#23; Dua Wajah.

2.3K 118 8
                                    

Triingg! Triiinngg!

Alarm yang berbunyi membuat Wanita ini menggeliat diatas kasurnya, dan tanpa membuka mata ataupun menoleh ia meraba-raba nakasnya untuk menemukan sosok yang telah menganggu tidurnya.

Setelah jemarinya menemukan sosok yang ia cari, ia memencet tombol di atasnya untuk memberhentikan suara yang amat sangat nyaring itu, kemudian ia mengambil dan menariknya ke arah depan wajahnya.

"Jam 8:30, mampus telat."

Dengan segera ia menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya, ia lalu bangkir dari tidurnya kemudian ia bergegas ke kamar mandi.

Namun saat ia akan menutup pintu kamar mandi, ia merasa ada yang mengganjal sehingga pintunya sulit untuk tertutup.

Ia membuka lebar pintunya, lalu nampak lah satu sosok pria yang sengaja menggunakan kakinya untuk menganjal pintu.

"Eh?"

"Meiwa, lo telat satu jam."

Meiwa menghela nafasnya. "Sorry, Gue cape banget kemarin."

"Cape apa? Cape ngajak Lea buat nemenin lo nostalgia?"

"Gerald." Meiwa kembali menghela nafasnya. "Ini bisa jadi cara supaya Meiwa bisa melepas Ginting juga."

"Lo mikir ga sih Mei? Dengan cara yang Lo lakuin kemarin itu malah bikin stress Lea!"

"Tapi Ger..."

"Sekali lagi Lo bertindak gegabah tanpa kordinasi dulu sama Gue, Ginting bakal Gue abisin."

****

"Mau makan?" Tanya Ginting.

Lea menggeleng.

"Mau minum?"

Lea kembali menggeleng.

"Terus maunya apa dong?"

Lea menoleh pada Ginting. "Pengen kamu juara lawan mas kemot."

Ginting mengernyit. "Hah? Kemot? Siapa?"

"Kento Momota."

Mendengar ucapan Lea memplesetkan nama lawannya, membuat Ginting tertawa. "Kamu ini, sejak kapan jadi kaya BL-BL di indonesia sih suka nge-plesetin nama nama atlet."

"Ribet kalau manggil 'Kento' atau 'momogi' mending di satuin jadi KeMot."

"Hahaha Lea Lea, kamu ini..." Ginting mengusap puncak kepala Lea. Kemudian ia kembali melihat isi tas nya untuk mengecek apakah ada yang tertinggal atau tidak.

"Eh suamiku.."

"Hmm" Ginting hanya menjawab dengan humming saja.

"Kok tulang belakang aku sakit ya? Tuh.. Duh duh duh..." Lea segera memegang bagian belakang tubuhnya.

"Ehhh kamu kenapa?!"

Dengan segera Ginting menghampiri Lea.

"Aduh.. Sakit..a a a--" Ucap Lea terbata-bata sambil memegangi bagian belakang tubuhnya yang terasa sakit.

"Sayang, kamu kenapa?!" Ginting mulai panik karena ia bingung harus berbuat apa.

"A..a..aylapyuuu" Ucap Lea tersenyum tanpa dosa sambil menyilangkan antara Ibu jari dan jari telunjuknya.

RankleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang