka berempat dengan wajah seolah-olah terkejur.

'' Ihhh... Al, kalo pengen makan itu ajak kami juga, jangan sendirian. Gak baik pelit sama sohib lo. " protes chiko dan mereka bertiga pun setuju.

" Chi, gue itu bukan makan-makan. " ucap gue sambil memakan permen karet.

" Terus. " tanya mereka dengan serempak.

" Gue ada urusan penting. "

" Urusan apa ? Penting banget ? " ucap satu lagi gadis berambut coklat yaitu Melany dengan nada sangat kepo.

" Mendatangi kontrak ker- " ucapan gue terpotong oleh mereka berempat.

" Ouh. Kontrak dengan pacar kertas. Kita gak mau tahu, dan gak mau dibahas lagi. " ucap mereka dengan secara bersamaan.

Gue yang mendengar itu hanya memutar bola mata dengan malas. Yah, mereka itu tidak suka berbaur yang berkaitan dengan bisnis perusahaan tersebut. Katanya bikin kepala meledak memikirkan tentang bisnis kalo sudah memuncak.

Makanya mereka memiliki cita-cita yang bukan dengan perusahaan.

Mereka pun terdiam dan menatap gue. Gue yang tahu dengan tatapan mereka lasung beranjak dari kursi dan keluar dari kelas menunju ke kantin.

Mereka bertiga yang tahu Aleyna yang sudah pergi duluan lasung menyusul gadis si kulkas.

Langkah gadis berempat pun berhenti dengan posisi yang sejajar. Mereka melihat tidak ada bangku kosong, kecuali membully murid tersebut.

Aleyna, Chiko, Dahlia, Melany yang menatap dengan bersamaan memberi kode pun lasung setuju.

Mereka berempat pun berjalan ke meja yang paling belakang. Disana terliat cowok cupu yang lagi makan bakso dengan nikmat. Ia tidak menyadari kedatangan empat gadis iblis tersebut.

Aleyna pun melangkah hingga ke sudut meja tersebut. Ia lasung menggebrak meja dengan keras membuat seluruh penghuni kantin terkejut. Termasuk si cowok cupu ia hampir tersedak kalo ia tidak minum.

Cowok itu lasung berdiri dan menoleh si dalang dengan aura berani.

" Wah... Berani juga cowok cupu nih. " batin aleyna.

" Lo, bisa enggak nggebrak meja orang dengan pelan gak usah keras juga. Emangnya nih, meja punya nenek moyang lu." bentak cowok cupu tersebut.

" Pergi. " ucap aleyna dengan tatapan horor membuat penghuni kantin bergelidik ngeri termasuk si cowok cupu belagu.

Aleyna mengakat tangannya ke atas dan mengeluarkan jari telunjuknya untuk memberi kode dengan cowok belagu tersebut.

Cowok cupu yang tahu dengan kode jari gadis cantik itu pun lasung mengalah dan pergi membawa bakso itu darisini.

Aleyna yang melihat cowok cupu belagu itu kalah darinya pun tersenyum simpul dan lasung duduk pantat di meja tersebut tanpa tunggu dari sahabatnya.

Tiga gadis yang menonton itu hanya menepuk tangan simpul dan lasung duduk meja yang ditempati cowok cupu tersebut.

" Hebat lu al. " puji chiko.

" Hmm." balas gue dengan datar.

" Btw nih, siapa yang mesanin makan. " Tanya melany yang benar-benar dari tadi menahan kelaparannya.

" Lo. " ucap mereka dengan serempak kecuali aleyna ia hanya fokus dengan hp iphonenya.

Melany hanya mendengus kesal dengan sahabatnya, dan Tanpa pikir panjang ia lasung bangkit dari kursi, dan pergi dari tempat tersebut.

" Yang sabar neng. "-

" Ehmm. "-

setelah kepergian melany, alexa lasung merebut hp aleyna dari tangannya tanpa seizin pemiliknya. Membuat aleyna lasung melotot tajam ke arah alexa. Alexa tidak kalah melotot tajam ke aleyna tanpa rasa takut.

" Lo, itu kapan sih membuka topeng elo. Gue jijik melihat topeng palsu lo. " ucap pelan alexa + sindir membuat aleyna hanya memalingkan kepalanya.

Alexa yang tidak merasakan dibalas oleh kulkas membuat ia terpaksa harus mengakat dagu aleyna menghadap dirinya.

" Aley, gue tahu tentang sikap lho sudah dari lama, bukan sehari atau dua kali. Jadi, gue tahu alasan lho kenapa harus jadi begini. Tetapi ley, setidaknya lho itu sekali-kali berbicara panjang lebar dan murah senyum cantik elo ke kita semua bukan mencuekin. Itu saja harapan kita semua untuk lho ley." jawab alexa lemah-lembut dan dibalas anggukan chiko dan dahlia

" Maaf " ucap singkat aleyna yang merasakan dirinya bersalah yang sudah mencuekin sahabatnya.

" Kami paham kok, yang lho rasakan. Tapi, jangan bawakan hati Rachel kedalam dunia gelap lho. " ucap chiko dengan senyuman manis yang terlihat lesung pipinya yang ada dipipi chiko yang cantik membuat penghuni adam kantin meleleh melihat kecantikan bak dewi chiko.





















Aleyna ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang