Part 12 - 9 TEENS

505 12 9
                                    

Jam 23.10

Di telepon, "Tanne, ini gua Steve. Gausah tanya gua dapet nomor lu darimana. Kita kan udah plan mau kasih kejutan ke si Clairine, lu mau gua jemput di mana? Sekalian bilangin anak-anak yang lain." Kata Steve

"Okelah, santai kali bang. Gua udah siapin semuanya, kue yang buat ditempel ke muka yang murahan, yang buat kita makan yang agak mahal dikit lah. Kalo masalah air, telor, terigu, udah disiapin sama Devan, Shane, dll. Jemput di gerbang perumahan gua aja bang." Jawab Tanne.

"Sip, ini gua mau otw ya. Gerak cepet ye."

Steve dan teman-teman yang lain bertemu di gerbang perumahan Tanne.

Di dalam mobil Steve dan temen-temennya mempersiapkan skenario.

Mereka sampai di depan rumah Clairine pukul 23.40

Steve masuk sendiri ke rumah Clairine. Krek. Ia membuka pintu rumah Clairine, "bodoh. Masa pintunya lupa dikunci sih. Tapi gak apa-apa lah. Mempermudah." Ia jalan ke kamar Clairine

Di kamar Clairine

Ia menuju kasur, dia melihat Clairine sedang tertidur, "astaga, ini anak kalo tidur jelek banget dah. Tapi bikin ngakak." Ia berbicara dalam hati dan tersenyum melihat cewenya tertidur dengan posisi yang tidak menentu.

"Clairine. Sst. Bangun." Steve menggoncangkan badan Clairine dan menepok pipinya

Dengan samar-samar Clairine terbangun, "AAAAA! Astaga Steve, kamu bikin aku kaget. Kok bisa masuk? Ngapain kesini? Kamu ga ngapa-ngapain aku kan?"

Steve tertawa, "ya, enggaklah. Nanti kan tanggal 15, tanggal anniv kita."

Clairine berkata dalam hati bingung, "emangnya kita jadian tanggal 15 ya." Clairine hanya mengangguk, mengiyakan saja.
"Kita keluar rumah yuk. Cari angin." Steve mengajak keluar rumah, ia mengecek bahwa ini sudah pukul 23.57 .

Saat di luar rumah

Steve kembali mengecek jam tangannya, ini sudah pukul 23.59
"Clairine, aku pengen bilang sama kamu kalo......"

Tiba-tiba, "HAPPY BIRTHDAY CLAIRINE, HAPPY BIRTHDAY CLAIRINE, HAPPY BIRTHDAY HAPPY BIRTHDAY HAPPY BIRTHDAY CLAIRINE!!" Tujuh manusia keluar dari pepohonan di sekitar rumah Clair, mereka membawa kue.

Clairine cengo melihat mereka, kemudia ia tersenyum sambil berair mata. Ia terharu, ternyata mereka semua ingat akan ulang tahunnya. Mereka bersepuluh berpelukan.

"Clairine!!!!!!" Shane datang dari arah belakang, membawa kue dan berlari ke arahnya. Menepokkan kuenya ke muka Clairine, "Ups, sorry nyonya."

Steve tertawa melihat cewenya blepotan dengan kue begitu juga dengan temannya yang lain.

Devan, Tanne, Belle, Angelin, Patrice, dan Dinna menaburkan terigu ke badannya dan menceplokan telor 1 kg. Mereka tertawa-tawa, berisik, dan lupa bahwa ini tengah malam.

"Hey kalian! Jangan berisik! Ini tengah malam, anak muda!" Salah satu tetangga berteriak ke arah kami dari balkon rumahnya.
"Maaf pak!" Dinna menjawab dengan beraninya.

Mereka masuk ke rumah Clairine dan berpesta di rumahnya. Pesta seadanya saja, tidak butuh uang yang banyak. Hanya kesenangan dari dalam diri kita masing-masing aja.
"Clairine sayang, mendingan kamu mandi dulu sana. Apa mau aku mandiin." Kata Steve, dengan nada mengejek dan smirk.
"Hih kamu." Clairine menonjok pelan perut Steve.

Setelah mandi

Clairine menggunakan piyama, "astaga ini anak emang cuek banget masalah baju. Gua kira dia bakalan pake gaun seperti cewe-cewe lain." Pikir Steve dalam hati, "tapi ini yang buat dia berbeda dari yang lain." Ia tersenyum

"Clairine, selamat ulangtahun ya. Sorry gua emang bukan orang ya romantis seperti cowo-cowo di luar sana. Gua sayang sama lu." Steve memegang tangan Clairine dan mencium pipinya. Kemudian dia memberikan lukisan, "Ini buat kamu. Ini yang gua beli di mall bareng Angelin." Clairine terdiam dan memeluk Steve, "Makasih Steve."
"Cieeeeeee." Mereka menyorakki Steve dan Clairine. Clairine mendatangi kedelapan cewe itu dan memeluknya, ia berterimakasih kepada mereka terutama Angelin.

"9 remaja sedang berpelukan. 9 teens." Kata Steve mengejek .
"Ah 9 teens nama yang bagus untuk kita." Kata Dinna.
"Kalo gitu, mulai sekarang kita namain grup kita 9 teens yuk." Kata Devan melanjutkan.

"Oke!" Mereka sepakat dengan itu.
"Oh iya, Clairine kalo lu di teror sama Fina, lu santai aja. Ada kita-kita, kita lebih horror daripada Fina." Kata Shane

Yang lain tertawa mendengar perkataan Shane

Mereka memutarkan lagu-lagu dengan kencang, tak peduli apa kata orang di luar.

Mereka bersenang ria.

Steve dan Clairine seperti suami-istri yang sedang menyenangkan kedelapan anaknya/?

Mereka tidak peduli dengan orang-orang yang nanti mengejek 9 teens. Mereka tak peduli dengan teroran fina si psikopat itu. Selama mereka bersama, semuanya terasa lancar.

-TAMAT-

9 TEENSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang