prolog

264 17 0
                                    

Di kamar bernuansa anak-anak ada delapan orang dewasa, yang dua diantaranya menggendong bayi laki-laki. Keluarga Sawamura dan Sugawara, lebih tepatnya.

"kalian harus berpisah!" perintah kepala keluarga Sugawara

"baiklah, sesuai perjanjian kita dulu" balas Daichi sambil berusaha untuk tenang.

"tapi biarkan kami saling mengambil hak, dan menamai mereka" ujar Koushi

"baiklah, tapi cepat!" ujark kepala keluarga Sawamura.

"kalian keluarlah terlebih dahulu" ujar Daichi

Ke-enam orang yang sebelumnya mengisi ruangan itu pun keluar, meninggalkan dua pemuda di dalam kamar. Keheningan tercipta diantara kedua pemuda tersebut.

"bagaimana jika kau duluan yang memberikan nama untuk anak kita. Bagaimanapun yang akan terjadi setelah ini, kau akan tetap menjadi ibu bagi mereka" ujar Daichi

"baiklah" jawab Koushi.

Keheningan melanda sekitar lima menit. Bukan keheningan yang mencekam, melainkan keheningan yang hangat, entah kenapa.

"aku kepikiran satu nama untuk anak ini. Tsuyoi, artinya kuat. Nama yang bagus bukan? Aku harap anak ini akan tumbuh kuat dan bijaksana namun juga baik, walau tanpa orang yang melahirkannya" jawaban sekaligus penjelasan dari mantan rekan setimnya dulu cukup menggores hati Daichi.

"ya, kau benar. Aku setuju. Jadi, Sawamura Tsuyoi" ujar Daichi pada Koushi.

"giliranmu" balas Koushi.

"anak ini mungkin cocok dengan nama yuki, artinya salju. Seputih kulit dan hatinya. Dengan harapan agar dia bisa tumbuh menjadi orang yang jujur, baik, lembut, dan suka menolong" Daichi mengutarakan nama untuk salah satu dari anak kembarnya.

"ya. Dan mungkin ini agak kecepetan, tapi yasudahlah. Selamat atas pernikahanmu nanti ya. kuharap dia bisa menjadi ibu tsuyoi, dan menganggapnya seperti anaknya sendiri" balas Koushi.

"aku berharap hal yang sama" ujar Daichi. Kini keduanya tidak dalam posisi duduk diranjang anaknya, melainkan dalam posisi berdiri. Dengan Koushi menghadap ke pintu sambil menggendong Yuki, bersiap membuka pintu.

"Sayonara/Sayonara"ujar keduanya bersamaan.

"Daichi/Koushi" lanjut keduanya bersamaan.

6 tahun kemudian.

Kediaman Sugawara.

"yuki. Ayo kemari, jangan main jauh-jauh" ujar Koushi pada anaknya.

"yuki. Cepat kemari, turuti apa kata tou-chan mu" ujar seorang wanita di samping Koushi, sambil menggendong anak berumur sekitar lima tahun.

"ha'i. Tou-chan, Kaa-san" balas yuki.

"ayo cepat masuk. Kita makan dulu. Setelah itu kau bisa main voli dengan Shinju dan Tou-chanmu lagi" ujar wanita tersebut.

"um" ujar yuki diiringi anggukan kepala. Dan dilanjut dengan berjalan kearah pintu rumahnya bersama adiknya.

"arigato, kiyoko" ujar Koushi sembari beranjak dari duduknya.

Ya. 6 tahun yang lalu, setelah berpisah Koushi dinikahkan dengan shimizu kiyoko yang sekarang bernama Sugawara kiyoko. Yang menjadi ibu bagi Yuki. Dan Koushi sudah punya anak kandung dari Kiyoko, istrinya. Namanya, Shinju, yang artinya mutiara. Sugawara Shinju, adik laki-laki dari Yuki.

"tentu" Balas kiyoko dengan lembut.

Merekapun masuk ke rumah yang mereka tinggal sampai saat ini.

Sementara itu di Kediaman Sawamura.


"Tou-san, ayo main voli" ajak Tsuyoi pada Tou-sannya.

"sebentar ya Tsuyoi. Kau ajak adikmu saja dulu, nanti Tou-san menyusul" bujuk Daichi.

"baiklah. Ayo Taiki" Tsuyoi menurut, dan mengajak adiknya.

Keduanya berjalan ke taman belakang rumah.

"masih memikrkannya?" ujar Yui, setelah kedua anak tersebut keluar.

"ya.. Maaf ya. Walau sudah enam tahun, tapi rasanya aku belum bisa membuka pintu hatiku lagi" jawab Daichi.

"tidak apa. Itu hal wajar, Daichi" balas Yui pada Daichi.

"arigato, Yui" dengan senyum, Daichi membalas perkataan Yui.

Michimiya Yui, yang sekarang berganti nama jadi Sawamura Yui. Istri dari Daichi. Ibu kandung dari Taiki, dan ibu bagi Tsuyoi.

"sudahlah. Cepat sana, anak-anak sudah menunggumu" ujar Yui dengan maksud menyuruh Daichi.

Yang dijawab dengan anggukan kepala. Daichi segera ke taman belakang rumahnya.

Tak ada yang perlu tau. Bahwa Koushi adalah ibu kandung dari Tsuyoi dan Yuki. Dan Daichi adalah ayah kandung dari Yuki, anak yang diajarkan bahwa Koushi adalah ayahnya. Tak ada yang perlu sadar akan hal itu, karena mereka sendiri tidak ingin hal itu terbongkar. Cukup rekan dan sahabat yang tau. Itu saja. Tidak lebih. Bahkan anak mereka sendiri.

TBC

Yey. Author publish cerita lain. Hehe. Maaf bagi yang nunggu kelanjutan cerita sebelah. Tapi ini dulu ya :)

Sebenernya ini cerita ada sambungan juga sama cerita sebelah. Wait. Ini ngapa malah bahas cerita sebelah? Lah biarin aja.

Thank you bagi reader yang mau baca. 😚😚😚 (saya jijik sendiri sama emotnya. Wkwk) baik yang sider maupun yang tidak(walau saya berharap pada gak sider :( semoga).

See you next chapter.

Himitsu (rahasia)~[DaiSuga]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang