Aku tidak menyalahkan Nasa yang memberikan kontakku padamu tanpa izin.
Waktu itu masih canggung, dirimu mencoba berkenalan dengan gadis kaku sepertiku, tetapi cukup bagimu untuk mulai penasaran denganku. Sebelumnya aku tidak pernah berinteraksi semenyenangkan dan selama itu dengan lawan jenis, kemudian kamu meyakinkanku, mengajarkanku, dan menarikku dalam hubungan yang sebelumnya tidak pernah kamu lakukan.
Ini salah, jelas sangat salah karena aku menerima tawaranmu hanya untuk mencoba, bagaimana rasanya memiliki kekasih.
Selama itu, kamu bersabar dengan ketidaktahuanku, menuntun pelan-pelan menuju pengetahuan baru, berjalan lambat sambil menikmati alur yang kita buat sendiri.
Lalu aku tidak mengerti mengapa kamu memberiku jarak, kukira karena aku dekat dengan teman laki-lakiku, ternyata kamu memang sudah cukup sabar dengan sifat kekanak-kanakanku, dan mencoba menyadarkanku dengan perpisahan, bertujuan untuk mendewasakan pikiranku.
Aku tidak tahu sesudah kita memutuskan hubungan, ternyata kamu masih menyimpan dalam diam namaku.
Maaf untuk laki-laki yang sebelumnya sempat kubanggakan. Maaf untuk luka yang aku sebabkan. Aku tidak tahu sesakit apa dirimu selama mengamatiku dari kejauhan. Aku berterima kasih atas penantianmu yang menunjukkan kesetiaan.
Kamu yang pertama, tidak boleh mereka yang menjadi akhirnya. Aku berjuang mengendalikan diri. Kamu berjuang mengikiskan jarak dengan mengumpulkan keberanian. Aku menyayangimu, Dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Cool
Teen FictionKisah ini bukan lagi tentang Awan dan Jingga. Tetapi Dingin yang selalu ingin menaklukan Senja. Perihal jarak adalah yang paling berat kita alami, tetapi kesabarannya penuh dengan arti, itu adalah alasanku untuk tidak menangisi hanya karena ingin me...