1K 116 3
                                    










♤♤♤














"Maksud anda?"

Pria itu tersenyum, sial gue terpancing dengan kalimatnya.

"Sudah kami katakan kan tadi, kalau saat ini wooyoung sedang menggila? Kamu tau kan karakter wooyoung yg suka semaunya sendiri? Kami tidak bisa mengontrol dia aiko, kami tidak bisa sejauh itu mencampuri kehidupannya." Terlihat wajah para lelaki di hadapan gue saat ini, sangat mengharapkan perubahan jawaban dari gue.

"Tetap tidak. Bahkan kalau dia mau bunuh diri sekalipun, saya tidak akan mencegahnya."

Brak!!!

"Dasar wanita jahat! Kamu benar-benar tidak memiliki perasaan!" Kata pria yg sedari awal hanya diam saja -san- yg baru saja menggebrak meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dasar wanita jahat! Kamu benar-benar tidak memiliki perasaan!" Kata pria yg sedari awal hanya diam saja -san- yg baru saja menggebrak meja. Dia menatap mata gue dengan amarahnya. Gue cuma bisa tersenyum remeh ke arahnya.

"Oh, saya jahat ya rupanya? Kalau begitu anda setuju dong kalau saya pisah dengan sahabat anda? Memangnya anda mau sahabat anda mendapatkan pasangan yg salah, hmm?" Balas gue dengan di akhiri dengan senyuman. San hanya bungkam, tidak mengeluarkan kata-kata. Gue tertawa untuk kesekian kalinya.

"Maaf, mungkin teman kami sedang tidak bisa mengontrol emosinya. Jadi, aiko kamu masih kekeuh untuk cerai dari wooyoung?" Gue kembali berpikir. "Ceraiin ga ya, hmmm." Bisa dilihat ekspresi para lelaki -hoongjong, yeosang, seonghwa, san, mingi- yg ada di hadapan gue saat ini cukup terkejut dengan sikap gue, kenapa sih mereka lucu semua.

"Aiko, saya mohon kamu jangan bercanda. Ini masalah keluarga kamu sendiri, masa depan kamu." Seonghwa benar-benar pantang menyerah ya rupanya.

"Bacot deh kalian, yaudah ntar di pikir lagi. Saya pamit." Gue berdiri, meninggalkan mereka. Gue berjalan menyusuri pertokoan. Gue ngeliat ada toko permen kapas, kok pengen banget ya rasanya. "Pak, beli permen kapasnya dong. 20ribu ya, yg besar ya bikinnya."

"Jangan banyak makan yg manis, ntar gigi lo rusak bego." Gue memutar badan, oh gosh, i'm so fvcking miss this guy. Tanpa pikir panjang, gue langsung memeluk cowo yg ada di hadapan gue saat ini. Gila sih parah, banyak hal yg harus gue ceritain ke dia. "Kita duduk disana aja, biar enak lo ceritanya."

"Oke, gue bakal ceritain ke lo kenapa gue bisa sampe disini. Jadi gini..."










♤♤♤












Setelah selesai gue cerita. Kita memutuskan untuk ke taman bermain, refreshing katanya. Tapi, bukannya refreshing, yg ada ni anak bikin gue malu. Cuma masuk rumah hantu aja teriaknya sampe luar studio.

"Gila! Capek banget gue anjir." Keluhnya sambil terduduk di salah satu bangku umum. Gue cuma ketawa dengernya, ya gmn ga cape kalau kerjanya teriak mulu.

Husband • 𝗝𝘂𝗻𝗴 𝗪𝗼𝗼𝘆𝗼𝘂𝗻𝗴 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang