Lembar 9

55 5 0
                                    

Nayla sudah 10 menit menunggu Adlan didepan pintu gerbang sekolahnya. Seperti janjinya tadi siang ia akan menemani Adlan nongkrong.

"Kemana sih nih anak?! Lama bener." guman Nayla.

Nayla memutuskan untuk masuk sekolahnya lagi menuju kelas Adlan yang mungkin Adlan sedang berada disana. Tapi, langkahnya terhenti saat baru saja ia balik badan karena pria yang ia cari sudah ada didepan matanya tapi yang bikin Nayla syok lagi, saat melihat Adlan sedang bergandengan dengan seoarang wanita.

"Kamu udah dibawah ternyata." Ucap Adlan.

"Iya." Jawab Nayla.

"Aku nyariin kamu tau." Ucap Adlan.

"Hai, nama gue Ical." ucap wanita yang sedang bergandegan tangan dengan Adlan.

"Nayla." Ucap Nayla, ia melipat kedua tangannya didada dan memutar bola matanya malas.

"Yaudah yok kita langsung jalan aja." Ucap Adlan yang tersenyum pada kedua gadis ini.

Selama perjalanan menuju belakang sekolah tempat nongkrong Adlan bersama genknya. Adlan bergandengan dengan Ical sambil tertawa... Entah apa yang sedang mereka bicarakan. Nayla yang berada dibelakang mereka hanya diam mengendus kesal.

Ini pacarnya itu gue apa Ical sih!!

Batin Nayla.
Yang mulai kesal melihat pacarnya bergandengan dengan wanita lain ditambah lagi wanitanya CANTIK dan statusnya cuman teman. Rasanya seperti melihat pacar selingkuh secara terang - terangan
Memang Nayla tidak peduli dengan Adlan. Ia malah pingin putus sama Adlan tapi entah kenapa lihat ini seperti ada duri yang menusuk hatinya.

"Nayla, kok lo diam aja." Ucap Ical yang menengok Nayla sambil tersenyum.

"Ah hehehe gapapa."

"Udah biarin aja dia, btw nanti pulang ama gue mau?" Tanya Adlan kepada Ical.

"Boleh deh gue nebeng sekalian hemat ongkos." Ucap Ical sambil tersenyum.

Nayla yang mendengar dan melihat ini hanya bisa menahan emosinya.
Entah rasanya kesal melihat kelakuan pacarnya, yang memintanya datang menemaninya tapi malah dicuekin, dan seperti tidak dianggap ada.

"Ekhmm ohok."

"Kenapa Nay, kamu sakit?" Tanya Adlan.

"Gak!" Jawab Nayla ketus.

Adlan hanya menggeleng kepalanya mendengar jawaban kekasihnya itu.

Akhirnya mereka bertiga sampai ketempat nongkrong. Nayla langsung duduk dilantai kotor yang banyak daun kering, ia langsung memakai masker untuk menutup hidungnya dari asap rokok oleh teman - teman Adlan, ia juga memainkan ponselnya itu karena ia tau kalo pacarnya sedang bertemu temanya pasti ia tidak dianggap terlebih lagi beberapa temannya malah asik sendiri dan yang pasti ia enggak dianggap.

*****
Sudah 2 jam berlalu akhirnya nongkrong Adlan selesai juga.

"Nay, lo langsung pulang aja." Ucap Adlan.

Nayla hanya mengangguk. Ia tau pacarnya akan pulang bersama wanita lain, walau begitu mereka tetap searah karena Adlan kesekolah lagi sambil mengantar Nayla kegapura untuk menemukan angkot.

Kali ini Adlan berada disamping Nayla, sedangkan Ical dibelakang mereka berdua sambil memainkan handphone yang mungkin isinya chat dari cowok - cowok yang ngedeketin ia.

"Ical itu siapa kamu?" tanya Nayla.

"Teman mesra." Jawab Adlan.
Nayla hanya menghembuskan nafas kasar saat mendengar jawaban Adlan.
Adlan hanya melirik Nayla dengan muka datar.

"Kok kaya ada yang nyebutin nama gue?" Tanya Ical yang sebenarnya memang mendengar.

"Ini, Nayla nanya lo siapa gue." Jawab Adlan terkekeh. Nayla hanya menunduk malu dan merasa tidak enak ke Ical.

"Gue sama Adlan cuman teman mesra kok. Lo gak usah cemburu, dia cuman sayang lo." Ucap Ical.

Kata mesra yang mereka ucapkan ke Nayla dengan entengnya membuat Nayla hanya bisa menahan emosinya. Wajar mungkin karena memang Adlan punya banyak teman wanita, jadi ia tidak bisa membedakan mana pacar, mana teman, dan APA ITU MESRA. Itulah yang bisa dipikirkan Nayla melihat pacar dan teman pacarnya ini.

Mereka akhirnya sudah sampai digapura.

"Nay, kamu hati - hati iya. Aku balik dulu sama Ical." Pamit Adlan sambil tersenyum lebar.

"Bye." Ucap Nayla yang melambaikan tangan sedikit ke Adlan dan Ical yang sudah berjalan berduaan menuju tempat parkir.

Nayla hanya bisa melihat mereka berdua dari kejauhan. Nayla ada sedikit rasa sakit saat melihat pacarnya terus tersenyum kewanita cantik itu yang statusnya teman mesra.

Ya Tuhan! Aku harus sesabar apa lagi ngadeppin pacar kaya dia. Kok bisa dia blak - blakan bilang teman mesra ke wanita cantik itu. Bentar aku gak cemburukan? Cemburu tandanya sayang? Gak mungkin aku sayang dia.


I Expect YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang