Sepertinya sekarang aku tengah mengalaminya.
Hal yang sering orang bilang sebagai déjà vu.
Perasaan yang kuat seolah aku pernah berada di sini sebelumnya, persis di tempat dan posisi yang sama. Padahal aku yakin inilah pertama kalinya aku ke sini.
Kuamati pemandangan di depanku sekali lagi. Jalan setapak yang lurus, sempit dan berbatu. Di ujungnya tampak sebuah danau, airnya biru berkilau tertimpa cahaya matahari. Di sisi kiri dan kanan jalan, berderet rapi puluhan pepohonan, menggugurkan dedaunannya yang berwarna-warni tiap kali angin bertiup menerpa.
Aku seolah mengingat diriku pernah berjalan melewatinya. Menjejak jalan setapak secara langsung, melangkahkan kaki di antara hujan dedaunan dan merasakan angin musim gugur membelai rambutku lembut.
Perasaan ini terlalu kuat untuk diabaikan begitu saja.
"Ini sangat aneh." Aku bergumam tanpa sadar, masih celingukan memperhatikan sekitar.
Bahkan bentuk ranting pohonnya pun terkesan sangat familier.
Apakah ini hanya ilusi belaka?
Aku hanya mematung. Mulai merinding sendiri.
"Kau baik-baik saja?" Suara lelaki itu terdengar khawatir. "Kenapa diam?"
Fokusku sudah benar-benar teralihkan dan tanpa sadar malah mengabaikan pertanyaannya barusan. Perlahan, tapi pasti. Perasaan asing ini menggerogotiku dari dalam.
"Apa kau suka?" Lelaki di sebelahku bertanya. Tangan kirinya menemukan tangan kananku dan menggenggamnya erat. "Bukankah tempat ini sangat cantik?"
Benar. Rasanya seperti berada di dunia yang berbeda. Pepohonan yang berjejer rapi. Merah, jingga dan kuning yang mendominasi. Jalan setapak yang cantik dan terkesan misterius. Angin musim gugur yang terus bertiup sepoi-seppi. Penampakan danau yang berkilat bagai kristal di ujung sana.
Tempat ini membuatku merasakan sesuatu yang lain.
Entah kenapa aku semakin yakin pernah ke sini sebelumnya.
***
TEMA 14:
"Fictogemino"***
Oh? Sudah selesai bacanya?
Oke. Kalau gitu sekarang coba baca lagi, tapi kali ini mulai dari baris paling bawah.
.
Sudah?
Nah, gimana? Apa ceritanya masih tetap nyambung? Masih bisa dibaca? Tetap masuk akal?
(Tulung bilang "iya"! /plakk)
.
Jadi, hari ini akhirnya keluar juga salah satu tema yang bikin kelabakan seantero enpisi.
Fictogemino atau Fiksi Kembar, tipe tulisan yang bisa dibaca dari atas-ke-bawah maupun dari bawah-ke-atas.
Normalnya orang baca dan nulis pasti mulai dari atas, terus lanjut ke bawah secara berurutan. Nah, kalau fictogemino ini rada ga normal. Bisa dibaca dari bagian bawah dulu terus naik ke atas.Pas baca dari atas ke bawah, si "aku" makin yakin kalo itu bukan deja vu dan dia bener2 emg pernah ke sana.
Kalo dari bawah ke atas, "aku" yg dari awalnya udah yakin malah jd ragu dan mutusin itu emg sekedar deja vu.... ngerti?
Pusing, kan?
Iya, sama :')
Mikirinnya bikin kaki di kepala, kepala di kaki.
Entah apa yang merasuki orang yang menciptakan tipe fiksi kaya gini .-.
.
Salam,
Tia14 November 2019
16.37 WIB
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Yestoday
Kurzgeschichten[Kumpulan Cerpen] #DWCNPC2019 30 hari, 30 tema, dan 30 kisah. Singgahilah dunia berbeda yang ada di dalam sini satu per satu dan rasakan sensasinya. ================================= Karya ini diikutsertakan dalam "30 Daily Writing Challenge" yang...