\1\

18 4 2
                                    

Hari ini aku datang lebih pagi dari biasanya agar aku bisa mengerjakan tugas kuliah sebentar, dan siangnya langsung berangkat kuliah. Tanpa sengaja saat aku melewati ruangan Jimin, aku melihat ia sedang bermain gitarnya dan bernyanyi lagu yg bertemakan sedih. Karena nyanyiannya yg sangat membuat hatiku sejuk, aku berniat untuk berdiam sebentar mendengarkan lagu tersebut, dan aku melihat setetes air mata mengalir melewati pipinya. Aku spontan langsung masuk kedalam dan memperhatikan bosku. "Pak?!?! Apa yg terjadi?" bodohnya aku yg secara langsung menanyakan hal itu "Kau bodoh Jaeyon, bodoh sekali". Dan seketika aku meminta maaf pada bosku "Maaf kan saya pak, saya sangat lancang, sungguh saya tidak sengaja" "Ya aku tidak apa-apa, lebih sopanlah lain kali" "baik pak, maafkan saya". Aku bergegas pergi dari ruangan tersebut. Semenjak hari itu, ketika aku bertemu dengan Jimin, ia pasti memberikan senyum tipis padaku. Dan entah kenapa itu selalu aku harapkan bila bertemu. Setahun kemudian aku lulus kuliah dan sepenuhnya fokus pada pekerjaanku. Suatu saat pada jam istirahat tanpa sengaja aku bertemu dengan Jimin "Siang pak, ingin ke kantin? Bagaimana kalu kita makan siang bersama? -oppsss kenapa selalu spontan Jaeyon? Ceroboh, bodoh" "Hmm... Boleh" tiba-tiba hatiku berdebar sangat kencang & aku menundukkan kepala "Ayo Jaeyon, kau kenapa?"  "A-a aku tidak apa-apa pak"
.
.
.
.
"Bapak ingin pesan apa? Biar saya pesankan" "Kau boleh memanggil namaku" "Seorang Park Jimin yg dingin mengatakan itu padaku?!?! OMG OMG" "Jaeyon? Kenapa melamun?" "T-tidak apa-apa pak eh Jimin" "Jaeyon aku ingin salad sayur & air putih" "Hanya itu?" "Ya". Makan siang pun berakhir dan kami kembali menjalani aktivitas masing-masing.
.
.
.
.
*Saat pulang kerja
"Aduhh kenapa hujannya turun disaat yg tidak tepat sih? Deras banget lagi, driver ojek online nya gak ada yg mau terima pesananku" tiba-tiba mobil melajy kencang keluar dari parkir an dan menyipratkan air pada rok ku "Woiii nyetir pake mata dong, bisa liat kan?" dan dimenit yg sama jendela kaca terbuka dan muncullah muka Jimin disana. Mataku melebar dan tercengang, dan segera meminta maaf padanya "Maafkan aku, aku tidak tau" "Kenapa kau yg meminta maaf? Jelas-jelas itu salahku, cepatlah naik ke mobilku, akan kuantar kau pulang, kau tidak dapat driver kan?" "I-iya" aku senang bukan kepalang. Karena jiwa kampunganku ini bangkit, aku tertidur dimobil Jimin. Dan...

Tunggu kelanjutannya di part /2/ ya... Heheee

My Boss And My Lover At The Same Time•PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang