- 14 - Go Away

89 18 4
                                    

Hai Siders👋
Aku do'a in supaya kalian bahagia...

,,,

"Hiya!"

"Ha!"

"..."

Suara hentakan terdengar gaung diruangan karate. Evlin sedang berusaha fokus, tapi kali ini otaknya malah dikelilingi omongan Keyza.

"Baiklah, latihan kita cukup disini" ucap seorang sensei.

"Vlin, lutut lo masih sakit?" kata Keyza ketika mereka diruang ganti.

"Sedikit" sambil membuka sabuk nya.

"Padahal tadi sensei suruh lo diem aja"

Derrtt derrtttt

Evlin mengambil ponselnya di dalam rak, dan melihat nama yang tertera di sana. Bianca menelponnya.

"Halo Bun, ada apa?"

"Kamu dimana?"

"Baru aja selesai ekskul"

"Pulang ekskul, kamu anterin makanan yang ada dimeja ke Bu Inna ya"

"Bu Inna si Masha Bun?"

"Iya. Kamu sama mang Ujang aja. Dia tau rumahnya"

"Lah, kenapa gak Mang Ujang aja Bun yang nganterin?"

"Kalau kaya gitu gak sopan dong"

"Males ah Bun, nanti ketemu sama si Masha lagi"

"Vlin, tadi Bu Inna bilang kalau Masha lagi sakit. Jadi tadi bunda suruh bibi buatin makanan yang sehat. Tadinya juga mau sama bunda, tapi masih banyak kerjaan"

"Palingan cuma pura-pura biar dapet perhatian bunda"

"Vlin, sekali lagi kamu ngebangkang, bunda pulang, HP kamu bunda ambil"

"Jang-"

Tut Tut Tut

"...ngan dong Bun" Evlin melanjutkan omongannya meskipun sudah terputus telponnya.

"Kenapa?" tanya Keyza

"Gue disuruh ke rumahnya karyawan nyokap"

"Masalahnya?"

"Dia punya anak namanya Masha, yang rese nya minta ampun. Waktu itu dia pernah berantem sama gue di mal"

"Wih,"

"Terus, eh iya. Gue belum cerita sama lo ya?"

"Cerita apa?"

"Waktu gue berantem sama si Masha. Langsung datang cowok yang misahin kita. Dan lo tau siapa, cowok itu si anak baru itu"

"HAH?! Jean?"

"Iya. Dia muncul bukan waktu itu aja, sebelumnya gue pernah ketemu juga di kafe. Dia kumpul-kumpul gitu sama temen-temennya"

"Oh, ada si Bryan sama si Zava juga gak?"

"Ada. Bryan sama Zava, yang dua orang sama dia dikantin? Yang rambutnya aneh? "

"Iya. Gila...gue semakin yakin kalau selama ini Jean adalah Jean temen Mabar lo"

"Ah lo mah, malah ke situ lagi. Gue tetep gak percaya"

"Serah lo deh, tapi gue yakin"

"Udah ah kapan ganti bajunya sih kita?"

"Oh iya, hehe"

Game OnlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang