Chapter 17

125 15 1
                                    

Setelah ketiganya selesai menjenguk Seo Jun, ketiganya pun meninggalkan ruangan rawat inap Seo Jun, sedangkan Seo Jun sendiri ditemani oleh Sang istri tercinta.

"Jadi setelah ini apakah kau akan pulang ke rumah Jae ?" tanya Minhyun lembut pada Jaehwan.

Jaehwan tampak memiringkan kepala nya, dan tak lama mengendikkan bahunya pelan.

Entahlah sebenarnya ia belom memiliki planning lainnya hari ini, rencana nya saja ia hanya akan menghabiskan waktu nya dengan bermalas malasan dirumah atau pun bermain dengan Daniel.

Minhyun tampak terkekeh pelan melihat jawaban dari Jaehwan yang tampak menggemaskan untuknya.

"Baiklah kalau begitu kita akan makan siang bersama terlebih dahulu ... oh ya tapi kalian benar tidak ada schedule acara apa apa hari ini kan ?" tanya Minhyun lagi pada Jaehwan, dan juga Daniel, yang dibalas dengan anggukan serempak pada keduanya.

Setelah nya Minhyun tampak tersenyum melihat keduanya, ia tak menyangka di dalam hidup nya ia akan bertemu dengan gadis yang menarik perhatiannya, dan seorang teman lainnya.

"Baiklah kalau begitu aku akan berpamitan dulu dengan eomma ku, dan setelah nya kita jalan," ucap Minhyun tegas.

"Apakah tidak apa apa oppa ? kan sekarang belom terlalu siang ? lebih baik oppa menemani eomma nya oppa dulu, nanti setelah agak siangan baru kita makan bersama, toh aku dan Daniel bisa menunggu, oppa santai saja tak usah merasa terbebani dengan adanya kehadiran kami berdua," ucap Jaehwan yang tiba tiba saja dewasa.

Daniel yang mendengar ucapan Jaehwan yang tampak bijak, langsung merasa kagum padanya.

'Wow ... sejak kapan Jjaeni jadi bijak ?" Monolog Daniel.

Seulas senyum Minhyun terulas terangkat semua.

Mau tak mau akhirnya Minhyun menuruti semua saran Jaehwan.

Toh sarannya sangat masuk akal.

Setelah nya Minhyun segera melangkah kan kaki nya masuk kedalam ruangan appa nya menemani sang eomma, sedangkan Daniel, dan Jaehwan lebih memilih membeli cemilan yang berada di rumah sakit tersebut.

.
.

Tak terasa waktu terus berjalan, dan kini sudah memasuki jam makan siang, Minhyun yang menepati perkataan sebelumnya, kini sudah mengajak Jaehwan dan juga Daniel untuk makan siang bersama nya.

Awalnya Minhyun juga mengajak eomma nya untuk ikut makan siang dengan mereka, hanya saja Nyonya Hwang lebih memilih menemani sang suami yang masih lemah di ranjang rumah sakit.

Minhyun yang mendengar perkataan dari mulut eommanya, tentu saja hanya dapat mengiyakan semua perkataan sang eomma

"Minhyun pergi dulu," ucap Minhyun meminta izin pada eommanya, dengan ditemani oleh  Jaehwan dan Daniel.

Jaehwan , maupun Daniel ikut berpamitan terlebih dahulu sebelum keluar untuk makan siang bersama Minhyun.

"Oppa ..., eomma mu cantik dan ramah," puji Jaehwan tiba tiba.

'Kau juga Jjae ...,' benak Minhyun sambil menatap Jaehwan dengan tatapan lembut.

"Terimakasih atas pujianmu," ucap Minhyun sambil mengusap rambut Jaehwan pelan, yang di tanggapi dengan anggukan kepala Jaehwan.

Jaehwan yang  terlihat apa adanya dan polos  dimata Minhyun, justru menjadikan poin plus untuk Jaehwan dimata Minhyun.

Ia baru tahu jika benar benar ada gadis yang masih  polos di jaman seperti ini.

Daniel yang melihat interaksi keduanya hanya dapat bersikap acuh tak acuh.

Ia tahu bahwa Minhyun memiliki perasaan pada Jaehwan, hanya saja Daniel tak berhak ikut campur mengenai hal itu, toh menurut Daniel Minhyun merupakan orang yang baik dan bertanggung jawab sejauh dari apa yang ia lihat.

Setelah nya mereka bertiga langsung menuju restaurant yang mereka ingin datangi, atau lebih tepatnya Minhyun lah yang merekomendasikan untuk Jaehwan dan Daniel.

"Oppa ... kita akan makan dimana ?" tanya Jaehwan yang duduk dibangku samping pengemudi.

Mengapa Jaehwan berakhir duduk di depan di samping Minhyun bukan di belakang ?

Karena Minhyunlah yang tiba tiba saja memberanikan diri mengatakan pada Jaehwan meminta dirinya untuk duduk disamping nya.

Jaehwan yang seakan terhipnotis akan pesona Minhyun langsung saja menganggukan kepala nya dengan cepat.

Entahlah sepertinya memang Jaehwan sama saja dengan Minhyun hanya saja Jaehwan tak menyadari akan hal itu, sedangkan Daniel seperti biasa ia hanya dapat memantau Jaehwan dari jauh, karena bagaimanapun Daniel belom dapat melepaskan Jaehwan begitu saja kepada Minhyun.

Ada rasa tanggung jawab yang besar bagi Daniel untuk menjaga sahabatnya itu, yang sudah ia anggap layaknya adik nya sendiri, apalagi Jaehwan terbilang gadis polos yang masih harus dituntun dengan baik.

"Hyung ..." bisik Daniel di telinga kanan Minhyun.

"Hng, " dengung Minhyun sesaat sebelum menjawab pertanyaan Jaehwan sebelumnya.

"Kau kuberi kesempatan kali ini ... karena kupercaya padamu ... hanya saja kau tak boleh merusak kepercayaanku ... Jjae orang yang berharga untukku," telak Daniel pada Minhyun seraya berbisik tanpa diketahui Jaehwan tentunya.

Jaehwan yang sedikit mulai menyadari adanya interaksi antara Daniel dan Minhyun yang tak ia ketahui langsung merengut kesal sambil mempoutkan bibirnya.

"Oppa curang kini cuman berbisik pada Niel ... padahal kan aku yang bertanya," cicit Jaehwan.

Seketika Minhyun yang mendengarnya langsung menolehkan kepalanya kearah Jaehwan dan melihat.

"Eh ... Jjae sorry aku tak bermaksud seperti itu, hanya saja Daniel memberitahukan saran mengena..—"

Langsung saja Daniel memotong pembicaraan Minhyun sesuka hatinya.

"Mengenai makanan kesukaan mu Jjae ... kan Minhyun hyung belom tau makanan kesukaan mu," ucap Daniel dengan santai menutupi kecurigaan Jaehwan padanya dan Minhyun.

"Aa..—ah ... kenapa Minhyun oppa tak langsung bertanya saja padaku ?" tanya Jaehwan menolehkan kepalanya kearah Minhyun.

Minhyun yang juga masih menatap Jaehwan langsung memberikan senyuman termanis nya pada Jaehwan.

Minhyun baru saja ingin memberikan jawabannya pada Jaehwan kalau saja Daniel tak tiba berteriak dengan cepat dan mengambil alih setir Minhyun.

"Hyung !!!! Depanmu !!!!!"

Ckkiitt ......

............

Haii .. sudah lama sepertinya seya ngga pernah up cerita ini setelah hectic nya kerjaan seya yang sekarang di bandingkan sebelum - sebelumnya....

Untuk itu seya hari ini sengaja menyempatkan melanjutkan cerita ini sebelum nantinya semakin berdebu 😊

Maaf atas keterlamabatannya ya ....

See you next chapter

Leave Comment, and Vote ...

.
.

Seya

CHANGE FOR YOUR SAKE [MINHWAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang