Hari Sabtu ini seperti biasa Sinta sedang asyik membaca novelnya yaitu berjudul Laskar Pelangi.
"Izinkan aku untuk terakhir kalinya..." Tiba tiba ponsel Sinta berbunyi. Sinta segera mengangkatnya. "Halo Sinta, ini aku Rina. Nanti sore pukul 3 kutunggu di taman. Bye bye, assalamualaikum!!!
Belum sempat Sinta bicara apa pun, namun Rina sudah mematikan ponselnya. "Jarang jarang Rina menelponku. Biasanya Rina hanya berbicara lewat WhatsApp jika penting saja. Ada apa ya?!!! Kata Sinta dalam batin.Memang ini pertama kalinya Rina menelponku. Anak berdarah campuran Malaysia dan Indonesia itu kurang suka berkomunikasi dengan anak komplek sini. Rumah Rina berhadapan persis didepan rumah Sinta. Rumah yang sangat besar dan elegant, Rina yang berdarah campuran Malaysia dan Indonesia sangatlah cantik jelita.
Sudah satu tahun Rina sekeluarga pindah ke Indonesia karena pekerjaan ayahnya yang mengharuskan. Sebelumnya mereka tinggal di Malaysia sesuai lokasi pekerjaan ayahnya. Tapi sekarang dipindahkan ke Indonesia, meskipun begitu Rina masih sangat fasih dalam bahasa Indonesia. Dia selalu mendapat nilai terbaik saat ujian bahasa Indonesia.Karena kekayaannya ia memiliki sifat sombong. Lama lama memikirkan Sinta tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 3 sore. Sinta segera berlari ke kamar mandi untuk mandi dan menunaikan ibadah sholat Ashar, jam telah menunjukkan pukul 4 sore. Tentu saja Sinta tidak lupa dengan pesan Rina, Sinta segera berangkat agar tidak mengecewakan Rina.
Sesampainya di taman, Sinta melihat Rina yang bersepeda dengan sangat bergembira. Ciiit Rani berhenti karena sadar akan kehadiran Sinta.
" Hi friend!!" Sapa Rani senang. "Hai Ran, apa hanya aku yang kamu undang ke taman?" Tanya penasaran Sinta "ya, soalnya teman teman yang lain sedang sibuk!" Kata Rina. "Oh ya Rin ada apa?" Tanya Sinta penasaran melihat wajah Rina yang berbinar binar. "Lihat sepedaku baru dibelikan ayah ku di Jepang. Terdapat layar untuk memutar musik, ada kamera yang tertutup yang dapat ditarik untuk selfie, juga lampu dan boneka pink yang sesuai dengan warna sepedaku. Dan mahal pastinya lohh!!"
Jelas Rina panjang lebar. "Oh begitu Rin" jawab Sinta singkat. Senyum ceria Rina berubah menjadi senyum kecut. "Memangnya kamu punya sepeda sepertiku?" Tanya Rina dengan emosi. "Tidak Rin maaf ya" kata Sinta menyesal. "Boleh aku menyentuh boneka imut itu Rin?" Tangan Sinta mulai mendekati Boneka itu. "Sintaaa" plek. Rina memukul tangan Sinta. "Aduhh sakit...!!" Kata Sinta kesakitan. "Jangan sampai tangan kotormu itu menyentuh boneka ku yang imut ini!!!" Kata Rina membentak.
"Maaf Rin" kata Sinta menyesal.Rina yang sangat jengkel kepada Sinta langsung pergi mengayuh sepedanya dengan sangat cepat. Tanpa disadari ada batu besar di depan Rina. "Hati hati Rin" tapi teriakan Sinta terlambat. Rina telah tergeletak di tanah dan merintih kesakitan. Sinta segera berlari ke arah Rina. "Kamu tidak apa apa Rin?" Tanya Sinta cemas. Rina hanya diam karena malu, Rina melihat sepeda nya yang awalnya cantik namun sekarang lecet lecet. Layar sentuh untuk memutar musik terlihat pecah, terutama boneka imut yang Rina sukai itu tampak kotor sekali bukan karena disentuh Sinta, namun karena kecerobohan Rina sendiri.
Sinta merogoh sakunya untuk mengambil tisu dan mengambil air di wastafel taman, digunakan untuk menghapus luka Rina. Rina sangat sedih melihat kondisinya sekaligus sepeda barunya. Rina sangat menyesal telah bersikap sombong kepada orang lain. "Sinta maafkan aku ya, aku menyesal bersikap sombong kepada orang lain termasuk kepada dirimu. Kita bisa berteman baik kan?" Kata Rina menyesal. "Tentu saja Rin, kita adalah teman baik selamanya" kata Sinta. "Terimakasih Sinta" Rina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perempuan Yang Sombong
Short StoryTentang seseorang yang sombong karena harta kekayaannya