Wanita tua yang yang berdiri didepan masih saja bicara. "Namaku Professor Green, aku adalah pembimbing kalian sekaligus staff pengajar."
"Hai," perempuan yang berdiri disampingku mengulurkan lengannya yang kurus. "Renee."
Aku menjabat tangannya yang lembut. "Elise, panggil saja Liz."
Renee tersenyum lebar. "Murid baru atau lanjutan?" Tanyanya.
"Baru." Aku balas tersenyum. "Kau?"
"Aku lanjutan. Aku pernah mengikuti academy ini, dan melanjutkan lagi sekarang. Orangtuamu bekerja di agensi mana?" Tanyanya.
Aku mengerutkan keningku. "Agensi? Mereka hanya bekerja di perusahaan." Jawabku.
Renee kelihatan ragu-ragu. "Kau bukan dari keluarga mata-mata?" Tanyanya.
Aku menggeleng. "Apa itu jadi masalah disini?"
"Kuharap tidak." Katanya.
"Silahkan ikuti aku." Professor Green membuat percakapanku dengan Renee terpotong.
Kami semua mengikuti Professor Green masuk kedalam gedung bergaya kolonial yang didominasi warna putih ini. Begitu masuk, aku langsung terpesona dengan dekorasi dan arsitekturnya yang indah dan tampak mewah. Lantainya dari marmer hitam, terdapat pilar-pilar yang tampak seperti menahan gedung ini dari dalam.
Kami dibawa keruang auditorium yang luas, dan dipersilahkan untuk duduk. Koper kami ditinggalkan diluar ruangan auditorium. Murid di academy ini tidak banyak, hanya beberapa puluh orang saja. Karena itu kami bisa dengan leluasa memilih tempat duduk, dan kami memilih di paling atas. Renee duduk disebelahku, terlihat santai. Seperti dia sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Lampu mati, hanya sebuah lampu sorot didepan yang terarah pada satu orang. Orang itu Robert.
"Selamat datang semuanya." Dia berteriak lantang dan sangat bersemangat. "Saya sebagai kepala sekolah mengucapkan selamat datang di Vagsat Academy." Katanya, dan disambut tepuk tangan yang meriah. Menurutku ini membosankan. Aku tidak memperhatikan apa yang diucapkannya setelah itu, bahkan ketika mereka memutar sebuah film pendek tentang mata-mata.
Tapi mataku menangkap sebuah siluet yang berdiri di samping podium, walaupun gelap, samar-samar aku tahu siapa itu. Aku tidak bisa melihat wajah Aldo dengan jelas, aku tidak tahu apa dia bisa melihatku yang duduk dibagian atas.
Lalu lampu menyala, semuanya jadi terang benderang. Mataku menangkap mata Aldo yang sedang memandang kerahku. Dia melihatku. Atau sedang memandangi Renee, dia memang cantik, jadi mungkin dia memandanginya.
"Perkenalkan para staff pengajar." Terdengar suara Robert. Beberapa orang lainnya mulai menaiki panggung podium, berbaris dibelakang dan beberapa sambil tersenyum. Diantara mereka ada Aldo, dia masuk kedalam golongan yang tidak tersenyum itu. Itu berarti dia seorang guru. Aldo seorang guru?
Robert menunjuk seorang pria tinggi, namun agak sedikit bongkok. Robert memanggilnya Mr. Walker. Entah mengapa aku merasa tidak sabaran, rasanya aku ingin cepat-cepat Robert memperkenalkan Aldo. Dan ketika Robert akhirnya mememperkenalkan Aldo pada kami semua dengan menyebut nama belakangnya, "Mr.Masen." nama yang agak tua untuknya, tapi aku senang mendengarnya. Dan sepertinya bukan hanya aku, beberapa cewek berteriak kegirangan, beberapa lagi berbisik-bisik senang pada teman disebelahnya.
"Itu guru yang tampan." Kata Renee.
"Kau benar." Jawabku.
Ini adalah tahun pertama Aldo mengajar disini, dia mengajar kelas teknisi agen lapangan, itupun kalau aku tidak salah dengar. Robert menjelaskan sedikit tentang kelas yang diajarkan oleh Aldo. Itu adalah kelas pilihan untuk para siswa lanjutan. Tapi untuk para siswa baru sepertiku, kami harus melewati beberapa test yang akan menentukan kami akan masuk kelas lapangan atau analis. Sekarang sudah sangat jelas, kelas lapangan akan sangat penuh dengan murid wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vagsat Academy #1: Just a Good SPY (TAMAT)
Aksi[Beberapa bagian di PRIVATE] Katanya takdir akan membawamu? Tapi bagaimana kalau kau ditakdirkan menjadi seorang mata-mata? Mendadak kehidupan Elise yang tenang berubah drastis, saat keluarganya berada ditengah-tengah bahaya. Elise memutuskan menjad...