D U A

14 2 0
                                    

"huh, gede banget ini sekolah, udah kan muter-muter nya?", Gadis dengan rambut dicepol asal itu masih sibuk mengipas wajahnya dengan sebuah buku yang ada ditangannya.

Gege yang melihat itu hanya tersenyum geli melihat tingkah random gadis didepannya. Ya, sedari tadi Ara memang menunjukan tingkah aneh dan bawelnya didepan Gege. Entahlah Ara juga tidak mengerti mengapa ia bisa seterbuka itu dengan orang yang baru dikenalnya .

"Yauda berhubung 5 menit lagi juga istirahat, kita langsung kekantin aja gimana?", Gege bertanya dan menoleh kepada gadis manis disampingnya ini.

"Hm, boleh deh, tapi gapapa kalau gua ikut makan barang Lo ni?"

"Ya gapapa lagi, lagian Lo juga belum dapet temen kan?"

Ara yang mendengar itu hanya menyengir sebagai jawabannya. Lagian, siapa suruh ia harus mengikuti orientasi nya juga jadinya kan ia tidak bisa berkenalan dengan teman-teman dikelas baru nya.

Ara dan Gege pun melangkah ke salah satu meja yang berada dipojok kantin. Alasannya sih kata Gege agar tidak terlalu menjadi pusat perhatian saja.

"Lo mau makan apa biar gue yang pesenin,"

"Samain aja deh kayak lo, gue ngikut aja,"

Gege hanya mengangguk dan langsung berjalan meninggalkan Ara sendiri. Tak lama dari itu bel istirahat berbunyi, Ara sempat was was karena banyak pasang mata yang melihatnya dengan tatapan bingung dan menilai. ya tidak salah sih, karena wajah Ara belum familiar bagi mereka.

"Sorry lama, tadi orang kantin masih siap-siap"

"Gapapa, thanks ya"

mereka pun mulai memakan makanan masing-masing dengan tenang. Suasana canggung lagi lagi menghampiri mereka.

"Woi ge, dicariin juga lu"

"Eits, siapa nih ge, gila lu normal juga ternyata"

Gege hanya memberi tatapan tajam kepada kedua temannya itu, sementara yang menjadi bahan perbincangan hanya mampu menunduk malu.

"Ra, kenalin ini namanya Dava dan sampingnya Sade, lu berdua kenalin ini Clara murid pindahan yang nantinya sekelas sama kita" ,Gege memperkenalakan kedua temannya kepada Ara.

Laki-laki berwajah manis dan ya keliatan sedikit dingin ini menjulurkan tangannya kepada Ara, " Sadewa aditama, panggil aja sade", Ara pun menjabat tangan lelaki tersebut, " Clara panggil aja Ara,"

"Dava Radega Putra, panggil aja Dava, panggil sayang lebih bagus heheh" lelaki disebelah Sade juga menjulurkan tangan ke arah ara, " Ara" ujarnya sambil tersenyum manis.

Gila bisa penyakit jantung gue kalau tiap hari nemunya yang beginian, gumam Ara dalam hati.

Manis, entahlah Sade juga tidak mengerti mengapa muncul kata itu di otaknya.

Mereka bertiga pun larut dalam obrolan masing-masing. Rasa canggung pun rasanya juga sudah hilang dari diri ara.

🥀🥀🥀

Selepas sesi perkenalan dikantin tadi Ara kembali ditemani oleh Gege untuk membahas masalah sekolah nya, tapi baru saja Gege dipanggil oleh pembina osisnya, dan disinilah Ara sekarang didepan pintu ruang OSIS menunggu Gege selesai dengan urusannya.

"Ra, maaf lama-" , ujar Gege ketika muncul dari balik pintu tersebut.

"Gapapa santai" gadis itu menjawab tak lupa dengan senyum manisnya, dan ah siapa sangka senyuman itu mampu membuat Gege menjadi salah fokus.

" Oh ini Ra, berhubung siswa pindahan cuma lo doang, jadi katanya lo gak usah ikut orientasi, Lo udah boleh masuk kelas sekarang"

"Serius ge, Alhamdulillah deh kalau gitu hehe", Ara tersenyum terlalu lebar bahkan sampai mata nya pun hampir menghilang.

"Iya serius kalau gitu, gue anter kekelas sekarang ya, sekalian nanti lu perkenalan disana"

Ara hanya mengangguk setuju, dan berjalan mengikuti Gege ke kelas yang dia tuju. Dan berharap semoga ia dapat cepat beradaptasi dengan teman teman barunya.

🥀🥀🥀

"Ya anak-anak hari ini kalian kedatangan murid baru, ayo nak silahkan perkenalkan dirimu" ujar guru yang Ara ketahui bernama Bu dini, Ara pun mulai tersenyum menatap teman-teman didepannya.

"Nama gue Clara Anastasya , panggil aja Ara " ujar Ara sangat singkat.

Namun siapa sangka perkenalan singkat itu justru membuat kelas ramai, ya apalagi kalau bukan karena paras dari Ara yang bisa dibilang melebihi rata-rata.

Perkenalan itu pun berakhir, dan Ara pun mulai beradaptasi dan mengikuti pembelajaran dengan khidmat.

Berbeda dengan Gege yang kembali sibuk dengan tugasnya untuk mengurus siswa-siswa baru kelas 10. Namun anehnya pikiran Gege masih berfokus pada gadis yang sedari tadi ditemaninya. Clara Anastasya.

🥀🥀🥀

Belum ada yang istimewa dari pertemuan awal kita, hanya sebatas saling tukar pandang yang entah mengapa membuat jantungku jadi tak tenang, lucu memang.
~ Clara Anastasya ~

Kamu memang Takkan terlupa, bahkan senyum mu masih terpatri dalam jiwa. Tapi kalau aku tau begini akhirnya, aku menyesal telah membuat mu terlalu jatuh pada luka.
~ Gema Bagaskara~

🥀🥀🥀












haii maaf baru sebatas perkenalan, belum ketebak ya alur nya, maaf ya kalau masih gak jelas, aku minta kritik dan sarannya:)))
Dadaddadada.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You're Happy Without MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang