44

645 64 16
                                    

Nine membuka matanya perlahan.

Dilihatnya dia ada di ranjang kamarnya.

"Pavel" ujar Nine lalu bangkit

Nine mendudukkan dirinya sambil bersandar, lalu menghela napas panjang

Tok! Tok! Suara pintu di ketuk

"Pavel?" ujar Nine

Nine akhirnya beranjak dari ranjang, keluar dari kamarnya

Tepat saat Nine berdiri tidak jauh dari pintu depan, pintu itu terbuka bahkan sebelum Nine menyentuhnya

"Apa?" kaget Nine

Perasaan takut tiba-tiba menyerang pikiran Nine

"Hai, Nine"

Mata Nine melebar. Dia seolah melihat mimpi buruk terburuknya menjadi kenyataan tepat di depan matanya.

"Phi Earth" horor Nine

"Lama tidak bertemu, Nine" ramah Earth Pirapat

"Hai, Nine" sapa Mike Chinnarat dengan seringai di bibirnya

"Lama tidak bertemu, baby" sapa Joss Wayar tepat di belakang Mike

"Lama tidak bertemu, baby" sapa Joss Wayar tepat di belakang Mike

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nine menatap tiga pria tampan di depannya dengan horor

"A-Apa yang kalian lakukan di sini, phi? Bagaimana kalian bisa membukanya?" horor Nine

"Itu bukan perkara yang sulit" senyum miring Mike

Earth melenggang masuk di ikuti Mike dan Joss

Nine mengambil langkah mundur

"Nine. Kenapa kamu tampak ketakutan seperti itu?" ramah Earth

"Phi, Joong akan segera pulang" bohong Nine. Dia bahkan tidak tahu Joong akan pulang jam berapa.

"Benarkah? Sayang sekali" timpal Mike tersenyum lebar

Mike mengambil langkah melewati Earth, di susul Joss yang juga mengambil langkah melewati Earth. Keduanya menghampiri Nine.

"Baby, aku sangat merindukanmu" ujar Joss

Nine mengambil langkah mundur, lalu berlari ke dapur, mengambil sebilah pisau.

Joss dan Mike sontak berhenti bergerak

Nine menodongkan pisau dengan matanya yang berkilat marah. Dia bertekad tidak akan membiarkan pria manapun menyentuhnya. Dia tidak akan membuat Joong khawatir lagi padanya.

"Nine, singkirkan pisau itu. Kami tidak akan melakukan apapun padamu" bujuk Earth

"Tidak akan" geram Nine

"Nine. Dengarkan aku. Letakkan pisau itu sekarang" ujar Earth menunjuk Nine

"Apa phi tuli? Aku bilang tidak" geram Nine

Biarkan aku Mencintaimu, Sekarang dan SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang