s a t u

23 6 0
                                    

Clara POV

ah rasanya berat sekali untuk membuka mata ku pagi ini. Ya hari ini adalah hari pertamaku berangkat ke sekolah baru ku, entahlah aku sama sekali tidak berminat kali ini.

"Ara ayo turun dan sarapan, mama tunggu dibawah ya "  hm, ya aku menghela nafas setelah teriakan mama menghilang.

Setelah 10 menit dikamar mandi, aku segera memakai seragam yang sudah disiapkan mama, tentunya seragam baru dari sekolah baru ku, hm lumayanlah not bad, gumam ku dalam hati.

oh ya, sekarang aku kelas 11 oleh karena itu aku tidak perlu melakukan masa orientasi disekolah baru ku kan? Ah senangnyaa

"Pagi papa, mamaaa" teriakku nyaring sambil menuruni tangga, mama hanya memutar bola matanya jengah melihat kebiasaan ku yang tak hilang-hilang.

" Pagi putri kesayangannya papa" jawab papa sambil mengelus puncak kepalaku. Begitulah papa yang selalu menganggap aku adalah putri kecilnya, namun aku tetap senang memiliki papa seperti papa hehehe...

Setelah 15 menit berkutat dengan makanan, aku pun segera memakai tas sekolahku dan menyabet kunci mobil kesayangan ku dimeja depan

"Eitss araa, hari ini berangkat sama papa dulu ya, ini hari pertama kamu lho jangan macam-macam"

Ah aku lupa kalau ini baru hari pertama, dan akhirnya aku hanya bisa mendesah pelan dan segera menuju ke mobil papa.

🥀🥀🥀

Author POV

Motor ninja berwarna merah sudah bertengger didepan teras rumah, namun sang pemilik tak kunjung keluar dari rumah tersebut,

" Bun, Gege sarapan disekolah aja deh ya, hari ini tuh ada rapat sebelum nanti orientasi siswa baru" ujar lelaki itu sambil memasukan berkas-berkas yang harus dibawanya

"Kamu nih kebiasaan kalo gak mau diomelin bangun pagi dong makanya, udh tau kerjaan banyak, pokoknya harus sarapan ga ada tapi-tapian"

lelaki yang dipanggil gege itu pun hanya bisa menggeram,

Gege pun mengambil segelas susu dengan cepat menegaknya, dan beralih pada sebuah sandwich dipiringnya lalu memakannya dengan tergesa-gesa,

"yauda ya ibun, Gege berangkat bayy" gege pun langsung mencium kedua pipinya ibunya dan langsung menyalakan motornya.

Rina yang melihat kelakuan anaknya hanya bisa menggeleng pasrah.

🥀🥀🥀

" Pa, ara turun dulu ya makasih udah anterin Ara" ujar gadis itu sambil mencium kedua pipi sang ayah.

"Iya hati-hati ya sayang, kalau udah pulang hubungan mang Dadang ya biar bisa jemput kamu"

Gadis itu hanya mengedipkan matanya dan mengacungkan jari jempolnya kepada sang ayah.

Perlahan kaki gadis yang biasa dipanggil Ara itu pun melangkah masuk kedalam sekolah, jujur ia sangat bingung karena sekolah barunya ini begitu luas.

Tak jauh dari tempatnya berdiri Ara melihat segerombolan murid yang memakai almamater berwarna navy, ah pasti ini osisnya, gumamnya dalam hati.

"Ehm, permisi" sontak semua menengok ke arah Ara.

"Ya dek, kenapa ada yang bisa dibantu, kamu dari SMP mana? Kenapa kamu udah pakai seragam barunya de?" Tanya salah seorang perempuan yang kelihatannya garang.

" hm ini, saya bukan calon murid kelas 10, tapi saya anak baru pindahan untuk di kelas 11" Clara menatap osis didepannya dengan tatapan ragu.

" Sorry gue telat-" lelaki itu datang dengan napas terengah-engah dan almamater yang tersampir dibahunya.

"Nah kebetulan ada lu ge, ini ada anak baru kelas 11, kan tugas lu sekarang ngurus murid pindahan kan?" Ujar salah seorang lelaki yang berdiri disamping perempuan tadi.

Gege menatap Ara dengan intens, sampai-sampai yang ditatap terlihat risih. menyadari hal tersebut Gege langsung mengulurkan tangannya,

"Gema Bagaskara, panggil aja Gege"
Clara dengan ragu membalas jabatan tangan dari Gege, " Clara Anastasya, panggil aja Ara "

Gege hanya mengangguk saja sebagai jawabnya, kesan pertama yang Gege dapat dari perempuan itu adalah hm manis.

"Ok berhubung ,cuma lo anak baru pindahan ke kelas 11 jadi tugas gue sedikit ringan" Gege berucap sembari membolak balik daftar nama kelas 11, guna mencari dimana nama Clara berada.

Gotcha, hah eh sekelas sama gue. Gege menatap Clara dengan senyum kikuknya.

" Ana, eh ara maksudnya lo masuk di kelas 11 MIPA 2 , dan kebetulan ada dikelas yang sama dengan gue"

Ara yang sedari tadi hanya diam, kini mendongak menatap gege. Ah, apakah tidak salah ia dimasukkan kekelas yang dimana ada malaikat disana. ah kenapa sih gue jadi grogi gini.

"Ok, kalau gitu gue boleh langsung kekelas kan?"

"Eh ga boleh peraturannya peserta didik baru dan murid pindahan sama-sama harus mengikuti masa orientasinya"

Mendengar penuturan Gege , Ara langsung mendesah pelan. Niatnya menghindari tapi yang terjadi justru sebaliknya.

" Jadi Ara , selama 3 hari ke depan, gue yang bakal menjadi pendamping Lo"

Ah apa-apaan itu sangat tidak baik untuk kesehatan jantung Ara.

Bye world:))

🥀🥀🥀

Awal pertemuan kita singkat, tapi entah kenapa untuk melupakannya aku berat. Entahlah mungkin karena aku saja yang terlalu menggenggam erat.
- Clara Anastasya

Saat itu, aku sama sekali tidak tahu bahwa aku berpotensi menorehkan luka. Mungkin jika tau jadi begini, pertemuan itu tak pernah aku harapkan untuk ada.
- Gema Bagaskara

You're Happy Without MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang