15

785 85 0
                                    

Jadwal kuliah mu semakin hari padat.  Namun, itu tidak membuatmu dan Rowoon menjadi berjauhan. Malah, kalian berdua semakin sering pergi ke perpustakaan atau belajar bersama.

Seperti hari ini, kalian sedang berada di perpustakaan kota untuk mencari buku keperluan kuliah kalian.

Di perpustakaan...

"Kau sudah dapat buku yang kau cari?," tanya Rowoon.

"Sebentar. Aku masih sedang mencarinya," jawabmu.

"Hmm, baiklah. Kalau begitu aku tunggu di meja sana saja ya," ucap Rowoon sambil menunjuk kearah meja khusus membaca.

Kau pun mengangguk dan kembali melanjutkan mencari buku yang kau cari.
Setelah lama mencari, akhirnya buku tersebut kau dapatkan. Kau pun menyusul Rowoon yang sedang duduk dan membaca buku.

"Hey, kau serius sekali membacanya," ucapmu sambil mengangetkan Rowoon.

Rowoon yang tadi nya serius, langsung kaget dan menoleh kearahmu dengan tatapan kesal. Bukannya takut ditatap seperti itu, kau malah merasa gemas dengannya.

"Kenapa mengangetkan ku. Aku tidak suka dikagetkan," ucap Rowoon datar.

Kalau yang mendengar intonasi suara Rowoon berubah, langsung tertunduk dan merasa bersalah.

"Maaf, aku tadi hanya ingin bercanda. Maaf jika aku kelewatan," ucapmu merasa bersalah.

Rowoon yang melihat wajahmu langsung tertawa.

"Hahaha, kau tertipu," kata Rowoon sambil tertawa.

"Ihh. Kau benar-benar menyebalkan," ucapmu sambil memukul-mukul lengan Rowoon.

"Maaf-maaf, habisnya kau mengangetkan ku begitu," ucapnya lagi.

Kau hanya bisa cemberut karena merasa dijahili.

"Kau marah ya?," tanya Rowoon.

"Tidak kok, lagian kan aku juga yang salah. Maaf mengangetkan mu tadi," jawabmu.


Kalian pun sama-sama tersenyum dan melanjutkan untuk belajar bersama.

...

Sehabis dari perpustakaan, kalian berdua singgah kesupermarket terlebih dahulu untuk membeli kebutuhan Rowoon. Kau juga membeli beberapa barang untuk dirimu.

Saat ingin mengambil minuman bersoda, kau tidak dapat menjangkaunya.

"Selalu saja begini. Kenapa mereka meletakkannya tinggi sekali sih," monologmu.

"Sudah tau pendek kenapa tidak minta tolong,"kata Rowoon yang datang menghampirimu.

"Kenapa malah meledekku. Cepat ambilkan," ucapmu sambil menunjuk minuman kaleng itu.

Bukannya malah mengambilkannya untukmu, Rowoon malah menggendongmu. Dan itu membuatmu terkejut dan hampir berteriak.

"Yak!. Kenapa tiba-tiba menggendongku," ucapmu.

"Cepat ambil," suruh Rowoon.

Kau pun mengambil minuman tersebut, dan Rowoon pun menurunkanmu.

"Kenapa malah berteriak?," tanya Rowoon.

"Kau membuatku kaget. Kenapa kau malah menggendongku?," tanya mu balik.

"Sudah biasa tau, kalau pria mengambilkan sesuatu yang tinggi untuk pasangannya. Jadi aku melakukan sesuatu yang beda, makanya aku menggendongmu. Lagi pula kau kenapa kecil sekali, tinggikan badanmu itu," ucap Rowoon dengan nada mengejek.

"Yak. Kau yang terlalu tinggi, tinggi 160 cm itu normal untuk wanita. Kalau kau tidak suka gadis pendek, yasudah cari sana gadis yang tinggi," ucapmu dengan nada kesal, sembari berjalan menuju kasir.

Rowoon yang tidak menyangka kau akan marah, langsung mengejarmu kekasir, sekaligus membayar belanjaan.



Keluar dari supermarket, kau masih saja cemberut. Rowoon yang melihat itu pun berusaha membujukmu.

"Y/n, kau masih marah ya?. Maafkan aku ya?," tanya Rowoon dengan wajah memelas.

"Tau ah. Aku ingin pulang," ucapmu.

"Yah, maafin aku ya?," pinta Rowoon lagi.

"Pulang," ucapmu sambil menatap Rowoon tajam.

Rowoon pun merasa kecewa karena kau tidak memaafkannya. Sebenarnya, kau tidak marah padanya. Kau hanya melihat bagaimana reaksi Rowoon saja, apakah dia minta maaf apa tidak. Dan ternyata dia meminta maaf padamu.

Diperjalanan, kalian berdua hanya diam. Saat sudah mendekati wilayah rumahmu, Rowoon malah tidak memasuki kawasan tersebut, melainkan ia membawamu kesuatu tempat.

Kau yang bingung hanya bisa berdiam diri. Dan tak lama mobil tersebut berhenti di salah satu kedai ice cream. Dan itu lantas membuatmu tersenyum, walau kau menutup-nutupi senyumanmu itu didepan Rowoon.

Rowoon pun keluar, sementara kau masih duduk di kursi mu.

"Kau tidak turun?," tanya Rowoon.

Tanpa menjawab, kau pun turun. Kalian berdua pun masuk kedalam kedai ice cream tersebut.

Rowoon memesan dua ice cream. Rasa vanilla untuknya dan rasa coklat mint untukmu. Rowoon bahkan mengingat dengan baik apa rasa ice cream kesukaan mu.

Tak lama ice cream pun datang, dan kau langsung menyantapnya. Sementara Rowoon hanya menatapmu sambil tersenyum. Kau yang merasa risih langsung menatapnya.

"Kenapa malah melihatku. Makan saja ice cream mu," ucapmu.

"Tidak. Maafkan dulu aku," katanya.

"Yasudah. Kalau kau tidak mau memakannya, sini aku saja yang makan," ucapmu sambil menarik ice cream milik Rowoon.

Rowoon pun langsung menahan ice cream nya.

"Enak saja. Kau sudah ada, dan ini punyaku," kata Rowoon.

"Yasudah," jawabmu singkat.

"Y/n. Ayolah maafkan aku, kenapa kau menjadi sangat sensitif belakangan ini?," ucap Rowoon.

"Huh.., baiklah aku maafkan. Lagi pula dari tadi aku tidak marah kok. Hanya ingin menjahili mu saja," ucapmu enteng.

"Apa. Jadi kau mengerjaiku, tega sekali kau ini. Kalau begitu aku tidak perlu membawa mu kesini," kata Rowoon.

"Jadi kau tidak ikhlas memberikanku ice ini?," tanya mu.

"Bukan begitu. Ah, sudahlah," ucap Rowoon frustasi.

"Aku memaafkanmu, tapi kau jangan berkata begitu lagi. Kau ini suka sekali meledek ku, hanya karena kau itu tampan dan juga terlihat baik," ucapmu tiba-tiba.

"Eh. Baiklah, maaf kalau aku suka mengejekmu, terutama tinggi badanmu. Tapi kau itu cantik kok, makanya pria tampan ini bisa bersamamu sekarang," ucap Rowoon sambil tersenyum memamerkan rentetan gigi putihnya.

"Sudahlah, tak apa. Asal kau tidak melakukannya lagi dan juga tidak pada orang lain. Bisa saja kalau kau mengatakan nya pada orang lain, dia akan mencincangmu. Dan, terimakasih sudah mengatakan aku cantik,hhh," ucapmu sambil tertawa kecil.

"Baik nyonya Kim," jawab Rowoon.

Kau yang mendengar itu hanya memandang Rowoon dengan tatapan matikan. Sementara Rowoon hanya tertawa melihatnya.




...


Absurd ya part nya?..

Mian ya.

Aku usahain bakal cepat buat partnya selesai. Semoga masih suka.

See you next part..

Terimakasih....

Popular • Rowoon x You [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang