💫 Bagian 8

841 90 0
                                    

Renungan hati agar berpikir jernih, cinta tidak diterima segitu mudahnya. Akal tidak mempercayai itu, ia menolak keras adanya cinta.
•••

Melihat cuaca yang tidak terlalu buruk, Senja memutuskan untuk menghirup udara segar di taman rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat cuaca yang tidak terlalu buruk, Senja memutuskan untuk menghirup udara segar di taman rumah sakit. Salah satu tangannya memegang buku bersampul hitam, tempat ia menuliskan puisi-puisi buatannya.

Senja duduk di salah satu kursi di taman tersebut, menatap lurus ke depan. Memperhatikan orang-orang yang sibuk dengan kegiatannya masing-masing di taman tersebut.

"Hai."

Senja tersentak, ia menatap perempuan yang menyapanya dengan kening berkerut. Seorang perempuan dengan pakaian pasien rumah sakit, dengan tangan kiri yang memegang tiang infus.

"Ya?"

"Aku boleh duduk di samping kamu?"

Senja langsung menggeser duduknya, "boleh kok, duduk aja."

Perempuan tersebut tersenyum manis, ia mengambil posisi duduk di samping Senja. Tangan kanannya terulur ke arah Senja, "Bulan."

Senja menerima uluran tangan tersebut dengan ragu, "Senja."

Bulan tersenyum manis, "lagi jenguk temen?"

Senja menggelengkan kepalanya, "Kakak."

"Oh." Bulan menganggukan kepalanya mengerti. "Sakit apa?"

"Koma."

"Oh... Sorry kalau aku bikin kamu sedih."

Senja menggelengkan kepalanya, "gakpapa."

Bulan menyandarkan tubuhnya, menatap langit yang cerah, "kamu bolos sekolah?"

"Hm."

Bulan tersenyum, deheman Senja ia anggap sebagai jawaban iya, "kenapa?"

"Males."

"Padahal aku mau loh kaya kamu, sekolah. Bermain sama temen-temen, makan makanan kantin, bosen karena pelajaran, stressnya saat ulangan." Bulan menghela napas. "Terakhir aku rasain itu, saat aku kelas dua SMP."

"Kenapa?" Senja mengerutkan keningnya bingung.

"Aku sakit." Bulan tersenyum tipis. "Leukimia stadium 2A."

Senja menganggukan kepalanya mengerti, "pasti gak boleh cape."

"Iya." Bulan tersenyum tipis. "Kadang suka bosen kalau di rumah sakit."

Cinta Dua WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang