05

968 107 8
                                    

Hari ini sekolah di pulangkan lebih awal sebab guru-guru akan mengadakan rapat untuk persiapan ulangan akhir semester yang akan dilakukan bulan depan. Itu membuat semua murid bersorak senang saat mengetahui bahwa hari ini mereka akan pulang lebih awal.

Taehyung sedang menunggu Jimin yang masih membereskan buku-bukunya dan saat itu juga Namjoon datang dan menggebrak meja Jimin.
Jimin menoleh dan mendapati ekspresi wajah Namjoon yang sedang mengintimidasinya.

"Kamu mau apa?" tanya Jimin.

"Kamu masih bertanya? Urusan kita belum selesai" tukas Namjoon.

"Hey brengsek! Urusanmu bukan dengan Jimin tapi denganku!" ucap Taehyung, sontak hal itu membuat Namjoon terpancing emosi.

Namjoon memberikan aba-aba ada temannya dan dengan cepat Seokjin, Yoongi dan Hooseok segera menyeret Taehyung untuk dibawa ke belakang sekolah. Diikuti dengan Namjoon yang berjalan sambil memasukkan kedua tangannya ada saku celananya.

"Mau kalian bawa kemana Taehyung? Hey! Lepaskan Taehyung!" pekik Jimin, kali ini Jimin benar-benar khawatir. Bagaimana jika Taehyung terluka?

Jimin lantas menyusul mereka semua, berharap Taehyung tidak berada dalam masalah besar.


BRAKKK

Seokjin membanting tubuh Taehyung hingga Taehyung terjerembab di tanah, Namjoon langsung menghampiri lalu berdecih sambil meludah dan mengenai wajah Taehyung.

"Menjijikkan" gumam Taehyung sambil membersihkan wajahnya.

"Kamu bilang apa?" tanya Namjoon sarkatis.

"Menjijikkan" kata Taehyung dengan penuh penekanan.

"Wah, sepertinya dia tidak suka berkaca ya. Padahal dia lebih menjijikkan" kata Hoseok dan dibalas senyuman miring oleh Namjoon.

"Sebaiknya kita apakan ya?" tanya Namjoon pada teman-temannya.

"Habisi saja, bila perlu buat wajahnya tidak berbentuk lagi" usul Yoongi yang mana membuat seringaan Namjoon bertambah lebar.

"Bagus juga" kata Namjoon sambil mengambil ancang-ancang untuk menendang Taehyung.

Cekrikk

"KALAU KALIAN BERANI MENYAKITI TAEHYUNG LIHAT SAJA FOTO INI AKAN AKU SEBAR DI WEBSITE SEKOLAH!"

Jimin datang sambil menunjukkan hasil foto yang diambilnya tadi. Hal itu membuat emosi Namjoon memuncak, dirinya ingin menghajar Jimin namun Seokjin menahannya.

"Jangan, sebaiknya jangan lakukan ini disekolah. Kita bisa dalam bahaya" bisiknya.

"Kita lakukan saja di luar sekolah. Ayo pergi" ajak Hoseok. Mau tak mau Namjoon pergi meninggalkan Taehyung dan Jimin, benar kata temannya jika dia melakukan itu disekolah dirinya bisa dalam bahaya.

"Taehyung, kamu tidak apa-apa?" tanya Jimin khawatir sambil mengecek seluruh badan Taehyung.

Taehyung terkekeh, "Aku tidak apa-apa, Jimin" balasnya.

"Benar tidak apa-apa?" tanya Jimin memastikan.

"Iya aku tidak apa-apa"

"Iya udah ayo pulang" ajak Jimin dimana dia langsung menggandeng tangan Taehyung dan mengajaknya keparkiran untuk mengambil sepeda Taehyung.








"Aku punya tempat bagus, kamu mau kesana tidak? Lagipula kita pulang lebih awal" tanya Taehyung, Jimin yang berada di belakang sedikit mencondongkan tubuhnya.

"Dimana?" tanya Jimin, namun Taehyung hanya menjawab singkat "Lihat saja nanti.















Dan disinilah mereka berada, di taman dekat perumahan Taehyung. Yang mana taman ini begitu luas, hanya terdapat hamparan rumput dan beberapa pohon yang menjulang tinggi. Taehyung mengajak Jimin ke salah satu pohon, Jimin dibuat terpukau sebab terdapat rumah pohon disana, minimalis tapi begitu indah dimana di bawah terdapat seperti lapangan basket.

A Memory (VMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang