Sudah dua bulan lamanya Yoora tak sadar kan diri. Begitupun dengan kakak kandung nya yang tak berhenti mencari keberadaan sang adik yang sangat mereka rindukan selama ini.
Ketiga nya sudah mencari ke berbagai rumah sakit terkenal maupun tidak di Korea. Mereka juga bahkan mencari tau keberadaan sang adik di rumah sakit luar kota maupun negeri, namun mereka sama sekali tidak menemukan jejak keberadaan sang adik
Harapan terakhir mereka hanya terletak pada satu rumah sakit yang terlewat, yaitu rumah sakit besar yang ada di kota Seoul. Dengan tekad yang kuat mereka akan mencoba memeriksa nya.
"Permisi" ucap Jimin
"Ya, ada yang bisa saya bantu?"
"Saya sedang mencari pasien bernama Park Yoora. Apakah di rumah sakit ini ada pasien dengan nama tersebut?" tanya Jimin.
"Mohon tunggu sebentar, saya akan mengecek nya dulu" jawab perawat tersebut. Jimin mengangguk penuh harap, karena ini adalah harapan terakhir mereka.
"Mohon maaf, pasien atas nama Park Yoora tidak ada di sini" ucap perawat tersebut. Jimin menghela napas
"Baiklah, terima kasih" ujar Jimin lalu ia pergi menghampiri kakak dan adiknya.
"Bagaimana?" tanya Taehyung. Jimin menggelengkan kepala membuat kedua saudaranya menghela nafas
"Sayang, kemana lagi kami harus mencari mu Hm? Apa kau baik baik saja? Apa mereka menyakiti mu? Oppa sungguh khawatir" gumam Hoseok penuh keputusasaan
"Hyung" panggil Jimin
"Hyung hanya berharap keadaanya baik baik saja. Hyung yakin Jong in dan saudaranya bisa menjaga adik kita dengan baik" ucap hoseok. Taehyung dan jimin mengangguk mereka juga mengharap kan hal yang sama
"Aku sangat ingin bertemu dengan nya Hyung, aku belum sempat meminta maaf padanya, aku ingin sekali memeluknya, membawa tubuhnya dalam dekapan ku Hyung" ucap Jimin sendu. Hoseok menepuk pelan bahu sang adik
"Hyung tau perasaan mu. Kita tidak bisa berbuat banyak lagi, satu satunya cara menunggu nya kembali sendiri" ucap hoseok.
"Hyung, aku yakin adik kita akan kembali kepada kita" ujar Taehyung. Jimin mengangguk.
"Ayo, kita harus kembali" ucap hoseok
__Saat ini, Suho dan yang lainnya sedang berada di dalam ruangan Yoora. Sudah dua bulan mereka menunggu Yoora sadar, namun gadis itu belum juga ingin membuka matanya.
Sesuai dengan ucapan Suho, mereka semua tidak mengabari kakak-kakak Yoora. Meskipun tindakan ini mungkin terkesan jahat dan egois, mereka tidak ingin mengambil risiko jika Yoora kembali dalam keadaan buruk, apalagi dengan kondisi seperti ini. Mereka tidak ingin mengambil risiko.
Di sisi lain, Sehun adalah salah satu yang sangat khawatir. Ia sudah menganggap Yoora sebagai adiknya dan tidak bisa memaafkan keluarganya jika sampai gadis itu mengalami sesuatu yang buruk.
"Tidak tau kenapa, aku benar-benar merasa takut jika Yoora mengalami sesuatu. Sudah dua bulan dia tidak sadarkan diri. Dia... baik-baik saja kan, hyung?" tanya Sehun khawatir
"Dia baik-baik saja, percayalah. Yoora juga gadis yang kuat. Jadi, tidak mungkin dia menyerah begitu saja" jawab Chanyeol.
"Daripada berpikir yang aneh-aneh, lebih baik kalian istirahat saja," ucap kyungseok
__"Kenapa tidak ada jejak sama sekali? Mereka membawanya ke mana?" tanya Jimin saat mereka berada di dalam mobil.
"Hyung juga tidak tahu. Sekarang kita pulang dulu saja. Siapa tahu besok kita mendapatkan hasil yang lebih baik. Kita juga sudah keluar seharian, kita butuh istirahat untuk memulihkan tenaga kita" ucap Hoseok. Kedua adiknya menyetujui ucapan sang kakak, lalu mereka pun pulang.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 55 menit, akhirnya mereka sampai di kediaman mereka. Mansion yang begitu megah dan mewah peninggalan dari orang tua nya. Hoseok pun memarkirkan mobil nya dan masuk ke dalam rumah.
"Kami pulang!" seru Hoseok. Mereka melihat keempat saudara mereka sedang berada di ruang keluarga, mengobrol dan bercanda tanpa memiliki rasa khawatir sedikit pun.
"Sudah pulang? Sudah bertemu si jalang itu?" tanya Yonggi. Jimin menatap Yonggi dengan marah. Ia sangat kesal dengan ucapan Yonggi.
"Hyung, tidak bisa kah kau berbicara dengan baik? Bagaimana pun dia adalah adik kita. Lain kali aku akan menyumpal mulut sampah mu itu Hyung. Kau tidak pantas di sebut oppa yang baik, dasar pria dingin dan kejam!" ucap Jimin marah lalu pergi ke kamarnya. Ia sudah sangat muak melihat saudaranya yang begitu tak peduli dengan adik perempuan satu satu mereka.
"Jika kalian tidak punya bukti apapun soal kematian eomma dan appa. Lebih baik tutup mulut kalian, perilaku kalian terlihat seperti binatang Hyung" ucap Taehyung santai lalu pergi, mendengar itu seokjin tersenyum sinis.
"Bukan kah kita sama? Kalian juga melakukan hal yang kejam padanya dulu. Kalian mengatai nya jalang, bahkan pembunuh. Lucu sekali, sudah mulai simpatik padanya? Hm?" Ucap Seokjin. Hoseok tersenyum miring
"Hyung, kami berbeda dengan kalian. Dulu mungkin kami memang ikut menyiksanya, tapi sayang nya sekarang kami sudah sadar. Dari segi mana pun yoora memang tidak bersalah, dia tidak membunuh eomma ataupun appa! Hyung, hentikan. Kau membuat eomma dan appa kecewa sekarang, sudah cukup kalian termakan hasutan nya" ucap hoseok
"Jaga bicara mu Hyung!" Ucap Jungkook. Hoseok terkekeh
"Ada apa? Bukan kah apa yang Hyung katakan benar? Kau mengajak kami dan menghasut kami. Sadarlah Jung, apa yang kau lakukan itu membuat hidup seseorang hancur. Hyung yakin, eomma dan appa pasti sangat kecewa dan marah pada kita" ucap hoseok. Semuanya terdiam
"Ku rasa kalian perlu merubah cara pandang kalian. Berubah lah, kalian tidak ingin menyesal di akhir kan?" Ucap nya lalu pergi memasuki kamarnya. Namun langkahnya terhenti saat ponsel miliknya berbunyi
"Nomor tidak di kenal?" Gumam Hoseok. Hoseok pun mengangkat nya
"Yeoboseo?"
"Kami memberikan mu kesempatan untuk menemui nya malam ini"
"Suho? Ya! Katakan dimana adikku sekkiya. Bagaimana keadaan nya hah? Kalian tak melakukan apapun padanya kan?"
"Jaga ucapan mu itu hoseok jika kau mau hidup. Kami tak seperti kalian, sekarang aku berikan kau dan saudara mu kesempatan untuk menemuinya. Sudah tidak ada waktu lagi karena keadaan nya sangat kritis"
"Jangan bercanda, kau berani bermain main denganku akan ku habisi kau. Katakan dimana kalian"
"Akan ku kirimkan alamatnya" ucapnya, Suho pun mematikan teleponnya. Sementara itu, Jimin yang keluar dari kamarnya setelah mendengar pembicaraan hoseok pun menatapnya dengan penuh kekhawatirannya.
"Ada apa Hyung?" Tanya Jimin cemas
"Ikut Hyung, kita kerumah sakit sekarang!" Ucap hoseok
"Hyung, siapa yang sakit?" Tanya Taehyung yang juga baru keluar dari kamarnya dengan rambut basahnya.
"Adek kita kritis, ayo!" Ucap hoseok
"Tunggu apa lagi, ayo kita kesana sekarang. Apa Suho Hyung sudah mengirimkan alamatnya?" Tanya Jimin saat mereka mulai meninggal kediamannya
"Hm, sudah. Kita harus cepat sampai disana" ucap hoseok. Suara mereka pun lama lama menghilang.
Di sisi lain, ada empat pasang mata yang menatap kepergian saudara mereka dengan khawatir.
"Apa perlu kita mengikuti mereka Hyung" tanya Namjoon
"Perasaan ku tak enak" ucap Jungkook. Dengan penuh pertimbangan mereka pun segera menyusul saudaranya yang lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
Why My Brother Hurt Me? [REV] √
Fanfiction⚠️DALAM TAHAP REVISI ⚠️ FOLLOW TO READ READER!!! Sejak kepergian kedua orang tuanya dalam sebuah kecelakaan tragis, kehidupan seorang gadis muda berubah menjadi mimpi buruk. Ia tinggal bersama ketujuh kakaknya-orang-orang yang seharusnya menjadi pe...