Lembar 10

47 4 0
                                    

      Pagi ini, Adlan masuk sekolah tidak menaiki motor tapi naik Angkot yang membuat teman - temannya binggung, trutama Ewan dan Mona yang baru saja sampai diparkiran.
        Mona turun dari motor Ewan langsung memanggil Adlan. Sedangkan Nayla melewati mereka sambil menunduk karena tidak ingin terlihat Adlan.

"ADLAANN." Teriak Mona.

"Apa?"

"Tumben lo gak bawa motor?"

"Iya hari ini gue gak naik motor."

"Kenapa?"

"Karena cewek gue gak suka, gue naik motor tapi belum punya SIM." Teriak Adlan.

   Membuat semua siswa - siswi yang baru saja masuk gerbang atau parkir menengok ke Arah Adlan, Termasuk Nayla yang baru saja melewati Adlan langsung menenggok ke arah Adlan. Adlan yang melihat mata Nayla menatapnya hanya tersenyum tipis dengan menaiki satu alis matanya.

Sial tuh cowok bikin malu!!

Batin Nayla.

"SAYANGG." Teriak Adlan yang langsung menghampiri Nayla.

"Apa?" Tanya Nayla ketus, yang memandang lurus kedepan tidak ingin melihat kearah Adlan yang sekarang sudah berada disampingnya.

"Kamu kenapa tadi gak nyapa aku? Aku mau bareng kamu tau." Jawab Adlan sambil tersenyum.

"Gapapa, BTW sejak kapan iya aku bilang kalo aku gak suka kamu naik motor?"

"Itu saat pertama kali aku ngajakin kamu pulang bareng, kamu bilang kamu gak suka pulang bareng orang yang belum punya SIM tapi udah pake kendaraan."

"Oh." Ucap Nayla mendengar penjelasan Adlan. Ia hanya bisa menghembuskan nafas kasar karena teriak pacarnya tadi, ia sekarang jadi pusat perhatian semua mata melihat dua pasangan ini.

"Btw sayang, kamu punya pulpen?" Tanya Adlan.

"Punya."

"Aku boleh pinjem?"

"Boleh, ambil aja ditas!" jawab Nayla. Adlan langsung membuka tas Nayla dan mengambil pulpen.

"Makasih iya sayang."

"Iya, sama - sama." Ucap Nayla tersenyum.

                                     *****
  
 "Aku masuk kelas iya, dadah sayang." Pamit Adlan yang tersenyum melambaikan tanganya langsung masuk kedalam kelasnya yang berada disamping kelas Nayla. Nayla hanya tersenyum menjawab pamit Adlan.

       Nayla langsung masuk kedalam kelasnya. Ia langsung duduk disebelah Ina.

"Ciee...   Ciee... Yang jalan bareng doinya." Ucap Ina terkekeh.

"Ciee... Pacarnya nurut." Ucap Nabila.

"Gue tetap aja gak suka lihat lo pacaran sama Adlan! Lo tau sendirikan dia anak yang suka buat onar, Bukan cowok baik - baik." Ucap Putri.

"Lo pikir gue suka sama dia? Ini aja gue masih nunggu diputusin sama dia!" Ucap Nayla.

"Lo sampe sekarang masih belum sayang sama Adlan? Tapi, menurut gue Adlan sudah banyak berubah semenjak pacaran sama Nayla, Dia gak banyak buat onar terus jadi sering senyum gitu. Lo pada tau sendirikan Adlan sedingin apa dulu sebelum pacaran sama Nayla." jelas Ina panjang lebar.

"Iya juga yah."

"Bodo amat! Gue gak mau iya sama dia titik!! Gue bakal mutusin dia nanti hari senin kalo dia gak mutusin gue juga!" Ucap Nayla.

"Gue setuju Nay, semangat lo putus!!" Ucap Putri memberi semangat.

Ina dan Nabila hanya menggeleng - geleng kepalanya melihat kelakuan dua temanya ini.

I Expect YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang