Due: Shining Angel

588 74 47
                                    

Aku mengangkat tanganku, mengarahkan api hitam yang kukendalikan ke arah portal misterius itu, mengelilingi sosok bercahaya tersebut untuk mencegahnya mendekat. Cahaya tersebut tiba-tiba membesar dan memenuhi seluruh sisi kamarku, aku memejamkan mataku seerat mungkin, karena cahaya ini jelas sekali berpotensi membutakan penglihatan siapapun yang melihatnya.

Selang beberapa detik, cahaya itu mereda dan aku membuka mata perlahan. Meskipun sedikit nge-blur, tertangkap sesosok pria yang  berdiri membelakangiku. Portal tadi sudah menutup, yang ada hanyalah pemuda tersebut dikelilingi oleh api hitam milikku. Sesuatu yang asing menangkap perhatianku, dan rahangku jatuh bebas begitu menyadari kejanggalan yang ada.

Pemuda tersebut bersayap, kurang lebih ukurannya sama dengan sayapku. Tapi yang membuatku terheran-heran adalah warna sayapnya itu. Putih bersih, cemerlang tanpa noda.

Seingatku semua mahluk bersayap di Neraka mayoritas memiliki sayap yang berwarna kelam. Merah darah untuk kaum proletar, dan hitam untuk kaum bangsawan atau keluarga kerajaan, sepertiku. Tapi putih jelas bukan warna yang lazim ada di Neraka. Pikiranku bekerja dua kali lebih keras, mencoba memutar otak memecahkan keanehan yang terpampang indah di depanku.

Tanpa kusadari pemuda misterius itu perlahan membalikkan tubuhnya, membuatku seketika waspada. "Siapa kau!?" teriakku menggelegar. Insting bertarungku menggeleggak. Mataku membara dan sayapku membentang lebar dengan mengerikan, sembari lelaki tersebut berbalik menghadapku dengan kepala tertunduk, membuatku sulit melihat wajahnya. Pemuda itu lantas mendongakkan kepala. Wajahnya tersingkap.

Entah kenapa aku mendadak kesulitan bernapas.   

Tubuh ramping-tinggi pemuda itu sangat proposional dalam balutan setelan jas putih gading, dilengkapi kulit putih bak salju yang tampaknya sangat halus. Rahang yang tegas membentuk garis wajah yang astetik. Iris matanya yang besar berwarna hot pink terhalangi oleh poni surai pirang platina miliknya yang menjuntai turun dengan dramatis. Pipi yang chubby terlihat enak untuk diunyeli, dan yang terpenting adalah bibir merah jambu tebalnya, terlihat sangat mengundang. Singkat kata, this boy was really breathtaking

Aku yang terlalu kagum sampai tak menyadari si pemuda dengan santainya melewati lingkaran api hitamku yang mematikan, berjalan mendekat hingga berhenti tepat di depanku yang terduduk seperti patung di ujung kasur. Bagaikan tersengat listrik, kesadaranku kembali tersentak ke permukaan begitu merasakan sesuatu yang hangat menyentuh pipiku.

Pemuda. Itu. Sedang. Menangkup. Pipiku. Dengan. Tangannya.

Mind froze yang kualami semakin parah, tanpa berkutik aku membiarkan pemuda itu memegang-megang sekitaran wajahku sesuka hati. Jemarinya mengelus lembut dengan gerakan yang di slow motion, telunjuknya menyusuri rahangku. Bahkan tanpa ijin ibu jari pemuda itu menyentuh dan mengelus ujung bibirku. Lagi-lagi, sesuai dugaan kalian, aku tak melakukan apa-apa.

Pemuda itu tak mengatakan apa-apa, tatapan matanya melembut melihatku yang mulai terlena dan memejamkan mata karena sentuhannya. Ia menelengkan kepalanya, dan berucap dengan suara semanis madu, "cantik sekali......"

Mataku membuka dengan cepat, baru tersadar dengan situasi yang sedang kuhadapi. Cepat-cepat aku menepis tangan pemuda itu dari wajahku. Ia termundur beberapa langkah, wajah mengekspresikan keheranan.

"Beraninya kau!!" raungku marah. Bukan hanya marah, aku juga merasa malu berat. Tentu saja aku malu karena tadi adalah pertama kalinya bagiku disentuh seseorang dengan begitu lembut, dan anehnya, aku pasrah saja diperlakukan begitu. Kenapa coba!?

Aku memperkuat kembali api hitamku, tak mengijinkan pemuda itu mendekat lagi. Kening pemuda itu mengernyit bingung, ia lalu melakukan sesuatu yang membuatku luar biasa terkejut. Tanpa terluka sedikitpun ia melangkah dan berdiri di tengah kobaran api yang menyala-nyala. Aku ternganga melihatnya memainkan api tersebut di sekitar tangannya, tanpa terluka sedikitpun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Opposite Attraction (Jinnam/Namjin) [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang