Waktu sudah menunjukan pukul 12.30. Tapi aku belum juga bisa memejamkan mataku. Pria yang tadi, bersedia membawaku kedalam dekapan hangatnya, saat aku benar-benar membutuhkan itu, kini mendominasi pikiranku. Berbagai pertanyaan muncul dari kepalaku. Siapa dia? Mengapa ia mau memeluk ku tadi? Apakah kami saling kenal? Semua pertanyaan itu membuatku terus berpikir, dan berujung aku tidak bisa tidur.
Aku membuka hp ku. Berharap ada sesuatu yang menarik dan membuatku mengantuk. Aku membuka aplikasi jo*x, memutar lagu kesukaan ku. Kemudian aku membuka aplikasi L*ne, dan melihat status yang ada disana. Aku menatap bosan layar hp ku. Aaaarkh, aku tidak bisa tidur. Aku meletakkan kembali hp ku. Berbaring di kasur karna bosan, kemudian berguling-guling di atas kasur king size ku. Tak lama, suara notifikasi dari hp ku. Dengan tidak minat aku menatapnya, senior ku Jeon Jungkook mengirim pesan.
Jungkook
~Yura, kau belum tidur ?Tanyanya. Dengan malas-malasan aku menjawab pesannya.
Kim YuraaBelum kak~
Jungkook
Kenapa ha? Ini sudah larut. Tidurlah!Kim Yuraa
Nee :) aku akan tdr skrgAku segera mematikan data ku. Siapa dia, menyuruhku untuk tidur. Keluarga bukan, teman bukan, sahabat bukan, pacar apalagi. Huuuft, bagaimana ini, aku semakin tidak bisa tidur.
Terdengar suara knop pintu kamar ku bergesek. Ada yang membuka pintu kamar ku. Tapi siapa? Aku hanya tinggal sendiri di apartemen ini. Aku terus memandang pintu yang terbuka perlahan. Aku menelan ludah susah payah. Pikiran buruk menguasai pikiranku. Terlihat Namjoon oppa dibalik pintu, kepalanya menyembul mengintip. Aku menghela nafas lega.
"Yura...? Kamu belum tidur?" Ucapnya kemudian mendekat kearah ku.
"Belum. Aku tidak bisa tidur" ucap ku.
"Kenapa? Kamu baik-baik saja kan?" Ucapnya yang telah duduk di tepi ranjang ku. Aku pun duduk disampingnya.
Aku hanya diam. Kemudian memeluk tubuhnya dari samping. Ia mengelus rambut ku pelan. Ia kemudian mengangkatku ke pagkuannya, dan membawaku kedalam pelukan hangatnya. Jantung ku berdegup kencang, aku tak bisa memungkiri ini, aku mencintainya. Namun aku tau posisiku, aku hanyalah adik angkatnya. Tidak akan pernah lebih.
"Apa yang eomma dan appa lakukan padamu?" Ucapnya seakan mengerti kesedihan ku.
Yang membuatku tidak bisa tidur bukan hanya pria tadi, namun juga kejadian tadi sore. Ketika aku memberikan kue untuk eomma. Aku hanya menggeleng pelan. Aku tak bisa menceritakannya, karna aku tak mau menangis. Ia membelai kepalaku dengan lembut.
"Aku tau kamu sedang berusaha tidak menangis. Namun apakah kau merasa lebih baik jika hanya menyimpannya sendirian?" Ucapnya masih setia dengan belaian dikepala ku.
"Aku hanya tak ingin menangis" ucap ku serak, tangisan ku sudah tertahan dari tadi.
"Keluarkan semuanya pada oppa. Oppa akan mendengarkan dengan baik" ucapnya yang telah melepas pukulannya dariku dan menatap tepat pada manik mataku.
Akhirnya aku menangis sejadi-jadinya didalam dekapannya. Ia hanya mengusap punggung lembut selama aku menangis. Setelah merasa agak tenang, aku menceritakan kejadian sore tadi, dan menceritakan semua rasa sakit ku. Ia mendengarkan dengan baik. Setelah merasa keadaanku lebih baik, Namjoon oppa membujuk ku tidur. Aku pun tertidur dalam pelukannya. Namun sebelum tidur, aku menyadari sesuatu. Pelukan Namjoon oppa saat aku menangis tadi tidak senyaman pelukan pria bermasker tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Mine (Min Yoongi) [AND]
FanficFanfiction Min Yoongi Hanya imajinasi Kim Yura, gadis remaja berumur 20 tahun. Tidak ada yang istimewa dalam dirinya. Ia memiliki kedua orangtua, ayah dan ibu yang memberikan kasih sayang seperti biasanya kasih sayang orangtua pada anak seperti um...