🍓6

1.6K 117 0
                                    

Lisa dan Nancy telah selesai menjalani hukumam. Nancy pergi kekelas, tetapi tidak dengan Lisa. Dia malah pergi ke rooftop untuk menikmati udara. Dia duduk dikursi yang ada disana. Sambil memejamkan matanya. Tiba-tiba Taehyung datang menghampirinya.

"Kenapa kau tak masuk kekelas?" Tanya Taehyung.

Lisa mendengar suara itu langsung membuka matanya.

"Apa urusanmu menanyakan itu padaku?" Jawab Lisa.

Taehyung menatap Lisa dalam. "Sebenarnya apa yang terjadi Lisa? Apa salahku sehingga kau menjauhiku? Kau sangat membenciku. Tapi kenapa? Kenapa denganmu? Kau bukan Lisa yang dulu." Tanya Taehyung ingin tahu semuanya."

"Kau hanya kenal denga Lisa yang dulu. Dan sekarang aku bukan Lisa yang kau kenal. Dan aku juga tidak mengenalmu. Jadi tolong jangan kau ganggu kehidupanku lagi. Jangan tanyakan pertanyaan yang tak ku ketahui. Inilah aku yang sekarang. Sudah jelas semuanyakan." Jawab Lisa dan pergi meninggalkan Taehyung. Entah kenapa air mata Taehyung mengalir begitu saja.

"Aku harus bagaimana Lisa? Aku sangat merindukan sahabat kecilku yang selalu ceria dan membuat semua orang tersenyum dengan tingkah lakumu." Batin Taehyung.
-
-
-
-

Lisa masuk kekelas.

"Dari mana saja kau Lalisa?" Tanya guru

"Toilet." Jawab Lisa datar dan langsung duduk dikursinya.

Guru itu hanya bisa geleng-geleng dengan kelakuan Lisa. Disekolah ini semua guru dilarang bersikap keras terhadap Lisa. Entah kenapa peraturan itu berlaku. Tetapi apa boleh buat semua itu permintaan kepala yayasan sekolah tersebut. Yang bisa menghukum Lisa dengan berat hanya Kim Haechul.

"Jungkook, kenapa kau senyum-senyum ha? Apa kau sudah gila?" Tanya Jimin berbisik.

"Sepertinya Lisa akan jatuh cinta padaku hyung." Jawab Jungkook masih senyum.

"Kenapa kau begitu yakin ha?" Tanya Jimin.

"Tadi ketika dia dihukum, aku memberi minum padanya. Biasa dia menolak tapi kali ini diaenerimanya hyung." Jawab Jungkook. Ketika dilapangan Jungkook tidak benar-benar pergi. Dia memperhatikan Lisa dari kejauhan. Dia melihat Lisa meminum air pemberiannya itu.

"Hanya karena air saja kau sudah berfikir dia akan jatuh cinta padamu Jungkook?" Sambil ketawa. Jimin tidak menahan tawanya ketika mendengar penjelasan Jungkook.

"JIMIN! Apa yang kau tertawakan? Apa pelajaran saya lucu?" Ucap guru yang mendapati Jimin sedang tertawa dan tidak memperhatikan pelajaran.

"Maafkan saya buk. Jungkook menggelitiki saya buk." Jawab Jimin sok polos.

"Hya. Kenapa aku?" Jawab Jungkook heran.

"Sudah-sudah. Perhatikan pelajaran saya. Jika kalian masih ingin tertawa silahkan keluar dari pelajaran saya." Ucap guru.

"Maafkan kami buk." Ucap Jungkook dan Jimin.

-
-
-
-

Beberapa jam kemudian bel pulangpun berbunyi. Seperti biasa murid SMA Kwon School berhamburan keluar.

"Lisa!" Panggil Jungkook.

Lisa pun menoleh kearah sumber suara yang memanggil namanya itu. Jungkook berlari mendekati Lisa.

"Aku ingin pulang denganmu." Ucap Jungkook sambil senyum manis.

"Memangnya kau siapa?" Tanya Lisa dingin.

"Hei. Kau tidak boleh begitu. Aku ini calon kekasihmu." Jawab Jungkook santai.

Lisapun terkejut dengan apa yang diucapkan Jungkook. "Apa kau kehilangan akalmu. Sepertinya kau tidak menyayangi nyawamu lagi." Ucap Lisa.

"Justru aku sangat menyayangi nyawaku. Makanya aku ingin pulang dengan calon kekasihku." Ucap Jungkook yang membuat Lisa kesal.

"Apa kau ingin mati. Aku tidak akan pulang dengan manusia manapun." Jawab Lisa dingin.

Jungkookpun berlutut pada Lisa. "Aku mohon Lisa antarkan aku pulang. Hyungku ada kegiatan ekskul. Aku tidak ikut dengan mereka karena badanku kurang sehat. Tolonglah Lisa. Soal perkataanku tadi itu hanya gurauan. Kau bukan calon kekasihku." Ucap Jungkook.

Murid lain memperhatikan mereka. Lisa risih dengan mereka.

"Hyaa. Berdirilah, apa kau tidak malu dilihat orang banyak." Ucap Lisa marah.

"Aku tidak akan berdiri sebelum kau mengantarkanku pulang." Jawab Jungkook.

Lisapun frustasi dengan Jungkook yang tidak mau berdiri. "Baiklah aku akan mengantarkanmu." Ucap Lisa.

Jungkook yang mendengarkan perkataan Lisa langsung berdiri dan tersenyum lebar. Lisapun pergi meninggalkannya yang masih tersenyum. Jungkookpun berlari kecil menyusul Lisa.

"Mana kuci scooter mu?" Tanya Jungkook.

"Untuk apa?" Ucap Lisa.

"Apa kau bodoh Lisa? Memang scooter mu akan hidup tanpa kunci. Mana kuncinya biar aku yang membawanya." Ucap Jungkook.

"Aku tidak akan membiarkan manusia manapun membawa motorku. Jika ingin pulang denganku maka duduklah dibelakangku." ucap Lisa dan langsung menaiki motornya.

"Apa kau gila. Akukan laki-laki mana mungkin membiarkanmu membawanya." Ucap Jungkook.

"Baiklah. Kalau tidak mau, maka jangan pulang denganku." Ucap Lisa datar dan ingin pergi meninggalkan Jungkook.

"Ok ok. Aku akan naik dibelakang." Ucap Jungkook yang langsung duduk dibelakang Lisa.

Lisa senyum tipis bahkan hampir tidak terlihat dengan tingkah Jungkook. Lisa melajukan Scooternya tersebut dengan kecepatan tinggi.

"Apa kau ingin membunuhku Lisa?" Tanya Jungkook cemas dibelakang.

"Dimana rumahmu?" Tanya Lisa tanpa memperdulikan kecemasan Jungkook.

"Rumahku di Jl. *********." Jawab Jungkook. Dan Lisapun langsung menambah laju Scooternya itu. Tiba-tiba Jungkook memegang pinggang Lisa erat. Sifat manja Jungkook keluar. Walaupun dia suka ugal-ugalan membawa mobil. Tetapi Jungkook sangat takut jika orang lain yang membawanya dengan laju.

"Dasar anak kecil." Ucap Lisa

"Apa kau bilang? Aku tidak mendengarmu. Ucap Jungkook. Jungkook tidak mendengarnya karena Lisa memang berbicara pelan. Dia hanya mendengar samar-samar. Lisa tidak menjawabnya. Dia fokus pada jalan saja.

Semua Tidak Baik-Baik Saja (LizKook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang