I-13-I

1 0 0
                                    

Tahun - tahun berlalu dengan cepat. Haru bertumbuh dengan pesat dan dirinya semakin mencintai basket.

Tubuh tinggi yang ia miliki semua karena basket. Haru bukan lagi dikenal dengan anak kecil polos berwajah imut. Sekarang ia sudab menjadi idola setiap perempuan di sekolahnya.

Haru sudah kelas 2 SMA. Meski baru kelas 2 SMA, penghargaan basket miliknya tidak terhitung jumlahnya. Haru amat membanggakan piala miliknya. Semua adalah hasil.perjuangannya.

Saat ini, Haru berada di lapangan basket di atas tanjakan. Beberapa kali ia menggiring bola dan berpura - pura ada orang yang menghalanginya. Lalu beberapa saat kemudian, bola di tangannya berhasil masuk ring.

Beberapa saat kemudian, seorang gadis dengan rambut tergerai ke belakang dan bertekstur lembut datang ke lapangan. Gadis itu tampak memperhatikan Haru bermain basket sambil membawa sebuah botol minum. Gadis itu adalah Arum, sahabat Haru. Haru tidak sadar ada yang memperhatikan dirinya sejak tadi.

Saat sadar ada , jantung Haru berdegub kencang. Haru menelan ludah beberapa kali dan berusaha tidak peduli dengan Arum. Namun karena lelah, mau tak mau ia harus beristirahat di pinggir lapangan. Haru pun meminum air yang dibawa Arum. Beberapa saat kemudian, situasi menjadi canggung karena tiada satupun yang angkat bicara.

"Besok ada sparing," ujar Haru singkat agar mengusir canggung di antara mereka.

"Iya," jawab Arum singkat.

"Bisa datang kan?" tanya Haru lagi.

"Iya," jawab Arum.

Haru mengangguk. Haru pun mengantar Arum pulang dan ia juga pulang ke rumahnya sendiri.

The Tale of Middle Team (Complete)Where stories live. Discover now