21

3K 274 36
                                    

Part ini bakalan panjang.
Jadi, Siapin plastik 🎈🎈

Menuju end. hohoho

🔥🔥🔥


"Changkyun?"

Tok tok tok

"Changkyun!"

Dor dor dor

Changsoo mengetuk pintu kamar Changkyun yang terkeunci. Ia merasa cemas.

"Changkyun!"

Kecemasan Changsoo bertambah karena tidak ada suara yang menyahut. Tetapi itu tidak bertahan lama.

"ne hyung" suara serak menyahut.

Changsoo bernafas lega setelah mendengar suara didalam.

"cepat bangun. Turunlah, hyung sudah memasak makanan."

"ne"

"hyung harus berangkat sekarang. Maaf, hyung tidak bisa menemani mu." Changsoo melangkah pergi dari pintu kamar Changkyun.

"ne, hyung"

Changkyun memaksakan diri untuk bangun dan duduk di pinggiran kasur. Kepalanya terasa sangat pusing sekarang. Ia menengok kearah jam dinding. Ternyata masih jam 8 pikirnya.

"Kenapa ini sangat berantakkan sekali?" Changkyun melihat sekitarnya.

Kasurnya sudah dipenuhi bercak darah yang menghiasi seprai berwarna putih. Dan di lantai, ada banyak darah yang mulai mengering. Disampingnya juga terdapat cutter yang sudah tertutup oleh darahnya. Changkyun menengok kearah pergelangan tangannya yang terasa sedikit nyeri.

"Kenapa ini sangat indah?" Changkyun terkekeh.

Changkyun berdiri. Ia harus membereskan kekacauan ini sebelum ada yang melihat.

Changkyun memegang kepalanya yang terasa pening. Ia kembali terduduk dan terus memijat pelipisnya.

"shh" Ia memejamkan matanya menahan rasa sakit.

Setelah dirasanya tidak cukup sakit, ia pergi ke dalam kamar mandi. Changkyun membersihkan tangannya yang penuh dengan darah. Setelahnya, ia membersihkan badannya yang terasa sangat lengket.

Changkyun pergi keruang makan setelah membereskan kekacauan dikamarnya. Ia mulai menyantap makanan yang tersedia dalam keadaan hening.

Jam sudah menunjukan angka 9. Walaupun makannya sudah habis, Changkyun masih belum beranjak dari tempatnya duduk.

Tring ningg ninggg

"halo hyung?"

"eoh Changkyun, bersiaplah. Jam 10 nanti, manager akan menjemput mu"

Changkyun melebarkan matanya. Ia tidak percaya hyungnya akan berbuat seperti ini.

"hyung, serius?" tanya Changkyun ragu

"haha, apa kau tidak percaya dengan hyung mu ini? Apakah hyung harus mengubah pikiran?" goda Changsoo

"tidak, tidak. Jangan hyung" panik Changkyun.

"haha Ne kyun-ah" kekeh Changsoo.

"hyung~ gomawo. Aku sayang pada mu."

Beginilah Changsoo. Ia tidak jahat. Ia hanya melindungi Changkyun dari ancaman yang berbahaya.

"s-sudah dulu hyung. Aku buru-buru"
Changkyun mematikan sepihak.

Ia berlari kearah washtafel. Changkyun memuntahkan seluruh makanan yang baru saja ia makan. Ia merasa mual. Sangat mual.

IM CHANGKYUN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang