30 | B a n c i L o n d o n

5.1K 147 2
                                    

-Selamat membaca-

🐝🐝🐝

Savaro menatap miris, pada Akina yang sedang menghabiskan ayam kalasan nya. Yang berwarna ungu itu.

Iya. Savaro berhasil mendapatkan nya disalah satu rumah makan khas Indonesia.

Ia juga meminta izin tadi pada Tuan Clive untuk menggerakkan seluruh bodyguard.

Dan soal warna ungu nya, Savaro bilang, terserah mau gimana. Pokok nya, warna ungu. Istri saya ngidam.

"Varo,"

Savaro membuyarkan lamunan nya dan menatap Akina.

Ia mencuri kecupan pada dahi gadis itu, dan bertanya, "Iya babe? Kenapa? Ngidam lagi kamu?"

Akina mengangguk.

Savaro menghela nafas, dan tersenyum, "Oke sayang. Aku Dadda yang sigap! Sekarang, kamu bilang! Kamu ngidam apa?"

"Yakin ya, diturutin?"

"Iya yakin. Janji."

"A-aku mau dandanin kamu. Tapi, kamu harus pake dress, heels, wig sama make up juga."

Ah, hanya itu. Gampang!

"Itu aja kan? Yaudah, lakuin lah," kata Savaro sambil tersenyum.

Akina menggeleng, menghilang kan senyum Savaro, dan membuat jantung lelaki itu dag dig dug.

"Aku juga mau. Kamu keliling jalanan London selama 1 jam. Dengan pakaian itu. Please ya? Ya? Ya?"

Bunuh saja Savaro!!!!

-Naughty-




Savaro mengumpati diri nya berkali kali.

Kenapa ia bisa melakukan itu dengan Akina?! Jika tidak kan, ia tak perlu malu begini.

Ku jelaskan!

Dia sedang jalan memakai heels, dress, wig, make up.

Sudah! Cocok sekali di panggil banci kaleng!

Orang orang menatap nya heran.

Bagaimana tidak heran? Ini London!

Dan juga, bibir nya sudah semerah cabai.

"Baby Aro. Dadda sayang kok sama kamu. Percayalah...,"

Akina yang disebelah nya terkikik geli, "Sabar ya. Beberapa menit lagi kita pulang kok. Ini demi baby Aro juga,"

Savaro memaksakan senyum, "Iya. Gak papa kok. Aku senang ngelakuin nya," ia mengusap surai kekasih nya itu.

Akina tersenyum sumringah, "Wah, yang bener kamu seneng? Kalo gitu, besok-besok kita gini lagi ya. Seru tau,"

Savaro ingin tenggelam sampai kerak bumi rasa nya.

-Naughty-


"HEY! ANGKAT TANGAN! BERANI SEKALI BERPAKAIAN SEPERTI INI DI NEGARA INI! KAMU AKAN KAMI BAWA KE KANTOR!"

Baik Savaro mau pun Akinq melotot.

Savaro akan dibawa kekantor polisi! Hanya karna berpakaian bencong begini?

"Eh, pak! Bentar! Jangan di bawa----"

"Tidak usah banyak alasan! Jelaskan semua dikantor!"

Savaro dibawa polisi tadi, dia menatap Akina melas, seperti berkata.....

Akina!! Tolong akuuu!! Baby Aro!! Tolong Dadda!!

Mata Akina berkaca kaca. Savaro sudah dibawa polisi, dan ini akibat ulah nya!

Dengan cepat ia memanggil taxi.

"Ikuti mobil polisi itu,"

Supir tadi mengangguk dan mulai melakukan perintah.

Sepanjang perjalanan, Akina sibuk mengutuh diri nya.

Berbeda dengan Savaro yang ingin menangis.

Dia kan hanya ingin menjadi kekasih siaga untuk menuruti ngidam Akina. Kenapa jadi begini? Awas saja polisi berbadan gempal ini! Akan Savaro tusuk nanti perutnya pakai jarum pentul!








-Naughty-

"Jadi, kamu menuruti ngidam istri kamu?"

"Iya pak. Saya hamil. Nih, buktinya buncit. Jangan tangkap suami saya ya pak. Dia gak salah," mohon Akina.

Ketua polisi tadi menghela nafas, "Baiklah. Kalian boleh pulang. Jika nanti anak kalian lahir, hubungi saya ya, saya ingin menyapa nya, hebat sekali permintaan nya walau masih dalam kandungan, ckck."

Savaro dan Akina tersenyum kikuk, kemudian undur diri.

Namun, saat melewati polisi yang tadi menangkap nya, Savaro berhenti.

Menjulurkan lidah mengejek, kemudian berkata, "Gak kena tangkap gue nya! Urusan kita belum selesai ya, njing! Gue tusuk nanti perut lo pake pentul! Liat aja,"

Polisi tadi mengernyit, karna Savaro berbicara pakai bahasa Indonesia dan logat Jakarta.

Tentu saja, ini kan London. Ia mana ngerti.

"Varo! Ayok ah!"

"Iya sayang,"

Kembali menatap polisi tadi dan berkata, "Dasar, ikan buntal!"

Dan lagi, meninggalkan polisi tadi yang kebingungan.









Tbc.




Naughty {✔}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang