Sabtu pagi, rumah Yohan dan Wooseok tampak masih sepi. Hanya Bunda mereka yang terlihat sibuk di dapur, menyiapkan sarapan untuk kedua buah hatinya. Jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi, namun kedua pria kesayangannya belum menampakkan batang hidungnya. Sambil melakukan aktivitas memasaknya, sang Bunda beberapa kali terlihat melirik ke kamar Wooseok dan Yohan yang berada di lantai atas, namun tidak ada tanda-tanda kegaduhan dari kedua kamar tersebut.
Beberapa menit kemudian, Bunda merasakan ada sepasang tangan yang melingkar di pinggangnya, dan kepala yang menyandar pada punggungnya. Beliau awalnya merasa kaget, namun kemudian tersenyum karena sudah mengetahui siapa yang ada dibalik punggungnya itu.
"Morning Bun.... Lagi masak apa?", suara serak itu memecah keheningan, membuat Bundanya membalikkan badan sambil tersenyum.
"Morning hyung sayang, akhirnya ada yang bangun juga.... Bunda buat sandwich untuk sarapan, trus mau nyiapkan ayam goreng, kimchi, sama sup rumput laut untuk nanti siang. Kamu cuci muka dulu gih? Trus sarapan", Bunda mengusap surai Wooseok dengan lembut.
"Wah masakan favoritnya adek semua nih, adek pasti makannya banyak nanti", Wooseok tersenyum lebar, yang dibalas oleh anggukan dan senyuman meneduhkan dari bundanya. Ia terdiam sejenak memandangi Bundanya, dan tiba-tiba saja bergerak mengecup kedua pipi bundanya dengan gemas berkali-kali secara bergantian, lalu terkekeh melihat ekspresi Bundanya yang kebingungan.
"Bahagia banget nih kayaknya, pagi-pagi udah cium-cium. Mimpi apa semalem? Atau efek habis jalan-jalan sama Seungyoun nih?", Bunda melemparkan senyum penuh selidik pada Wooseok, membuat pria itu tertawa dan memeluk Bundanya dengan erat.
"Ada deh, Bunda kepo ih. Hehehehe", Wooseok semakin menyamankan pelukannya saat Bunda memberikan tepukan pelan pada punggungnya. Hangat, pelukan bundanya selalu hangat.
"Ya udah, biar bunda keponya nggak keterusan, kamu cuci muka dulu, trus sarapan ya. Oh ya, hari ini kamu ada acara kemana sayang?".
"Nggak ada bun, di rumah aja. Kan kantor hari sabtu libur", Wooseok mempoutkan bibirnya, membuat Bundanya terkekeh gemas.
"Siapa tau mau jalan sama ayangnya lagi", Bunda menggoda Wooseok, membuat Wooseok tersenyum malu.
"Enggak, hari ini Wooseok dirumah aja Bun, Seungyoun lagi ada acara sama keluarganya juga. Oh ya, adek mana?", Wooseok melepas pelukannya, lalu melemparkan pandangan ke seluruh sudut ruangan.
"Belum bangun tuh kayaknya, dari tadi belum kedengeran suaranya".
"Oh.. Biar Wooseok yang bangunin ya Bun?", Wooseok memasang wajah malaikatnya, namun Bundanya sudah mengetahui apa yang sebenarnya ada di pikiran buah hatinya itu.
"Boleh, tapi jangan ribut pagi-pagi lho ya, senyumnya hyung bikin Bunda curiga".
"Hmmmmm, nggak janji Bun..", Wooseok melenggang pergi sambil terkekeh. Bundanya hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
Berbagai ide jahil sudah terlintas di kepala Wooseok ketika ia berjalan menuju kamar adiknya. Ia melangkah sambil tersenyum dan bersenandung menggumamkan lagu favoritnya yang akhir-akhir ini sangat sering ia dengarkan. Tanpa mengetuk pintu, ia mencoba membuka gagang pintu kamar Yohan, dan seperti biasa, bisa dibuka dengan mudah karena memang tidak pernah dikunci. Wooseok berjalan mengendap-endap ke dalam kamar Yohan, namun ia terkejut melihat adiknya yang tertidur di meja belajarnya dengan laptop yang masih terbuka, sepertinya adiknya ketiduran disana. Yohan terlihat bergerak tidak nyaman dalam tidurnya, membuat Wooseok mengurungkan niat untuk menjahilinya. Ia segera menghampiri Yohan, berniat untuk membangunkan adiknya agar tidak tertidur dengan posisi seperti itu di meja.
"Dek, bangun... Pindah posisi ya, kok tidur di meja?", Wooseok menepuk pipi Yohan dengan perlahan. Yohan hanya menggeliat, tidak ada tanda-tanda ia akan membuka matanya. Wooseok mengerutkan keningnya ketika ia menyadari dahi Yohan penuh dengan keringat.
KAMU SEDANG MEMBACA
THIS LOVE || FF Seungseok & Yocat of X1
Fanfic"Hyung, adek penasaran... Bagaimana hyung mendefinisikan kebahagiaan dan cinta untuk Seungyoun hyung? Maksudku, kenapa hyung bahagia bersamanya?",- Kim Yohan. "Lalu bagaimana denganmu? Apa kamu sudah mencoba untuk membuka hatimu?", - Kim Wooseok Seb...