Suara desiran ombak pantai dan kicauan burung membangunkan tidur lisa, ada bias cahaya mentari yg menyinari wajahnya. Lisa mengerjapkan matanya berkali-kali membiasakan matanya menatap sekeliling ruangan.
' jennie masih tidur.' Ucapnya dalam hati saat melihat jennie masih terbaring pulas dengan posisi miring ke arahnya yang tertidur di sofa.
Lisa lalu bangkit dan mendekati tempat tidur jennie.' bahkan saat tidurpun dia masih terlihat cantik.'
Puji lisa sambil membetulkan letak selimut yang menutupi tubuh jennie.
Puas dengan memandang wajah damai jennie yang tertidur, lisa lantas melangkah menuju balkon sambil meregangkan otot-otot tubuhnya yg kaku dan menghirup dalam-dalam udara pantai di pagi hari dengan mata terpejam.
Lisa merasa tubuhnya jauh lebih rileks dibandingkan kemarin, mungkin karena lisa sudah mengatasi masalahnya dengan baik." pagi.." sebuah sapaan menghentikan aktivitas lisa yang sedang menikmati pemandangan pantai.
" oh..pagi, kau sudah bangun?!." Lisa yang menoleh ke arah pintu kaca.
Jennie sedang berdiri di sana sambil tersenyum, lalu menghampiri lisa.
" bagaimana lukamu? Apa masih sakit?." Tanya jennie sambil melihat tangan kiri lisa.
" tidak..sudah tidak sakit kok." Jawab lisa yang sebenarnya memang tidak merasa sakit dengan luka yg didapatnya itu, bukan karena lisa sudah mati rasa. Hanya saja sebagai prajurit yang pernah menjalani kerasnya latihan ala militer membuat lisa merasa kebal dengan luka di tubuhnya.
" baguslah kalau sakitnya sudah hilang." Ucap jennie.
" oh ya ngomong-ngomong.. aku ingin berkeliling tempat ini.. bolehkan?." Jennie meminta izin pada lisa.
Tentu saja lisa terkejut mendengarnya. Kenapa jennie harus meminta izin darinya?.
" tentu saja, aku tidak punya alasan untuk melarangmu bukan?!." Ujar lisa .
" yah siapa tahu kau akan mengatakan: 'tidak jennie, diluar sangat berbahaya, bawa selusin pengawalmu dan bla bla bla.'.. kau kan selalu mengatakan hal seperti itu jika aku ingin pergi jalan-jalan." Jennie dengan bibir manyunnya membuat lisa gemas.
" aku tidak akan seburuk itu.. lagipula akan membosankan jika datang ke pattaya tanpa menikmati tempat-tempat indah yang ada di sini." Ujar lisa sambil tersenyum.
" tempat-tempat indah? Seperti apa?." Tanya jennie penasaran, setau jennie di pattaya hanya ada pantai saja.
" nanti kau akan tahu.. dan aku jamin kau akan menyukainya.. dan mungkin ingin tinggal lebih lama disini." Jawab lisa meyakinkan.
" sebaiknya kau segera bersiap jika ingin pergi ke luar." Lanjutnya lagi sambil mendorong belakang bahu jennie yang posturnya lebih pendek dari lisa untuk segera bersiap-siap.
" ehh tungguu.." jennie menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap lisa.
" bukankah saat di seoul kau bilang akan menyewa seorang tour guide saat sudah sampai disini?." Tanya jennie yang ingin memastikan.
" oh kau ingin memakai jasa tour guide?." Tanya lisa.
" yah.. itupun jika... kau tidak hapal wilayah ini." Jawab jennie yg sebenarnya ingin lisa sendiri yang menjadi tour guidenya.
" hmmm.. baiklah, aku akan menyiapkan tour guidenya untukmu."
Ujar lisa.
" tapi.. kau akan pergi bersamaku kan? Maksudku.. tour guidenya.. dia orang asing dan...aku tidak suka jika bepergian dengan orang asing.. jadi.." jennie yang sibuk mencari alasan agar lisa mau ikut dengannya.
Lisa tersenyum, dia paham jika jennie ingin lisa juga ikut serta.
" baiklah.. aku akan ikut." Jawab lisa.
" jinjjaaa?!." Tanya jennie antusias.
Lisa menganggukan kepalanya cepat membuat jennie tersenyum senang, setidaknya dia tidak hanya mendengar ocehan tour guidenya selama memandu mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
revenge and love (End)
Fanfictionlisa manoban tumbuh menjadi gadis tangguh dan penuh dendam, tujuannya hanya satu.. membalas kematian ayah tercintanya. untuk mencapai tujuannya lisa rela berlatih keras di akademi militer thailand dan juga di UCP( unite closes protection) milik bada...