- 13 - Murid Baru

84 18 5
                                    


Seperti biasanya, hidup Evlin sangat flat sekali. Bangun siang, telat ke sekolah, kalau gerbang sudah tertutup...

"Ah, manjat aja kali ya" gumam Evlin.

Tangannya meraih sebuah batu bata yang ditumpukan. Kakinya menginjak batu bata itu dan tangannya memegang kuat tembok. Sudah dua kali dia seperti ini. Yang pertama, waktu kelas 10 dan akhirnya tertangkap basah kemudian dia dijemur di lapangan yang diaman sedang siang bolong. Yang kedua ini. Didalam hatinya Evlin merapalkan do'a agar dia tidak dihukum lagi.

Saat kakinya sudah naik, dan tubuhnya sudah ada di atas. Seorang satpam datang dengan menganga. Tapi Evlin, dia terkekeh.

"Neng, kenapa gak bilang mau masuk sih?" Evlin mengernyitkan dahinya. Tumben sekali satpamnya sangat baik.

"Kan gerbangnya udah ditutup Pak" masih posisi dia atas, lumayan takut juga sih.

"Ngomong aja neng, saya bukain kok. Soalnya guru-guru lagi pada gak ada"

"HAH?!"

🎮

Dikelas, Evlin berkecamuk. Perasaanya tak karuan. "Arrgghhhh!".

"Lo kenapa sih? Pagi-pagi udah marah" tanya Bimo. Yap, mereka sedang bermain game online. Sedangkan Evlin, dia malah merajuk tak jelas.

"Gue kesel sama si satpam!"

"Lho? Emangnya kenapa?" tanya reksi penasaran.

"Tadi kan gue telat, ya otomatis  gerbang tutup dong. Terus gue manjat dan akhirnya tercyduk. Gue kira bakal diomelin, ternyata nggak. Malahan dia nanya kenapa gue manjat tembok segala, padahal guru lagi gak ada. Ihhhh!! Gue udah susah-susah manjat!" panjang lebar Evlin

"Kasian. Makannya datang itu harus pagi" kata Keyza

"Lo juga salah bloon!"

"Lah? Kok gue Vlin?

"Nanti gue omongin pas istirahat"

"Iya"

"Eh, tadi gue liat murid baru lho. Ada tiga orang. Cakep-cakep semua njirr" celetuk Risma.

"Oh! Rumor yang kemarin itu kan?" tanya Keyza.

"Iya. Blesteran. Ada yang rambutnya pirang, coklat, sama item. Pokoknya gue tetep milih yang rambutnya item"

"Kenapa?" tanya Evlin

"Pokonya dia yang paling ganteng"

"Oh"

Ting Ting Ting

Bukan cuma bel yang berbunyi, perut mereka pun berbunyi. Semuanya memutuskan untuk pergi ke kantin. Tawa riang dari mereka membuat pusat perhatian seisi kantin. Lalu mereka duduk di tempat biasa.

"Cepet mau ngomong apa?" tanya Keyza yang sudah siap mendengarkan.

"Gara-gara saran lo, gue jadi dicuekin sama Jean"

"Maksudnya?"

"Kemarin gue udah bilang bikin chalenge, ternyata Jean gak suka sama yang namanya chalenge"

Game OnlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang