Pagi ini, ada hal tidak biasa yang menyambutnya begitu membuka pintu rumah. Sebuah papan tulis hitam menggantung di susuran besi pagar depan. Dia melangkah mendekat. Bibirnya refleks mengulas senyum kecil begitu membaca kalimat yang tertulis di atas papan tulis kecil tersebut.
Selamat pagi!
Siap untuk memulai hari?
Sebelum itu, ada kejutan yang menantimu di ujung tanda ini!
P.s. bunga cantik untuk gadis yang paling cantik.
⇨⇨⇨⇨⇨
Setangkai lily putih direkatkan di pinggir papan. Diambilnya bunga tersebut, didekatkannya ke hidung, dihidunya aromanya yang lembut menenangkan. Dia membuka pintu pagar dan berbelok ke arah kanan, sesuai arah yang ditunjukkan oleh tanda panah yang tertera.
Dalam hatinya, dia mulai mengira-ngira siapakah dalang dibalik kejutan romantis ini. Apakah ini perbuatan sang mantan? Ah, dia sudah menduganya. Ternyata hanya butuh waktu sebulan bagi pria itu untuk menyadari bahwa memutuskan hubungan dengannya adalah sebuah kesalahan besar.
Dia sampai di dekat pertigaan. Dari kejauhan, dilihatnya papan tulis lain yang disandarkan di dekat pot besar di pinggir jalan. Dengan penuh antisipasi, dia berlari mendekat.Apa kau tahu?
Bisa melihatmu setiap hari,
Sungguh membuat hari-hariku jauh lebih berwarna.
⇦⇦⇦⇦⇦
Diperhatikannya lekat-lekat tulisan yang ditulis dengan kapur tulis warna-warni tersebut. Orang itu bilang 'setiap hari'? Oke. Si Mas Mantan yang tinggal di pulau seberang langsung dicoret dari daftar. Berarti bukan dia. Bagus, sih. Lagi pula, siapa juga yang mau balikan. Pantang balikan dengan mantan adalah prinsip yang dianutnya.
Kali ini pun juga ada lily putih di depan papan tulis. Diraihnya dan disatukannya dengan setangkai lily yang sejak tadi ada di tangannya.
Dia kembali menerka. Apakah ini ulah dari salah seorang tetangganya?
Di pertigaan dia belok kiri. Kali ini setengah berlari. Sudah tidak sabar ingin menemukan petunjuk berikutnya.
Kau yang selalu memulai hari dengan secangkir teh.
Kau yang suka bersenandung kecil kapan pun di mana pun.
Kau yang selalu tersenyum pada semua orang.
Aku menyukainya.
⇧ ⇧ ⇧ ⇧ ⇧
Senyum kembali merekah di bibirnya. Tidak salah lagi. Ini pasti ulah salah seorang temannya di kantor. Dia mencoba menebak-nebak. Apakah Rendy dari divisi marketing? Andre anak keuangan? Atau Tito dari bagian personalia?
Sekarang sudah ada tiga tangkai bunga lily di tangannya. Dia mengambil jalan lurus dan sampai di depan gerbang taman. Apa jangan-jangan pria itu sedang menunggunya di taman? Sebuah keraguan tiba-tiba menyelinap di hatinya. Bagaimana kalau ternyata ini hanyalah orang iseng? Bagaimana kalau ini jebakan?
Namun sudah kepalang tanggung dan penasaran. Dia berlari memasuki area taman. Sebuah papan lain tergantung di salah satu ranting pohon. Setangkai bunga lily kembali menyertainya.
Lima tahun aku memperhatikanmu dalam diam,
Lima tahun aku memendam semuanya rapat-rapat.
Lima tahun waktu yang kubutuhkan untuk memberanikan diri.
Perasaanku tulus padamu.
Hanya kaulah satu-satunya.
Lily, aku mencintaimu.
Kuharap kau bersedia menerima bunga kelima.
Langsung dariku.
***
Pria itu berdiri di tempatnya dengan was-was. Setangkai lily putih sudah siap di tangan kanan, bunga kelima yang akan dia serahkan secara langsung kepada sang gadis pujaan hati. Di kejauhan, sosok berambut panjang itu datang mendekat diiringi senyum yang teramat memikat.
"Halo, Pak Bagas, apa yang Andaㅡ oh?" Lily berhenti berbicara. Tatapannya tertuju lama ke bunga lily yang ada di tangan si pria. "Jadi ... Pak Bagas yang ...."
Lily tidak melanjutkan kata-katanya. Dia hanya menatap pria itu dan memberikan sebuah senyum tipis.
"Lily, maukah kau jadi kekasihku?"
Pria itu mengulurkan bunga di tangannya. Berharap sang gadis menerimanya dan menyatukannya dengan empat tangkai bunga lain yang sudah dia terima sebelumnya. Di hadapannya, Lily masih belum memberikan reaksi apa-apa.
Oh, betapa pria itu berharap tidak harus menggunakan benda yang ada di tangan kirinya saat ini. Pistol itu masih tersembunyi dengan baik di balik punggungnya. Siap untuk digunakan ketika ada kata 'tidak' yang terlontar.
***
TEMA 10:
"Buat tulisan yang mengandung tiga kata ini: setangkai lily, pistol, kapur tulis."***
SO CHEEEEESYYY SO CRINGEEEEEYYYY ~(*+﹏+*)~
Diriku malu menunjukkan ini pada duniaaa
Entah apa yang merasukiku~... untung ada adegan terakhir yang jadi penetralisir /plak
Dan serius, yang ini kesannya gaje dan maksa banget! /Lirik keyword "pistol"/
.
.
.Au ah, gelap!
/yang penting nulis/
Sampai jumpa besok,
Tia10 November 2019
19.14 WIB
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Yestoday
Historia Corta[Kumpulan Cerpen] #DWCNPC2019 30 hari, 30 tema, dan 30 kisah. Singgahilah dunia berbeda yang ada di dalam sini satu per satu dan rasakan sensasinya. ================================= Karya ini diikutsertakan dalam "30 Daily Writing Challenge" yang...