Saat ini Getha dan Arga sudah berada dikantin rumah sakit yang luas dan tidak terlalu ramai. Mereka mengambil tempat duduk dipojokan sambil sesekali mengobrol banyak hal sembari menunggu pesanan mereka.
"Menurut Lo lebih enak bakso sapi atau bakso ikan, Ar?" Tanya Getha.
"Gue suka bakso urat." Balas Arga.
Getha mengangguk-angguk.
"Pilih bakso isi telur atau bakso beranak?" Getha kembali bertanya.
"Bakso beranak berukuran jumbo."
Getha terkekeh.
Arga tersenyum, cowok itu mengusap lembut puncak Getha yang masih diperban. Matanya menyorot hangat.
"Cepat sembuh, ya."
"Nanti kalo gue udah sembuh Lo traktir gue bakso lava sama seafood, ya?" Getha mengedipkan mata, imut.
Arga terkekeh. "Oke, bisa diatur."
Tidak lama kemudian pesanan mereka datang, kedua individu itu pun mulai sibuk menikmati makanan masing-masing yang sudah dipesan.
"Sambelnya kurang pedas," Getha melontarkan komentar, berpendapat.
"Menurut gue ini udah pedas banget, Ge. Gue yakin abis makan ini langsung mencret, lagian Lo kok bisa kuat gitu makan sambel banyak?"
"Gue pencinta pedas!"
Arga tersenyum simpul.
"Lo suka apa, Ar?"
"Lo." Balas Arga, tersenyum jahil.
Getha memutar bolamata jengah.
"Maksud gue bukan itu. Menurut Lo baksonya lebih enak pake sambel apa enggak? Lebih enak dicampur atau pake baksonya aja?" Perjelas Getha.
"Sebenarnya gue kurang suka semuanya. Gue enggak kuat makan makanan pedas," Kelakar Arga jujur.
Getha melotot. "Terus kenapa tadi Lo makan bakso pake sambel segala?"
"Yang tadi itu gue cuma mau nyoba."
Getha pun mencibir pelan.
Arga pun terkekeh.
"Lo suka makanan apa?"
"Serius nih Lo tanya?"
"Ya iyalah, Arga!"
"Dulu gue suka sama semua yang berbau seafood. Terutama kepiting saus tiram dan tumis kerang laut."
Getha mengangguk-angguk.
"Gue juga suka gurame bakar."
"Kalo sekarang sukanya apa?"
"Lo." Arga tersenyum jahil.
"Ih, serius!" Getha cemberut.
"Iya, itu juga tadi serius."
Getha memutar bolamata malas.
"Kalo sekarang gue lebih suka makanan yang bahan utamanya sayuran gitu. Kayak tumis kangkung, sayur lodeh ya pokoknya gitu-gitulah." Seloroh Arga.
"Jadi sekarang Lo udah enggak suka seafood gitu?" Getha mengernyit.
"Bukan enggak suka sih sebenarnya, cuman guenya aja yang menghindar."
"Kenapa?"
"Dulu karena terlalu suka makan seafood gue sampe pernah dua hari dirawat dirumah sakit. Kejadiannya pas gue umur delapan tahun, sejak saat itu Mommy dan Daddy gue ngelarang gue mengkonsumsi seafood lagi. Kalaupun boleh, gue cuma boleh makan dalam porsi kecil dan cuma boleh makan diwaktu tertentu doang." Jelasnya.
Getha pun membulatkan bibir sambil mengangguk-anggukan kepala.
"Lo suka warna apa, Ge?"
"Um.., hitam, putih dan ungu."
"Kalo gue suka warna hitam, putih dan hijau." Arga memberitahu.
"Gue enggak tanya,"
"Ish, nyebelin ya Lo."
Mereka berdua pun tertawa bersama dan terus mengobrol membahas banyak hal random yang lainnya sebagai bentuk saling mengenal lebih jauh secara transparan satu sama lain.
***
Setelah kulineran bersama mencicipi makanan dikantin rumah sakit, Arga pamit pulang lantaran perutnya mulas. Beberapa menit setelah kepergian Arga, staf rumah sakit mengkonfirmasi jika Getha sudah diperbolehkan untuk pulang. Gadis itupun berucap syukur.
Saat ini Getha sudah berganti memakai pakaian casual seperti biasa. Gadis itu duduk disofa mini yang ada diruangan rawat inapya, bermain ponsel sambil mengecek saldo tabungannya selama ini direkening. Jumlahnya tidak sedikit dan Getha cukup lega melihatnya, gadis itu mencari agen properti khusus perumahan yang terpercaya.
Rencananya Getha ingin membeli rumah sederhana dipinggiran kota.
Getha melihat kiriman gambar perumahan yang agen tersebut kirim.
Gadis itu mulai sibuk memilih model dan desain rumah yang diinginkannya.
Setelah sudah merasa yakin dengan pilihannya, Getha pun mentransfer sejumlah uang kepada orang yang bersangkutan. Gadis itu juga mengurus sertifikat rumah dan tanah dibantu oleh agen yang berkaitan.
Setelah selesai, Getha bangkit berdiri dari sofa. Gadis itu menghela napas sebelum meninggalkan rumah sakit.
Getha juga tidak memberitahu siapapun kalau dirinya sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Kebetulan Jasmine sedang sibuk begitupun dengan Nagara yang sedang menjadi trainee di perusahaan milik Pusaka. Sejak Rosa dan Fero memutuskan untuk kembali menetap di California, sejak saat itu juga mereka mulai jarang berkomunikasi.
Getha juga tidak menginformasikan pada sahabat-sahabatnya. Gadis itu benar-benar ingin bersembunyi dari dunia, dan Getha serius dengan keputusannya. Gadis itu memesan taxi melalui aplikasi online, lalu segera bergegas saat kendaraan roda empat sudah menunggunya dihalaman depan rumah sakit. Sepanjang perjalanan, Getha hanya diam sambil memperhatikan gemerlap lampu malam dipusat kota.
Getha juga berencana ingin pindah sekolah dan menghapus semua kontak orang-orang yang dia kenal.
Getha akan benar-benar sembunyi.
Dia juga membutuhkan 'Me Time' sebelum memutuskan untuk kembali berkomunikasi dengan beberapa orang-orang terdekatnya. Getha akan menghilangkan dirinya sampai kondisi mentalnya kembali membaik.
***
14 Novemver 2019
Terimakasih sudah membaca Cerita With You. Untuk yang sudah meninggalkan jejak berupa vote dan komentar juga terimakasih banyak.
Semoga hari kalian menyenangkan!
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH YOU
Teen Fiction[PROSES REVISI] Ini tentang Getha Nathalia dan dunianya yang berubah 180° semenjak bertemu dengan kedua orang tua kandungnya. Di saat kerumitan di dalam hidupnya di mulai, sesosok laki-laki bernama Reygan Argara membuat kerumitan hidup yang di ala...