Di kediaman rumah keluarga Sukmaja, terlihat seluruh anggota keluarga sedang berkumpul di ruang keluarga kecuali Talia.
Talia masih sibuk sendiri dengan beberapa novel yang sedang dia baca di kamar, dia memang sangat suka membaca novel apalagi yang bergenre romance itu adalah salah satu novel favoritnya
Kebetulan Papah dan Mamah Talia hari ini pulang lebih awal dikarenakan Papah Talia mendapat telpon dari salah satu teman sekaligus rekan bisnisnya yang mengatakan bahwa dia akan berkunjung ke kediaman keluarga Sukmaja
Sambil menunggu temannya itu. Papah, mamah, serta abang talia memilih untuk menonton tv bersama karena ini hal yang jarang mereka lakukan karena kesibukan mereka masing-masing
"Rey, panggil Nara sana suruh dia kesini gabung sama kita" ucap Renata yang tak lain dan tak bukan adalah mama nya
"Males ma, paling dia lagi sibuk sama novel-novelnya sambil nangis"
Ya memang Talia itu termasuk orang yang mudah baper, hal kecil aja yang menurut dia sedih pasti bakalan nangis
"Jangan kaya gitu Rey, cepet panggil" ucap Herman
"Iya pah,iya Rey ke kamar lia dulu" ucap Reyhan malas
Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu rey langsung masuk saja ke kamar talia,itu adalah yang sudah biasa bagi dirinya yang langsung nyelonong masuk tanpa permisi
"Lia, disuruh kebawah tuh sam---a" ucap Reyhan terpotong saat melihat Talia yang sedang memunggungi dirinya
Reyhan menghampiri Talia yang sedang duduk di tepi ranjang, Reyhan menyingkirkan rambut Talia yang menutupi wajahnya dan saat melihat nya Reyhan hanya berdecak sambil memutakan bola matanya jengah
"Ck!"
"Baperan Lo jadi cewek, baca buku gitu aja mewek sampe segitunya gimana kalo di kehidupan nyata? Tak patut tak patut" ucap Reyhan sambil menirukan suara tokoh kartun dari negeri Jiran"Lo gak tau sih bang, ceweknya tuh udah sayang sama dia, udah cinta tapi dengan seenak udelnya tuh cowok malah mengkhianatin tuh cewek dimana hati nuraninya? Bangsad banget tuh laki! Benci gue sama model laki kaya gitu rasanya pengen gue matiin tau ga. Gima-- "
Belum selesai reyhan sudah memotongnya karna malas mendengan curahan adeknya tentang novel yang dia baca
"Sutttt" jari Reyhan sudah tepat menempel di bibir Talia
"Udah deh gue gak tertarik dengan itu semua. Mendingan sekarang lo cuci muka trus rapihin baju lo kalo perlu ganti sama yang bagusan dikit jangan sama piyama gambar Sinchan gini malu-maluin nanti"
Talia masih bingung dengan ucapan abangnya apa yang salah dengan bajunya? Perasaan sehari-hari emang kaya gini kan baju yang dia pake kalo malem?
"Kenapa bisa malu-maluin?" Tanya talia
"Iyalah, karna bentar lagi katanya temen papa mau kesini"
"Temen papah siapa?" Alis talia terangkat sebelah dia bertanya-tanya siapa temen papanya yang bakal kerumah gak biasanya...
Reyhan hanya mengangkat bahunya sebagai jawaban
"Gue kebawah dulu, lu cepetan ke bawahnya oke?" Tanpa menunggu jawaban Reyhan langsung pergi begitu saja
Tumben amat ada tamu jam segini - batin Talia
Saat menuruni tangga Talia mendengar suara gelak tawa orang-orang dari arah ruang tamu,
"Udah dateng toh tamunya" ucap Talia pelan dan dia memutuskan untuk menghampiri mereka
"Malam" ucap Talia sopan disertai dengan anggukan kecil untuk memberi hormat kepada tamu papah nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Husband is Teacher
Teen FictionKehidupan yang damai dan tentram yang selalu dijalani Natalia sehari-hari berubah seketika dengan status yang mengubah kehidupannya 180° di hari yang sangat tidak diinginkan,semuanya berlalu begitu cepat dan mengubah statusnya seketika. Natalia tida...