Tapi tetap saja dia tak mungkin bisa membuka bekukkan rantai ditangan dan kakinya yg menjadi satu kebelakang itu. "Shit! Shit!" umpatnya yg masih bisa ku dengar diantara rintihan dan raungannya. Huh.. Inilah hidup. Aku benar2 bahagia bahkan diriku sekarang berjongkok didepan kepalanya yg mendongak ke wajahku. Aku tertawa keras sekali dg ku tepuk2 lehernya hingga wajah yg berusaha mendongak itu terbentur dilantai kayu berulang-ulang. Inilah permainan basket paling seru. Hidung bonekaku kini mengeluarkan darah terus menerus krn benturan tadi. Lalu ku seret rantai pengikat tangan dan kakinya kebelakang rumah sambil tetap tertawa. Mungkin sekarang wajahnya rata sehalus ubin krn aku menyeretnya dg posisi wajah di bwh. Aku tak ingin bonekaku ini menjerit nantinya meskipun itu kebahagiaanku krn akan sangat mengganggu para tetanggaku. Kebetulan sekali, aku pintar dlm hal jahit menjahit. Oh.. Bonekaku kau sangat beruntung sekali. Sebelum ku jahit bibirnya itu lebih dulu ku masukan selang air. Lalu kunyalakan kran air. Dg cepat ku jahit pinggiran bibirnya hingga rapat dg selang air. Tubuh bonekaku sekarang membesar. Segera ku seret lagi dan kutaruh diatas bibir sumur. Uh.. Inilah akhir yg menjijikan sekaligus menyenangkan. Kulempar bonekaku ke dlm sumur dg tetap adanya selang di mulutnya. Ku gunting selang air plastik itu dan.. Srott....
Uh..cukup menjijikan. Air yg masuk dlm tubuhnya itu tak memadahi. Ya.. Tadi itu suara sesuatu yg keluar dr pantat bonekaku krn airnya sdh penuh tak tertampung. "Selamat tinggal boneka tersayangku.." ucapku sambil menuangkan minyak tanah dan segeraku nyalakan pemantik api. Lalu kulempar pemantiknya ke dlm sumur kering itu.
"Hai kau sedang apa?" tanya tetanggaku menghampiriku. "Aku baru saja membakar sampah" jawabku santai diiringi seringaian.End-
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Human Puppet
Horrorstory pendek tentang boneka hidup ku, aku sangat suka membunuh boneka ku sekali tusuk, kali ini aku ingin membunuh nya dengan cara sedikit bersenang senang