Duh...
Ceritaku udah berkepala empat.Aku bingung mau namatin dipart berapa.
Kayaknya antara 60, 70 sama 80 an deh.
Gatau juga sih.
Yaudahlah gausah pusing². Jalankan sesuai takdir aja. Wkwkwk.
Happy Reading❤
******************************
Bella berjalan santai keluar dari wilayah taman kota.
Mungkin langkah kakinya terlihat santai, tapi pikirannya yang berkecamuk. Ada dua pilihan sekarang.
Satu, dia akan pulang kerumahnya dan kembali bersama kedua kakaknya.
Atau kedua, dia akan kembali pada Taehyun.
Bella menarik nafas sambil memejamkan matanya. Mencoba menetralkan pikirannya.
Sampai dia tidak sadar, kalau sekarang dia sudah berdiri tepat didepan rumahnya sendiri. Dan tanpa disengaja, Soobin keluar dari rumah----entah ingin pergi kemana.
Wajah Soobin terlihat sangat kaget ketika mendapati sang adik yang tengah berdiri didepan pagar dengan wajah frustasi nya.
"Be-Bella??"
Bella hanya menatap datar Kakaknya itu, dengan air mata yang membendung dikelopak matanya.
Soobin dengan segera membuka pintu pagar, dan memeluk adiknya dengan erat.
"Jangan pergi lagi... Aku tidak mau kehilangan adik perempuan satu-satunya. Kau adalah berlian kami. Kami akan menjaga harta Karun kami sendiri. Jangan pergi..."
Soobin menangis dalam pelukan Bella. Gadis itu langsung membalas pelukannya. Ikut menangis bersama Soobin.
Beomgyu melihat itu. Dia juga ikut menangis. Dirinya sedang memantau kedua insan itu dari jendela besar rumahnya.
Tapi setelah itu, keningnya berkerut. Dia memajukan wajahnya perlahan. Mencoba melihat lebih dekat lagi.
Beomgyu melihat darah menembus jaket pink yang dikenakan Bella pada bagian lengan. Seketika matanya membulat.
"Astaga!" Beomgyu memekik pelan. Diapun segera berlari kedepan dengan tergesa-gesa.
Soobin yang menyadari itupun langsung ingin menularkan kebahagiaannya pada Beomgyu. Namun, urung ketika Beomgyu sudah lebih dulu menyela pembicaraan.
"Bella, lenganmu... Berdarah." Ucap Beomgyu membuat Soobin terkejut.
Bahkan Bella sendiri juga baru sadar jika lengannya belum diobati.
Kedua laki-laki itu pun langsung panik dan membawa Bella masuk untuk mengobati lengannya.
************************************
Taehyun sedang duduk disofanya. Pikirannya kosong. Tatapannya juga sama. Sudah lebih dari satu jam Taehyun setia dengan posisi ini.
Lalu tiba-tiba pikirannya melayang pada kejadian 18 tahun yang lalu.
"Kita sudah sepakat untuk menjodohkan anak kita. Aku harap kita bisa menjaga hubungan antarkeluarga dengan baik." Ucap Tuan Kang dengan penuh harap.
"Ya, aku pun berharap seperti itu." Ucap Tuan Choi menambahkan.
Namun, ekspetasi Tuan Kang tidak sesuai reality. Beberapa Minggu kemudian, Tuan Kang merasa terkhianati oleh Tuan Choi.
Karena...
Saat ini dia sedang melihat istrinya berpelukan dengan Tuan Choi. Seketika, bagaikan petir yang menyambar hatinya, Tuan Kang mengepalkan tangan, emosi.
Berkat sebuah dorongan, Tuan Kang mendekat kearah dua insan itu.
"Apa-apaan ini?!?!" Suara dan nada bicara Tuan Kang meninggi.
Membuat keduanya tersentak dan menatap terkejut Tuan Kang.
"D-Daniel?" Istrinya sangat terkejut.
"Kenapa? Kenapa tidak dilanjutkan? Kenapa, hah?!!" Tuan Kang----atau yang biasa disebut Kang Daniel pun berteriak marah.
Sementara itu Tuan Choi-----atau Choi Siwon lebih tepatnya, hanya diam menatap mereka datar.
"Apa?? Kenapa kau diam saja?!!" Daniel berbicara pada Siwon.
Siwon hanya merespon dengan senyuman miringnya.
"Daniel... Daniel," Ucap Siwon. "Kau itu benar-benar gampang sekali untuk dibohongi."
Daniel yang mendengar itupun mengepalkan tangannya kuat.
"Padahal aku hanya ingin istrimu." Ucap Siwon.
"Apa maksudmu, Siwon?"
Itu bukan suara Daniel ataupun istrinya Daniel. Tapi itu suara perempuan yang tidak lain adalah istrinya Siwon sendiri.
Siwon berbalik dan menatap sang istri.
"Apa? Aku sudah bosan denganmu. Kau tahu? Setiap kali aku sedang kelelahan, kau selalu sibuk. Saat aku frustasi, kau juga sibuk. Memangnya aku tidak butuh perhatianmu?" Jawab Siwon.
Istrinya itu mulai mengeluarkan air mata. "Aku sibuk juga untuk dirimu... Aku sibuk juga untuk Bella."
"Cukup!"
Semuanya menatap Daniel yang baru saja bersuara.
"Aku muak dengan semua ini! Mulai sekarang, aku akan membatalkan perjodohan anak kita." Ucap Daniel lalu pergi sambil menarik paksa tangan istrinya.
"Siwon..." Lirihan sang istri membuat Siwon menatapnya.
"Aku kecewa padamu. Aku berusaha mati-matian untuk percaya padamu, tapi------ semua itu sia-sia."
"Kau menghianatiku... Aku akan mengurus surat perceraian. Besok kau harus datang ke pengadilan. Aku tunggu,"
Setelah berbicara seperti itu, Im Yoona---istrinya Siwon pun pergi meninggalkan Siwon sendirian.
Taehyun yang waktu itu berumur 5 tahun, melihat kejadian tadi. Seketika hatinya juga ikut merasa sakit. Dia sedih, karena perjodohannya dengan Bella dibatalkan.
Mulai dari situ, Taehyun kehilangan semua orang yang dia sayangi.
Taehyun mengusap air matanya menggunakan punggung tangan. Dia baru saja bernostalgia tentang masa lalu.
Jika kalian menebak, kalau kisah ini itu sepenuhnya kesalahan ada pada Taehyun------maka itu salah.
Taehyun tidak sepenuhnya salah.
Kita tidak bisa menilai seseorang itu baik atau buruk, jika kita tidak memandangnya dari sudut pandang lain.
Dunia ini milik kita masing-masing. Baik atau buruknya diri kita, hanya kita yang tahu.
************************************
Tuh, masa lalu nya udah diceritain sedikit.
Itu belum sepenuhnya. Karena flashback ke masa lalunya itu dari sudut pandang Taehyun.
Dari sudut pandang yang lain belum.
Penasaran yaa??
Tunggu aja terus ceritanya.
See you😘 ini the next part ❤
Salam manis,
AFR❤
KAMU SEDANG MEMBACA
S(He) is Psycopath - Kang Taehyun
Mystery / Thriller"Dia itu psikopat. Tapi aku mencintainya." -Choi Bella. "Aku memang psikopat. Punya masa lalu yang kelam, dan ingin balas dendam. Tapi dendamku terhalangi, karena aku mencintai seorang gadis." -Kang Taehyun. 'KESALAH PAHAMAN, BISA MENIMBULKAN PEPERA...