Chapter 39

138 13 7
                                    

"Sehhhhh"ringis Jimin"bisahkan kau perlahan saja berjalannya__apa kau tidak ingat kalau kakiku sedang tidak baik-baik saja?"kata Jimin sambil mendengus kesal.

"Aku sudah berjalan sepelan mungkin,Tuan"kata Rose sambil memutar bola matanya malas.

"Tunggu sebentar"kata Jimin yang membuat Rose menghentikan jalannya.

"Ada apa?"kata Rose malas.

Jimin mendorong bahu Rose ke belakang sehingga Rose bersandar ke dinding.Kali ini posisi Jimin dan Rose saling berhadapan yang membuat kedua pasang mata itu saling bertatapan.

"Aada apa?"tanya Rose yang tiba-tiba menjadi gugup.

"Biar seperti ini dulu__kakiku sangat sakit"kata Jimin sambil menatap Rose dengan keringat yang membanjiri dahinya,Rose tebak pasti Pria ini sudah menahan sakitnya dari tadi.

"Aishhhh___kenapa aku jadi merasa bersalah begini__ayolah Rose ini seperti bukan dirimu saja,lagipula masih untung kau mau mengantarkannya ke rumah sakit,kalau tidak__entah apa yang akan terjadi pada pria di depanmu ini"batin Rose

Tuan Jeon menuruti tangga dengan santai dan ketika matanya melihat kedua orang yang Dia sayangi berada di pintu masuk,Tuan Jeon hendak akan menyambut mereka dengan perkataan "lihat__siapa yang datang kali ini?" tapi ia urungkan niatan nya itu karena ketika matanya melihat Yoongi memapah Jungkook perasaan khawatir segera menyelimuti hatinya dan dengan tergesa-gesa Tuan Jeon segera menuruni tangga.

"Ada apa denganmu,Jungkook?"kata Tuan Jeon sambil menghampiri Jungkook dan Yoongi.

"Kelinci besar ini jatuh dari sepeda,Appa"kata Yoongi.

"Astaga__kenapa kau bisa jatuh dari sepeda?"kata Tuan Jeon sambil membantu Yoongi memapah Jungkook"dan lagi__dimana para pelayan atau satpam rumah,mereka tidak menolongmu?atau kalian tidak berjumpa mereka di gerbang depan?"tanya Tuan Jeon sambil mendudukkan Jungkook di sofa.

"Sudahlah,Appa__jangan seperti itu"kata Jungkook sambil meluruskan kakinya dengan sangat hati-hati"lagi pula__ini hanya kecelakaan kecil saja"kata Jungkook.

"Apa!!kecelakaan kecil katamu!!bagaimana jika kau menabrak orang?bagaimana jika menabrak mobil atau sejenisnya?lalu kau mati,apa kau pikir kami akan bahagia!!"kata Tuan Jeon.

"Astaga__aku sudah mendengar perkataan yang hampir sama sebanyak 2 kali"kata Jungkook.

"Kau menyindirku,Jungkook"kata Yoongi.

"Ya,seperti itulah"kata Jungkook.

"Appa tenang saja,Jungkook tidak mendapat luka yang serius,kita hanya perlu memeriksanya ke dokter__tapi mungkin aku yakin untuk beberapa hari atau minggu Jungkook akan kesusahan untuk berjalan"kata Yoongi sambil menatap kaki Jungkook.

"Sudahlah,Yoon__biarkan saja Dia yang menanggung akibat dari yang Dia lakukan__dan Yoongi.."kata Tuan Jeon sambil menatap Yoongi.

"Ada apa,appa?"tanya Yoongi.

"Eomama memintamu untuk menemuinya Minggu ini,kau bisa bukan?sekalian kita membawa Jungkook ke dokter"kata Tuan Jeon.

"Tentu saja,Appa.Tapi bukankah itu masih 5 hari lagi,apa itu tidak terlalu lama untuk Jungkook?pasti Dia akan menjalankan hari-hari yang berat"kata Yoongi.

"Biarkan saja,itu hukuman untuk anak nakal sepertinya"kata Tuan Jeon.

"Appa jahat"kata Jungkook sambil menatap kesal Tuan Jeon.

"Sudahlah,Jungkook__aku akan menemanimu ke Dokter besok setelah aku pulang berkeja,bagaimana?"kata Yoongi.

"Tidak usah,Hyung.Aku tidak apa-apa untuk menunggu selama seminggu,kau akan kelelahan jika terus menerus menjalankan aktivitas,kau juga harus meluangkan waktu untuk istirahat.Aku akan menunggu untuk 5 hari ke depan"kata Jungkook.

"Are you sure?"kata Yoongi.

"Yes"jawab Jungkook.

"Kau sudah lebih baik?"tanya Rose.

"Ya"kata Jimin singkat sambil memberi jarak antara dirinya dan Rose"maafkan aku,aku tidak bisa menahannya lagi,tadi tiba-tiba saja kakiku menjadi sangat sakit".

"Dasar,kalau bukan ini karena perjanjian yang kita buat"kata Rose sambil menarik tangan Jimin lalu melingkarkannya ke lehernya"aku tidak akan melakukan hal merepotkan seperti ini".

"Seharusnya kau bersyukur karena kami tidak menjebloskan dirimu dan temanmu ke penjara,kau bayangkan saja apa yang akan terjadi kalau hal itu terlaksana?"kata Jimin.

"Ouh__haruskan aku mengucapkan terimakasih untuk penyelamatku ini"kata Rose dengan ekspresi dan nada yang di buat-buat.

"Kau sangat menyebalkan"kata Jimin kesal.

"Dan kau sangat menyusahkan"kata Rose.

Lalu mereka berduapun masuk ke dalam ruangan dokter.

"Apa yang terjadi dengan kakimu,anak muda?"kata Dokter tersebut sambil memeriksa kaki Jimin.

"Tidak bisakah kau langsung memeriksanya tanpa perlu mengajukan pertanyaan"kata Rose kesal.Ayolah,ia sudah memapah Jimin sampai ke ruangannya tanpa bantuan dari Perawat,entah kemana semua perawat itu bahkan ketika ia memasuki lobby rumah sakit ini dan bertanya kepada loket dengan kasarnya orang loket tersebut langsung memerintahkan dirinya untuk membawa Jimin ke ruangan jni,andai saja kesabarannya sudah habis mungkin saat ini ia akan membuat orang loket tersebut angkat kaki dari rumah sakit ini.

"Dan tidak bisakah kau sedikit sopan,kau tahu Dokter ini lebih tua darimu.Kau harus bersikap sopan"kata Jimin.

"Aku sudah mencoba untuk bersikap sopan.Kau tahu kalau saja kesabaranku sudah habis atau aku sudah kehilangan hatiku yang baik ini sudah dari tadi aku membangkrutkan rumah sakit ini"kata Rose dengan jengkel"astaga"Rose mengibas-ibaskan tangannya untuk memberi sedikit angin pada dirinya berharap kepanasannya akan hilang padahal AC di sini nyala"bahkan pelayanan di rumah sakit ini sangat buruk".

"Aku heran kenapa ada perempuan seperti dirinya"gumanJimin sambil menggeleng-gelengkan kepalanya"maafkan Dia,Dokter.Anda tahu sifat Dia sangat menyebalkan,kalau bukan karena kakiku ini sudah pasti aku tidak mau bersama dengan Dia".

"Bukankah Dia pacarmu?"kata Dokter tersebut yang membuat mereka berdua terdiam.

"Astaga nampaknya aku perlu ke Dokter THT"kata Rose sambil memegang telinganya.

"Ya kau perlu ke Dokter THT"kata Jimin.

"Apa katamu?!!"kata Rose kesal.

"Lihat,aku sudah berkata padamu kalau sikapmu itu sangat menyebalkan seharusnya kau mendengarkan nasehat orang lain untuk memperbaiki diri tapi karena telingamu yang bermasalah kau jadi tidak mendengarkan perkataan orang lain"kata Jimin.

"Hei,ini adalah diriku dan hanya aku yang bisa mengatur diriku sendiri dan kau..."kata Rose sambil menunjuk Jimin"tidak perlu mengatur bagaimana diriku seharusnya bersikap"

"Perempuan ini"guman Jimin"terserah dirimu saja,aku hanya memberikan dirimu nasehat,jangan sampai kau menyesal nantinya"kata Jimin.

"Omong kosong apa itu"kata Rose.

"Dan Dokter kami tidak berpcaran bahkan tidak akan pernah berpacaran karena kau tahu sendiri melihat sikapnya yang seperti itu tidak akan ada laki-laki yang akan menjadi pendampingnya nanti"kata Jimin.

"Lihat siapa yang bicara.Asal kau tahu banyak Pria yang berbaris untuk menjadi pacarku"kata Rose percaya diri"dan dirimu"kata Rose dengan tetapan merendahkan"aku yakin tidak akan ada perempuan yang mau dengan laki-laki aneh dan menyusahkan sepertimu".

"Jangan asal berbicara kalau tidak tahu fakta yang sebenarnya"kata Jimin.

"Kalian tau.Terkadang manusia membenci hujan karena menghambat,manusia membenci matahari karena terlalu panas,manusia membenci lampu karena terang,manusia membenci kursi karena tidak nyaman akan tetapi mereka tetap membutuhkan itu semua walau membenci mereka.Termasuk kalian kalian saling membenci tapi saling membutuhkan,kalau tidak ada Dia kau mungkin tidak akan ada di rumah sakit ini"kata Dokter.

Internasional Athlecit And Academik School (Bts×Bp)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang