2 (Sebatas Teman)

9 1 0
                                    

Hari Jumat ini waktunya Luth balik lagi ke pondok, hari terakhir bisa sms an sama Luth.

"Kanca bentar lagi aku mau balik ke pondok, satu bulan sekali aku perpulangan jangan ganti nomor HP ya nanti aku SMS" Ucap Luth.

"Iya gak akan aku ganti, aku tunggu perpulangan nya!"

Waktu terus berjalan.

1 bulan berlalu akhirnya dia memberi kabar, kita smsan seperti biasa selama tiga hari dia di rumah. Lalu dia pulang kembali ke pondok dan aku kembali kepada kenyataan untuk menunggu nya lagi.

2 bulan berlalu, tapi dia tidak memberi kabar perpulangan. Aku tanyakan keberadaan Luth kepada zahra yang kebetulan suka mampir ke rumah neneknya yang dekat dengan rumah Luth.

"Zahra, si Luth gak pulang ya?" Tanyaku penasaran.

"Pulang kok, kemarin aku liat lagi ada di ruko om nya!"

"Oh gitu ya!" Jawabku sedih.

Gatau kenapa Luth gak memberi kabar perpulangan sama aku. Akhirnya aku memutuskan untuk gak nunggu kabar Luth lagi.

꧁๑▬๑⭕1 Bulan ⭕๑▬๑꧂

Aku sudah tidak menunggu Luth lagi meski sesekali aku masih suka stalking akun Facebook nya. Dari yang kulihat di Facebook kurasa dia sedang dekat dengan salah satu teman pondok nya.

Aku berusaha tidak peduli, aku jalani kegiatanku seperti halnya anak sekolah lainnya.

Malam itu aku sedang belajar untuk ulangan harian di sekolah.

Drrrtt... Drrrtt..!!

Drrrtt.. Drrrtt..!!

Ponselku bergetar, kulihat ada satu pesan masuk dari nomor yang tidak ku kenal.

"Mikum?" +62

"Waalaikumsalam, siapa ya?" Balasku datar.

"Ini Upi" +62

"Hah Upi siapa ya?" Balasku sambil mengingat-ingat punya teman namanya Upi apa enggak.

"Upi, Luth!" +62

"Luth Mabruri? Yang mondok kan?" Balasku dengan sedikit kaget.

"Iya bener, apa kabar?" +62

"Alhamdulillah baik, kamu gimana?" Balasku.

"Alhamdulillah baik juga, lagi ngapain?" +62

"Lagi belajar! ngomong-ngomong tumbenan kamu SMS aku lagi, ada apa?" Tanyaku penasaran.

"Oh iya aku mau minta izin dari kamu, aku lagi deket sama temen pondok ku. Gapapakan?" +62

Deg! Aku tetep kaget dan sakit walau udah tau hal ini sebelumnya.

"Kenapa segala minta izin sama aku? Kan kita cuma sebatas temen. " Balasku berusaha baik-baik saja.

"Iya sih, gapapa aku cuma mau minta izin aja!" +62

"Yaudah silahkan, jodoh udah ada yang ngatur kok." Balasku.

"Makasih ya!" +62

"Iya, sama-sama." Balasku lagi.

Ini menjadi SMS terakhirku dan Luth sampai akhirnya kita benar-benar tidak pernah berhubungan lagi hingga sekarang.
.
.
.
.
.

"Kamu memang yang terbaik tapi bukan untukku"

Random Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang