Di Osaka, Jepang akan segera di berlangsungkan konser MonstaX, Sana sebagai fangirl dari MonstaX sangat bersemangat setelah mengetahui boygrup favorit nya akan konser di tanah kelahirannya.
Ia berbondong bondong membeli tiket konser MonstaX sampai sampai ia rela bergadang hanya untuk mendapatkan tiket, tetapi hasilnya nihil, ia gagal. Sana merasa sedih sampai sampai ia menangis sendiri karena frustasi.
Mendengar suara tangisan sana, kekasih Sana, Tzuyu langsung datang menghampirinya dari kamar sebelah.
"Haishhh kau ini kenapa lagi?" ucap Tzuyu dengan nada bosan. Melihat Tzuyu yang cuek seperti itu tangisan Sana makin menjadi, sekarang ia malah berguling guling di lantai.
Tzuyu memutar bola matanya malas, kekasihnya benar-benar kekanak-kanakan. Akhirnya Tzuyu memutuskan untuk menggendong Sana.
"Yaaaa! Turunkan aku! " Sana terus menerus meronta-ronta, ia memukul punggung kekasihnya. Pasalnya posisi Tzuyu menggendong Sana sama seperti orang yang sedang mengambin karung beras. Karena tidak didengarkan oleh Tzuyu, Sana hanya bisa pasrah saja, ia membiarkan Tzuyu membawanya seperti karung beras.
Di tempat tidur
"Tzutzu~" ucap Sana sambil bermanja-manjaan dengan Tzuyu.
Tzuyu yang tengah bermain laptop hanya bisa menjawab singkat."Hmm? " saat menjawab pun Tzuyu tidak memalingkan wajahnya dari laptop.
"Aku ingin pergi konser~"
"Pergilah... "
"Tapi aku tidak mendapatkan tiketnya ~"
"Derita lo"
"YAHH!!!" kali ini Sana memukul Tzuyu menggunakan bantalnya."Sana! Aku sedang bermain game" ucap Tzuyu sambil menghindari pukulan dari Sana.
"Kau selalu saja begini, kapan kau bisa sekali saja menjadi pria yang berguna hmph! " ketus Sana. Kemudian ia pun keluar dari kamar.
"Yah ngambek lagi, dasar ceue -_-" gumam Tzuyu. Sebenarnya Tzuyu tidak benar-benar bermain game, ia sedang berusaha mencarikan Sana tiket konser.
Walaupun Tzuyu itu couo yang cuek tetapi ia sangat peduli dengan Sana, ia selalu membahagiakan Sana dengan cara diam-diam. Tzuyu itu tipe couo yang tzundere, dingin di luar tapi anget sebenarnya, ya kalo sama Sana nya.
Tidak sulit bagi Tzuyu yang berprofesi sebagai programer untuk mendapatkan tiket konser. Ia memiliki sumber dimana mana. Setelah mendapatkan tiketnya Tzuyu hanya tersenyum simpul sambil melihat ke arah luar di mana gadisnya sedang merenung galau.
Ia memutuskan untuk men surprise Sana besok, jadi untuk malam ini ia akan tetap pura-pura cuek.
Kemudian ia datangi sang kekasih yang sedang cemberut di luar.
"Ayo tidur " kata Tzuyu.
"Tidak"
"Ayo"
"Aku bilang tidak"
"Aku bilang ayo ya ayo"
"T.I.D.A.K" Sana mulai menekankan setiap huruf kata tidak.Tzuyu hanya memasang poker face nya, kemudian ia kembali mengangkut Sana seperti karung beras. Sana yang di gendong hanya bisa pasrah, ia tidak bisa melawan sang kekasih yang tinggi badannya menyerupai tiang bendera.
Setelah sampai di kamar, Tzuyu langsung meletakkan Sana di tempat tidur kemudian menyuruhnya untuk tidur.
"Tidur " kata Tzuyu
"Tidak" kata Sana.
"Aku bilang tidur, atau ku sita hp mu"
Sana menatap Tzuyu dengan tatapan tidak percaya, ia bingung Tzuyu sebenarnya kekasihnya atau ibunya."Ugh fine! " Sana pun mulai menurutinya, ia tidak rela jika hp ny di sita oleh Tzuyu, jika handphone nya di sita Sana akan merasa seperti kembali ke jaman purba, hidupnya hampa tanpa handphonenya.