15

845 54 1
                                    

Perhatian: janga lupa untuk vote dan comen yah karena vote kalian adalah semangat sinta untuk melanjutkan part part selanjutnya

#jangan copas yah karena itu dosa#

IG: Jjeeojie.siinta (sinta dwi febianin)
Wa: 0895337837444



















                         🕊🕊🕊

Mata elang itu masih saja terus menerus memandang kedepan  kanan dan kiri untuk memastikan keberadaan musuhnya yang tak tentu ada dimana batang hidungnya

"Arah jarum jam 3." Kata salah satu rekan bayu

"Stttt tahan awasi saja pergerakannya." Kata bayu sambil mengawasi pergerakan sang lawan

"Siap laksanakan."

Bayu pov

Menjadi seseorang abdi negara tidaklah mudah dan gampang banyak pengorbanan air mata dan  keringat, setiap tugas yang di berikan itu sangat beresiko salah sedikit saja nyawa yang jadi taruhanya mungkin bukan hanya abdi negara saja yang memiliki resiko yang besar pekerjaan yang lain mungkin saja sama.

"Kita istirahat 15 menit yang muslim silahkan sholat tahajud yang non silahkan makan atau beristrirahat sejenak." Kataku sambil melihat angotaku "dan yang terluka segerah obati."

"Siap danton." Jawab anggota

Setelah kami beristirahat kami melanjutkan berjalana menelusuri hutan belantara yang amat gelap gulita

"Ssttt ada pergerakan musuh sekitar 100 meter arah jarum jam 4." Kata salah satu anggota snipper

"Tahan tungu perintah."kataku sambil mengawasi pergerakan musuh barangkali kita di jebak

"Siap."

"Tembak."

Dor

Dor

Dor

Dor

"Clear musuh tumbang."

Autor pov

Setelah melalukan bemberishan bayu dan anggotanya melanjutkan perjalananya menuju markas sang komplotan

"Danton awas." Teriakan serda budi untuk memperingati bayu

Dor

Dor

Dor

"Arghhhh." Naas peluruh itu telah sempurna mengenai bahu dan perut bayu

Dor suara tembakan mengema di pedalaman hutan yang sunyi nan sepi kini berubah menjadi ricuh suara tembakan teriakan dan suara yang paling mengerikan yaitu granat

"Hahahah kalian dasar pec*nd*ng." Gelak tawa seseorang ketua teroris yang di ketahui bernama anto gunawan "kalian tidak bisa lari lagi kalian telah terkepung dan masuk kedalam jebakan dasar tentara dasar lemah."

"Yang baj*ng*n itu anda yang menghiyanati negara ini." Ujar lettu bayu sambil menatap sang ketua teroris

Bughh sebuah bogeman mendarat di kepala sang lettua bayu
"Beraninya kau berkata seperti itu hah."
"Bawa masuk semua baj*ng*n itu."

****

Febi sedang duduk di teras rumah mertuanya yaitu aruni ibunda bayu sudah dua bulan lamanya bayu pergi berdianas dan dua bulan tidak ada komunikasi satu sama lain

"Nduk sudah toh jangan ngelamun terus." Kata sang ibunda bayu saat melihat menantunya sedang melamun kedepan dengan tatapan kosong

"Ahh njih bun." Kataku dengan nada sendu

"Sedang mikirin bayu yah nduk sudah jangn di pikirin dia pasti baik baik saja dia kan tanguh gagah dan perkasa." Hibur aruni kepada sang menantu nya itu

"Udah nduk jangan di pikirin nanti kamu malah sakit kasihan aresnya." Kata ayah mertuanya arga sambil mengendong cucunya yang sedang terlelap di gendonganya

Febi tersenyum" ahh ndak kok bun yah febi gak mikirin mas bayu kok." Bohong jelas jelas febi sedang memilirkan suaminya itu yang tak pernah ada kabar sedikitpun atau mungkin kabar angin lalu saja tidak tercium sama sekali oleh febi mengingat tugas yang di emban suaminya sangat amat rahasia tidak sembarangan orang yang bisa menjalankan tugas tersebut

"Bagus kalau begitu nduk ini aresnya sudah tidur." Arga memberikan cucunya kepada febi

.
.
.
.

Catatan: sinta usahain bakalan up 2/3 kali seminggu kalau allah menghendaki semoga kalian suka sama cerita yang membosankan ini sampai jumpa 👋

Tegal,sab 4 juli 20

LOVE at THE first SINGHT✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang